China kembali menorehkan prestasi dalam bidang infrastruktur dengan penyelesaian Jembatan Huajiang Canyon, yang akan resmi beroperasi pada Juni mendatang. Dengan ketinggian mencapai 2.051 kaki di atas Ngarai Huajiang, jembatan gantung ini tidak hanya menjadi yang tertinggi di dunia tetapi juga memecahkan rekor sebelumnya yang dipegang oleh Jembatan Duge di China. Proyek ambisius ini diselesaikan dalam waktu singkat, hanya tiga tahun, dan menelan anggaran sebesar US$283 juta.

Jembatan ini melampaui tinggi beberapa ikon arsitektur global seperti One World Trade Center (1.776 kaki) di AS, Patung Liberty, dan bahkan piramida Giza. Letaknya yang strategis di atas Sungai Beipan di Provinsi Guizhou memungkinkan akses transportasi yang lebih efisien, memangkas waktu tempuh dari 1 jam menjadi hanya 3 menit. Pembangunan di daerah pegunungan yang terjal tidak menghalangi tim konstruksi untuk menyelesaikan proyek tepat waktu, bahkan lebih cepat dari perkiraan.

Menurut Prof. Mamdouh El-Badry, ahli teknik sipil dari Universitas Calgary, kecepatan pembangunan Jembatan Huajiang Canyon menjadi bukti keunggulan China dalam proyek infrastruktur skala besar. "Di negara Barat, proyek serupa bisa memakan waktu hingga 10 tahun karena proses perizinan dan perencanaan yang panjang," ujarnya. Sebagai perbandingan, Jembatan Millau di Prancis membutuhkan lebih dari satu dekade untuk perencanaan sebelum dibangun selama tiga tahun. Sementara itu, Jembatan Gordie Howe yang menghubungkan AS dan Kanada diperkirakan selesai dalam tujuh tahun.

China kini mendominasi daftar jembatan tertinggi dunia dengan 6 dari 10 posisi teratas. Sebaliknya, hanya tiga jembatan AS yang masuk dalam 50 besar. Keberhasilan ini tidak lepas dari tantangan geografis China, khususnya di wilayah barat dan barat daya yang didominasi pegunungan. Pembangunan jembatan seperti Huajiang Canyon menjadi solusi vital untuk menghubungkan daerah-daerah terpencil tanpa mengandalkan jalan tradisional.

• Tinggi jembatan: 2.051 kaki
• Lokasi: Ngarai Huajiang, Guizhou
• Waktu pembangunan: 3 tahun
• Biaya: US$283 juta
• Fungsi: Memperpendek waktu tempuh dari 1 jam ke 3 menit

Dengan pencapaian ini, China semakin memperkuat posisinya sebagai pemimpin global dalam inovasi infrastruktur, sekaligus menjawab kebutuhan mobilitas di wilayah dengan medan paling menantang.