PT Bukit Asam Tbk Raih Laba Rp 5,1 Triliun Didorong Kinerja Ekspor dan Diversifikasi Energi
PT Bukit Asam Tbk (PTBA) mencatatkan kinerja keuangan yang menggembirakan pada tahun 2024 dengan laba bersih mencapai Rp 5,1 triliun. Pencapaian ini didukung oleh peningkatan pendapatan sebesar 11% menjadi Rp 42,76 triliun serta EBITDA senilai Rp 8,30 triliun. Total aset perusahaan juga mengalami pertumbuhan sebesar 8% menjadi Rp 41,79 triliun per akhir Desember 2024.
Direktur Utama PTBA, Arsal Ismail, mengungkapkan bahwa kinerja positif tersebut ditopang oleh peningkatan volume penjualan ekspor sebesar 30% menjadi 20,26 juta ton. Sementara itu, penjualan domestik tumbuh 6% menjadi 22,64 juta ton. "Komposisi pasar kami saat ini terdiri dari 53% domestik dan 47% ekspor," jelas Arsal dalam konferensi pers di Jakarta.
Strategi Pengembangan dan Tantangan Pasar - Belanja modal PTBA tahun 2024 meningkat 17% menjadi Rp 2,35 triliun, dialokasikan untuk pengembangan infrastruktur angkutan batu bara. - Harga batu bara mengalami tekanan dengan penurunan indeks ICI-3 sebesar 12% dan indeks Newcastle turun 22%. - Perusahaan mengedepankan strategi cost leadership dengan efisiensi operasional, termasuk pengendalian stripping ratio sebesar 6,23 kali.
Transisi Energi dan Inovasi Berkelanjutan PTBA secara aktif melakukan diversifikasi bisnis menuju energi terbarukan: - Meluncurkan pabrik percontohan Wood Pellet berbahan Kaliandra Merah dengan kapasitas produksi 200 kg per jam. - Mengembangkan PLTS di berbagai lokasi, termasuk Gedung AOCC (241 kWp) dan Jalan Tol Bali-Mandara (400 kWp). - Menerapkan Eco Mechanized Mining dengan peralatan listrik seperti ekskavator dan dump truck hybrid.
Arsal menegaskan komitmen perusahaan dalam mendukung target Net Zero Emission 2060 melalui program dekarbonisasi yang terintegrasi dalam roadmap manajemen karbon PTBA.