Pemkot Semarang Perbaiki Jalan Rusak di Sekitar Shelter BRT Jalan Pemuda: Betonisasi Jalan Prioritas
Pemkot Semarang Perbaiki Jalan Rusak di Sekitar Shelter BRT Jalan Pemuda: Betonisasi Jalan Prioritas
Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang melalui Dinas Pekerjaan Umum (DPU) bergerak cepat menanggapi keluhan masyarakat terkait kerusakan infrastruktur jalan. Sebagai respon atas laporan kerusakan jalan bergelombang di depan shelter Bus Rapid Transit (BRT) Jalan Pemuda, pemerintah kota langsung memulai proses betonisasi pada ruas jalan sepanjang 40 meter x 3,5 meter. Langkah ini merupakan bagian dari komitmen Pemkot Semarang dalam memastikan keselamatan dan kenyamanan pengguna jalan.
Kepala DPU Kota Semarang, Soewarto, menjelaskan bahwa metode betonisasi dipilih karena ketahanannya yang lebih baik dibandingkan metode perbaikan jalan lainnya. “Proses pemotongan dan penggantian ruas jalan dengan beton membutuhkan waktu sekitar 20 hari kerja. Target kami adalah menghasilkan perbaikan jalan yang berkualitas tinggi dan berumur panjang,” ungkap Soewarto dalam keterangannya, Kamis (6/3). Proyek ini bukan hanya sekadar tambal sulam, melainkan upaya untuk membangun fondasi jalan yang kokoh dan tahan lama. Pihaknya memastikan penggunaan material berkualitas tinggi untuk menjamin daya tahan konstruksi jalan yang baru.
Tidak hanya terfokus pada perbaikan di shelter BRT Jalan Pemuda, DPU Kota Semarang juga telah dan akan terus melakukan survei menyeluruh di berbagai titik halte BRT lainnya. Jenis perbaikan yang akan diterapkan akan disesuaikan dengan kondisi kerusakan jalan masing-masing. “Untuk beberapa titik, penambalan jalan mungkin sudah cukup. Namun untuk kerusakan yang signifikan, seperti di Jalan Pemuda, betonisasi menjadi pilihan utama,” imbuh Soewarto. Langkah ini menunjukan komitmen Pemkot Semarang dalam mengelola perawatan dan perbaikan infrastruktur jalan secara terukur dan efektif.
Respon positif datang dari warga sekitar. Hartono, salah satu warga Semarang, menyambut baik langkah cepat Pemkot. “Kami berharap perbaikan ini dapat meningkatkan kualitas jalan dan memberikan kenyamanan bagi pengguna jalan. Jalan yang layak dan tahan lama sangat penting bagi mobilitas warga,” ujarnya. Perbaikan infrastruktur jalan yang terencana dan terintegrasi ini diharapkan dapat menunjang perekonomian masyarakat serta meningkatkan kualitas hidup warga Semarang.
Perbaikan infrastruktur jalan di Kota Semarang tidak hanya terfokus pada area shelter BRT. DPU telah menyelesaikan beberapa proyek perbaikan jalan lainnya, seperti di jalan arteri Soekarno Hatta dan jalan berlubang di sekitar SMKN Grafika Banyumanik. Kerjasama juga terjalin erat dengan DPU Provinsi Jawa Tengah untuk menangani perbaikan ruas jalan di depan ADA Majapahit hingga lampu lalu lintas Fatmawati, yang masuk dalam kewenangan provinsi. Koordinasi antar lembaga ini menunjukkan komitmen bersama dalam memelihara infrastruktur jalan di Kota Semarang.
Menjelang arus mudik Lebaran, DPU Kota Semarang meningkatkan intensitas pengawasan dan pemeliharaan infrastruktur jalan. Soewarto menegaskan, pemerintah kota berkomitmen memastikan seluruh jalan dalam kondisi baik dan aman untuk dilalui. Pembagian kewenangan perbaikan jalan, meliputi jalan yang menjadi tanggung jawab Pemkot Semarang, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, dan Pemerintah Pusat, diatur dengan jelas untuk memastikan efisiensi dan efektivitas perbaikan.
Proses pemantauan kondisi jalan dilakukan oleh empat Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) DPU Kota Semarang, yang masing-masing bertanggung jawab atas wilayah tertentu. UPTD 1 meliputi Semarang Barat hingga Mijen, UPTD 2 menangani Semarang Tengah, UPTD 3 bertanggung jawab atas Semarang Timur, dan UPTD 4 meliputi Semarang Selatan hingga Gunung Pati. Masyarakat juga dapat menyampaikan laporan kerusakan jalan melalui kanal pengaduan resmi maupun media sosial. Transparansi dan keterbukaan informasi menjadi prioritas Pemkot Semarang dalam meningkatkan kualitas pelayanan publik.
Langkah-langkah yang dilakukan Pemkot Semarang:
- Betonisasi jalan di depan shelter BRT Jalan Pemuda.
- Survei dan pengecekan di halte BRT lainnya.
- Perbaikan jalan arteri Soekarno Hatta.
- Perbaikan jalan berlubang di sekitar SMKN Grafika Banyumanik.
- Koordinasi dengan DPU Provinsi Jawa Tengah.
- Pemantauan rutin dan penyisiran jalan.
- Pengaduan masyarakat melalui kanal resmi dan media sosial.