Strategi Investasi di Tengah Pekan Perdagangan Singkat: Rekomendasi Saham Unggulan
Jakarta — Aktivitas perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pekan ini hanya berlangsung selama empat hari, dari Senin hingga Kamis, 14 hingga 17 April 2025, mengikuti libur nasional pada Jumat, 18 April 2025, dalam rangka peringatan Jumat Agung. Kondisi ini menuntut para investor untuk lebih selektif dalam mengambil keputusan investasi.
Menurut analis pasar, terdapat dua faktor utama yang perlu diperhatikan pekan ini: neraca perdagangan Indonesia dan imbal hasil dividen dari sektor tertentu. Data neraca perdagangan Maret 2025 yang akan dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS) menjadi sorotan, karena dapat memengaruhi sentimen pasar, terutama bagi sektor komoditas seperti kelapa sawit, batu bara, dan logam. Surplus yang melebihi ekspektasi dapat menjadi pendorong positif, sementara defisit berpotensi menekan nilai tukar rupiah dan memicu aksi jual oleh investor asing.
Selain itu, sektor perbankan menawarkan daya tarik melalui imbal hasil dividen yang tinggi, meskipun fluktuasi harga pasca-tanggal cum date perlu diwaspadai. Salah satu contohnya adalah saham BBNI, yang diperkirakan memberikan dividend yield sekitar 8-9%, jauh melampaui imbal hasil deposito atau obligasi negara.
Berikut tiga saham yang direkomendasikan untuk dicermati pekan ini:
- BBNI
- Harga terkini: Rp 4.390
- Target harga: Rp 4.780 (potensi kenaikan 8,88%)
- Stop loss: Rp 4.200
- Rasio risiko-imbalan: 1:2,1
-
Saham ini menarik menjelang cum date dan ex date, dengan potensi dividen tinggi.
-
HRTA
- Harga terkini: Rp 565
- Target harga: Rp 630 (potensi kenaikan 8,62%)
- Stop loss: Rp 560
- Rasio risiko-imbalan: 1:2,5
-
Emiten emas ini diuntungkan oleh tren kenaikan harga komoditas logam mulia.
-
INKP
- Harga terkini: Rp 5.000
- Target harga: Rp 5.525 (potensi kenaikan 10,5%)
- Stop loss: Rp 4.670
- Rasio risiko-imbalan: 1:1,6
- Kinerja keuangan yang solid dan pola teknis yang menjanjikan membuat saham ini layak dipantau.
Investor disarankan untuk melakukan analisis mendalam dan mempertimbangkan strategi jangka menengah sebelum mengambil keputusan investasi.