Chairul Tanjung Soroti Kebijakan Tarif Impor AS: Pengaruh Latar Belakang Pengusaha Donald Trump
Chairul Tanjung Ungkap Akar Kebijakan Tarif Tinggi Trump: Perspektif Pebisnis yang Mengutamakan Keuntungan
Jakarta - Founder dan Chairman CT Corp, Chairul Tanjung (CT), memberikan pandangannya mengenai kebijakan tarif impor yang diterapkan oleh Presiden Amerika Serikat, Donald Trump. Dalam sebuah diskusi yang diselenggarakan oleh The Yudhoyono Institute (TYI) di Jakarta, CT berpendapat bahwa latar belakang Trump sebagai seorang pengusaha memiliki pengaruh signifikan terhadap kebijakan tersebut.
CT menjelaskan bahwa seorang pengusaha selalu berorientasi pada keuntungan. Filosofi bisnis yang melekat pada diri Trump sebagai seorang businessman, menurut CT, mendorongnya untuk memastikan bahwa Amerika Serikat selalu berada dalam posisi yang menguntungkan dalam setiap transaksi dan hubungan dagang internasional.
"Sebagai seorang pengusaha, wajar jika Trump selalu berpikir tentang bagaimana membuat Amerika Serikat menang dan menguntungkan," ujar CT dalam paparannya di hadapan para peserta diskusi.
CT menyoroti bahwa kebijakan yang bertujuan untuk menguntungkan Amerika Serikat sebenarnya sudah terlihat sejak masa jabatan pertama Trump. Namun, kebijakan tersebut menjadi semakin agresif dan radikal pada periode kedua kepemimpinannya, yang oleh banyak pihak disebut sebagai era "Trump 2.0". Salah satu langkah utama yang diambil adalah peningkatan tarif impor secara signifikan.
"Pada periode kedua ini, langkah-langkah yang diambil oleh Presiden Trump menjadi jauh lebih keras dibandingkan periode pertama. Salah satunya adalah dengan menaikkan tarif," tegas CT.
Lebih lanjut, CT mengungkapkan bahwa beberapa negara telah melakukan negosiasi dengan Amerika Serikat terkait dengan kebijakan tarif ini. Namun, terdapat satu negara yang menunjukkan resistensi kuat, yaitu China. Ketegangan antara Amerika Serikat dan China dalam isu perdagangan ini menjadi sorotan utama dalam percaturan ekonomi global.
"Ada sejumlah negara yang melakukan negosiasi terkait kebijakan ini, tetapi satu negara yang tidak mau tunduk adalah China," pungkasnya.
Berikut poin-poin utama yang disampaikan Chairul Tanjung:
- Kebijakan tarif impor AS dipengaruhi latar belakang pengusaha Donald Trump.
- Pengusaha selalu berorientasi pada keuntungan (win).
- Kebijakan menguntungkan AS sudah terlihat sejak periode pertama Trump.
- Kebijakan semakin radikal pada periode kedua (Trump 2.0).
- China menjadi negara yang resisten terhadap kebijakan tarif AS.