Demokrat Tegaskan Prabowo sebagai Satu-Satunya Pemegang Kekuasaan di Indonesia

Jakarta – Partai Demokrat menegaskan bahwa Presiden Prabowo Subianto merupakan satu-satunya pemegang kekuasaan tertinggi di Indonesia saat ini. Pernyataan ini disampaikan oleh Herzaky Mahendra Putra, Kepala Badan Komunikasi Strategis (Bakomstra) Partai Demokrat, menanggapi isu adanya dualisme kepemimpinan pasca kunjungan sejumlah menteri kabinet Prabowo ke kediaman mantan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Solo, Jawa Tengah.

Herzaky menekankan bahwa silaturahmi antara menteri dengan mantan presiden merupakan hal yang wajar dan tidak perlu dianggap sebagai ancaman terhadap otoritas pemerintahan saat ini. "Presiden Prabowo adalah satu-satunya pemimpin yang sah. Kunjungan menteri ke Pak Jokowi hanyalah bentuk penghormatan dan pembelajaran dari pengalaman beliau," ujar Herzaky dalam keterangannya di Jakarta.

Berikut beberapa poin penting yang disampaikan Herzaky: - Kepemimpinan Tunggal: Prabowo Subianto adalah satu-satunya presiden yang sah dan berkuasa. - Silaturahmi Biasa: Kunjungan menteri ke mantan presiden adalah hal yang lumrah dalam konteks hubungan sosial dan profesional. - Pembelajaran dari Pengalaman: Mantan presiden seperti Jokowi dan SBY memiliki pengalaman berharga yang dapat dimanfaatkan oleh kabinet saat ini.

Herzaky juga menambahkan bahwa semua kunjungan tersebut dilakukan dengan sepengetahuan Presiden Prabowo. "Tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Ini murni bagian dari proses komunikasi dan pembelajaran," tegasnya.

Sebelumnya, politikus PKS Mardani Ali Sera juga menyoroti fenomena ini. Meski mengakui hak setiap orang untuk bersilaturahmi, ia mengingatkan agar hal tersebut tidak menimbulkan kesan adanya dualisme kepemimpinan. "Silaturahmi itu baik, tetapi jangan sampai menciptakan persepsi adanya dua pusat kekuasaan," kata Mardani.

Mardani meyakini bahwa Prabowo tidak akan tersinggung dengan kunjungan tersebut, namun ia menekankan pentingnya menjaga kewibawaan presiden yang sedang menjabat. "Presiden Prabowo telah menunjukkan kapasitas dan komitmennya. Saya yakin beliau memahami dinamika ini," ujarnya.