Kebiasaan Spiritual dan Aktivitas Hasto Kristiyanto Selama Masa Penahanan di KPK
Jakarta – Sekretaris Jenderal PDI-P, Hasto Kristiyanto, menjalani hari-hari penahanannya di Rumah Tahanan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dengan serangkaian aktivitas yang berfokus pada pengembangan diri dan spiritual. Menurut keterangan Kardinal Ignatius Suharyo, Uskup Agung Jakarta, Hasto menganggap masa tahanan sebagai kesempatan untuk melakukan retret spiritual dan refleksi mendalam.
Kardinal Suharyo menjelaskan bahwa rutinitas harian Hasto di rutan meliputi: - Doa dan meditasi di pagi hari, yang menjadi momen untuk memanjatkan doa-doa yang sebelumnya terlewat akibat kesibukannya. - Pembacaan kitab suci sebagai bagian dari pendalaman iman. - Olahraga rutin untuk menjaga kesehatan fisik. - Menulis dan diskusi dengan sesama tahanan, menghasilkan berbagai refleksi kehidupan. - Puasa ekstrem selama tiga hari tiga malam, terinspirasi dari tokoh kitab suci, Ester.
Menurut Kardinal Suharyo, Hasto tidak hanya menjalani penahanan dengan penuh kedamaian, tetapi juga berhasil menciptakan suasana positif di lingkungan rutan. Ia aktif mendorong sesama tahanan untuk tetap produktif dan tidak terpuruk dalam keterbatasan. "Dia menemukan makna di balik situasi yang tidak menyenangkan ini," ujar Kardinal.
Hasto Kristiyanto resmi ditahan oleh KPK pada 20 Februari 2025 setelah menjalani pemeriksaan sebagai tersangka dalam kasus dugaan suap terkait Pergantian Antarwaktu (PAW) Anggota DPR dan upaya perintangan penyidikan.