Korlantas Polri Siapkan Strategi Antisipasi Kemacetan Mudik Lebaran 2025
Korlantas Polri Siapkan Strategi Antisipasi Kemacetan Mudik Lebaran 2025
Menghadapi lonjakan arus mudik dan balik Lebaran 2025, Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri telah merumuskan sejumlah strategi untuk mengurai potensi kemacetan di berbagai titik rawan. Rekayasa lalu lintas menjadi andalan utama dalam rencana tersebut, dengan penekanan pada penerapan contraflow dan one way di sejumlah ruas jalan tol, serta optimalisasi jalur alternatif dan penyeberangan. Hal tersebut disampaikan oleh Kakorlantas Polri, Irjen Pol. Agus Suryonugroho, usai memimpin Rapat Koordinasi Kesiapan Operasi Ketupat 2025 di Gedung NTMC Korlantas Polri, Jakarta, Kamis (6/3/2025).
Prediksi puncak arus mudik diprediksi akan terjadi pada tanggal 28-30 Maret 2025, sementara puncak arus balik diperkirakan sekitar tanggal 1 April 2025. Untuk mengantisipasi kepadatan yang luar biasa, Korlantas akan menerapkan sistem one way nasional selama puncak arus mudik dan balik. Penerapan contraflow akan dilakukan secara situasional dan terukur di berbagai titik jalan tol yang mengalami kepadatan tinggi, terutama di jalur-jalur utama yang menuju ke daerah tujuan wisata atau daerah padat penduduk seperti Yogyakarta. Strategi ini merupakan langkah antisipatif untuk mencegah kemacetan panjang dan memastikan kelancaran arus lalu lintas.
Selain strategi di jalan raya, Korlantas juga fokus pada pengaturan lalu lintas di pelabuhan penyeberangan. Inspeksi telah dilakukan di sejumlah pelabuhan utama, termasuk Merak, Bakauheni, Ketapang, Gilimanuk, dan Tanjung Perak. Sistem delay akan diterapkan untuk mengontrol jumlah kendaraan yang masuk ke pelabuhan, mencegah penumpukan kendaraan di area pelabuhan, dan menghindari kemacetan panjang yang dapat mengganggu operasional penyeberangan. Korlantas juga telah menyiapkan sejumlah lokasi sebagai buffer zone untuk menampung kendaraan sementara sebelum masuk ke pelabuhan, memastikan kapasitas pelabuhan tidak terlampaui. Skenario penanganan kepadatan telah disusun secara matang untuk setiap tingkatan kepadatan, mulai dari kondisi hijau hingga merah, sehingga petugas lapangan siap menghadapi berbagai skenario.
Untuk mengurai kepadatan khususnya di area Yogyakarta dan sekitarnya, Korlantas akan memanfaatkan dua ruas tol fungsional: Tol Solo-Yogyakarta dan Tol Jakarta-Cikampek (Japek) km 76-km 34. Tol fungsional ini diharapkan mampu mengurangi beban lalu lintas di jalur utama, mengingat prediksi kepadatan yang tinggi di area Yogyakarta, khususnya di gerbang keluar tol di Klaten. Korlantas juga akan melakukan pengaturan khusus di exit tol kedua ruas tol fungsional tersebut guna mengantisipasi dan mengurai potensi kemacetan. Di Tol Japek, contraflow juga direncanakan di ruas km 76 sampai km 34 untuk mengurangi beban keluar dari Jakarta, dengan pengaturan di exit tol km 37 dan km 34. Koordinasi intensif telah dilakukan dengan Jasa Marga untuk memperkirakan volume kendaraan yang akan melintas, sekitar 1.000 kendaraan dari Jakarta menuju Jawa Barat melalui Tol Japek, sebagai antisipasi guna penyesuaian jadwal contraflow. Semua strategi ini direncanakan untuk memastikan kelancaran arus mudik dan balik Lebaran 2025.
Korlantas telah mempersiapkan berbagai skenario untuk mengantisipasi berbagai kemungkinan yang muncul di lapangan. Kerja sama dengan berbagai pihak terkait, termasuk Jasa Marga, juga menjadi kunci keberhasilan dalam upaya mengurai kemacetan. Pengaturan exit tol, sistem delay, buffer zone, contraflow, dan one way menjadi bagian dari strategi terpadu yang diterapkan Korlantas Polri untuk memastikan arus mudik dan balik Lebaran 2025 berlangsung lancar dan aman.