Kelangkaan Emas di Butik Antam TB Simatupang Picu Antrean Panjang dan Kekecewaan Pembeli

Jakarta – Puluhan pembeli emas di Butik Emas Logam Mulia Antam, TB Simatupang, Jakarta Selatan, terpaksa pulang tanpa membawa barang yang diinginkan akibat keterbatasan stok dan sistem antrean yang ketat. Pembatasan kuota harian hanya 50 nomor antrean per hari semakin memperparah situasi, membuat banyak pelanggan kecewa setelah menunggu berjam-jam.

Salah seorang pengunjung, Yanti (50), mengaku sudah mengantre sejak pagi namun gagal mendapatkan emas yang diincarnya. "Saya dapat nomor antrean 047, tapi stok emas batangan ukuran 5 gram sudah habis. Padahal, saya sudah datang sejak subuh," ujarnya. Ia juga menyayangkan ketidakjelasan informasi dari pihak butik mengenai ketersediaan stok di hari berikutnya.

Amin (36), seorang karyawan swasta, mengalami nasib serupa. "Saya ingin membeli emas reguler 2 gram, tapi yang tersedia hanya seri gift dengan ukuran kecil. Akhirnya saya memutuskan tidak jadi membeli," keluhnya. Pembatasan pembelian maksimal 2 keping per orang turut mempersulit transaksi.

Berikut beberapa poin penting yang menjadi keluhan pembeli: - Kuota antrean terbatas hanya 50 nomor per hari. - Stok tidak terprediksi, terutama untuk ukuran tertentu. - Koordinasi antar-pembeli menjadi solusi sementara untuk memantau ketersediaan emas.

"Kami terpaksa saling bertukar informasi dengan pembeli lain karena pihak butik tidak selalu transparan," tambah Yanti. Situasi ini memicu ketidaknyamanan di antara pelanggan setia Antam yang mengandalkan produk emasnya sebagai investasi.