Arsitektur Inovatif Masjid Salman Rasidi: Perpaduan Estetika Modern dan Kearifan Lokal di Soreang, Bandung
Arsitektur Inovatif Masjid Salman Rasidi: Perpaduan Estetika Modern dan Kearifan Lokal di Soreang, Bandung
Masjid Salman Rasidi, yang terletak di Desa Sekarwangi, Kecamatan Soreang, Kabupaten Bandung, hadir sebagai representasi unik dari perpaduan arsitektur modern dan kearifan lokal. Berbeda dengan desain masjid Timur Tengah yang umum ditemukan, bangunan tempat ibadah ini terinspirasi dari bentuk lumbung padi tradisional Jawa Barat, atau yang dikenal sebagai leuit. Desainnya yang inovatif ini tidak hanya menarik perhatian, tetapi juga mencerminkan kearifan lokal masyarakat agraris di sekitarnya.
Dibangun pada 20 Mei 2019 dan diresmikan pada 9 April 2020, Masjid Salman Rasidi memiliki luas bangunan 15 x 15 meter dan area parkir seluas 19 x 20 meter, mampu menampung sekitar 400 jemaah. Struktur bangunan yang didominasi warna abu-abu dan dinding kaca besar menciptakan suasana yang sejuk dan nyaman. Desain miring pada berbagai sisi bangunan, menyerupai bentuk leuit, memberikan kesan estetis yang khas dan menjadi daya tarik tersendiri bagi para pengunjung.
Ketua Harian DKM Masjid Salman Rasidi, Andri Mulyadi, menjelaskan bahwa konsep ramah lingkungan menjadi prioritas utama dalam perancangan masjid ini. Sistem ventilasi dan pencahayaan alami yang optimal melalui penggunaan kaca-kaca besar, serta penempatan AC di bagian pinggir lantai menciptakan sirkulasi udara yang sejuk dan nyaman bagi para jemaah. Hal ini juga menciptakan suasana yang kondusif untuk beribadah dengan khusyuk. "Tagline kami adalah aman, nyaman, dan mengesankan," ujar Andri, menekankan komitmen mereka terhadap kenyamanan para jamaah.
Keunikan arsitektur Masjid Salman Rasidi telah menarik banyak perhatian. Para pengunjung seringkali mengabadikan momen-momen berharga di masjid ini, menjadikan bangunan tersebut sebagai salah satu destinasi wisata religi yang populer di Bandung Selatan. "Masyaallah, banyak sekali kegiatan di samping ibadah, mereka juga berfoto ria, selfie, dan menikmati kenyamanan yang ada di Masjid Salman Rasidi ini," tambah Andri.
Lebih lanjut, Andri menjelaskan pemilihan desain leuit sebagai inspirasi arsitektur masjid ini didasarkan pada latar belakang masyarakat Soreang yang sebagian besar berprofesi sebagai petani. "Ini disesuaikan dengan warga sekitar yang merupakan masyarakat agraris. Filosofinya tinggi, karena rata-rata di wilayah sini adalah mereka bercocok tanam, terutama padi. Makanya kita simbolkan dengan bentuk lumbung padi," jelasnya.
Fasilitas pendukung yang lengkap, seperti air minum gratis dan lahan parkir yang luas, semakin menambah kenyamanan para jemaah. Masjid ini juga seringkali menjadi tempat peristirahatan bagi wisatawan yang berkunjung ke wilayah Bandung Selatan, bahkan sudah dikenal melalui informasi dari mulut ke mulut. "Alhamdulillah, mereka sangat nyaman. Bahkan sudah informasi mulut ke mulut, dan ternyata kalau mereka mau wisata ke arah Ciwidey, mereka transit dulu di Masjid Salman Rasidi ini," ungkap Andri.
Selain sebagai tempat ibadah, Masjid Salman Rasidi juga aktif menyelenggarakan berbagai program kajian, terutama selama bulan Ramadan, yang banyak dihadiri oleh kaum muda di Soreang. Hal ini menunjukkan komitmen masjid untuk berkontribusi positif bagi masyarakat dan menjadi berkah bagi lingkungan sekitar. "Tentunya masjid juga ingin di dalamnya itu memiliki nilai-nilai. Salah satu nilainya adalah memberikan sebuah kebermanfaatan untuk masyarakat dan menjadi berkah lah adanya masjid ini," pungkas Andri.