TYI Dorong Diplomasi Adaptif dan Diversifikasi Pasar di Tengah Perang Dagang AS-China
The Yudhoyono Institute Serukan Penguatan Ekonomi Domestik dan Diplomasi Adaptif Hadapi Perang Dagang
The Yudhoyono Institute (TYI) memberikan sejumlah rekomendasi strategis kepada pemerintah Indonesia dalam menghadapi tensi perdagangan antara Amerika Serikat dan Tiongkok yang terus meningkat. TYI menekankan pentingnya respons yang adaptif dan proaktif, termasuk penguatan ekonomi domestik dan diversifikasi pasar.
Direktur Eksekutif TYI, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), mengapresiasi langkah pemerintah, di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto, yang telah menjalankan diplomasi ganda (dual track diplomacy) dengan mengirimkan tim negosiasi ke Washington D.C. untuk membahas kebijakan tarif timbal balik (reciprocal tariff) sebesar 32% yang diberlakukan oleh Amerika Serikat. AHY juga menyoroti pentingnya membangun komunikasi dengan para pemimpin di Asia dan belahan dunia lainnya. Menurutnya, ini adalah wujud diplomasi strategis yang adaptif dan relevan dengan dinamika global saat ini.
Dalam diskusi panel yang diselenggarakan oleh TYI di Grand Sahid Jakarta, AHY menggarisbawahi beberapa poin penting yang perlu diperhatikan oleh pemerintah Indonesia:
- Penguatan Struktur Ekonomi Domestik: Di tengah tekanan terhadap ekspor, Indonesia perlu fokus pada upaya mempertahankan pertumbuhan ekonomi dengan menjaga daya beli masyarakat dan stabilitas harga. Selain itu, investasi perlu terus didorong untuk melanjutkan pembangunan dan menciptakan lapangan kerja.
- Memanfaatkan Peluang dalam Krisis: Perang dagang dapat menjadi momentum untuk mendorong transformasi ekonomi, mempercepat hilirisasi industri, dan mengakselerasi digitalisasi di berbagai sektor. Transisi menuju ekonomi hijau, termasuk pengembangan energi terbarukan, juga menjadi prioritas.
- Diversifikasi Pasar dan Mitra Strategis: Indonesia harus aktif mengembangkan perdagangan dengan kawasan-kawasan potensial seperti Eropa, Asia Selatan, Timur Tengah, Afrika, Amerika Latin, dan negara-negara Global South lainnya. Kerjasama multilateral yang tidak diskriminatif dan saling menguntungkan perlu diperkuat bersama mitra-mitra strategis.
- Memperkuat Solidaritas ASEAN: Solidaritas di antara negara-negara ASEAN sangat penting untuk memastikan bahwa kawasan ini dapat bersuara satu dalam membela prinsip-prinsip perdagangan yang adil dan terbuka. Perpecahan hanya akan memperburuk situasi.
TYI menekankan bahwa respons yang komprehensif dan terkoordinasi, dengan fokus pada penguatan internal dan eksternal, akan membantu Indonesia mengatasi tantangan dan memanfaatkan peluang di tengah dinamika perdagangan global yang kompleks.