Pasca Libur Lebaran, Angkutan Kota Kembali Picu Kemacetan di Jalur Puncak
Pasca libur panjang Idul Fitri, arus lalu lintas di jalur Puncak, khususnya di sekitar Pasar Cipanas, Kabupaten Cianjur, kembali mengalami kepadatan akibat aktivitas angkutan kota (angkot) yang berhenti menunggu penumpang. Kondisi ini memicu keluhan dari pengguna jalan dan menjadi perhatian serius dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Cianjur.
Kemacetan ini disebabkan oleh ratusan angkot yang kembali beroperasi setelah diliburkan selama periode Lebaran. Banyak di antara mereka yang memilih untuk berhenti (ngetem) di sepanjang kawasan Pasar Cipanas, menunggu penumpang, sehingga mempersempit badan jalan dan menghambat arus lalu lintas. Pantauan di lokasi menunjukkan angkot-angkot berwarna kuning tersebut parkir di sisi jalan, menyebabkan antrean kendaraan mengular.
Akibatnya, terjadi ketidakseimbangan arus lalu lintas. Lajur menuju Puncak mengalami kepadatan yang signifikan, sementara lajur sebaliknya relatif lancar. Antrean kendaraan bahkan mencapai depan Istana Cipanas, membuat tidak hanya mobil tetapi juga pengendara sepeda motor terjebak dalam kemacetan.
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Cianjur, Tedy Artiawan, mengungkapkan bahwa angkot-angkot tersebut mulai beroperasi kembali sejak H+8 Lebaran, setelah diliburkan dari tanggal 1 hingga 7 April 2025. Ia mengakui bahwa meskipun peliburan angkot sempat membuat arus lalu lintas lancar, namun setelah kembali beroperasi, banyak sopir yang kembali melakukan pelanggaran dengan ngetem di jalur tersebut.
Dishub Cianjur berencana menambah personel untuk melakukan pengawasan dan memberikan imbauan kepada para sopir angkot agar tidak ngetem di jalur utama, terutama di kawasan pasar. Tedy Artiawan menegaskan bahwa pihaknya tidak melarang angkot untuk menurunkan penumpang, namun aktivitas ngetem untuk mencari penumpang akan ditindak tegas karena menyebabkan kemacetan.
Bupati Cianjur, dr. Muhammad Wahyu, menjelaskan bahwa peliburan angkot dan pemberian insentif merupakan solusi jangka pendek yang diterapkan selama libur Lebaran. Sebagai solusi jangka panjang, Pemkab Cianjur berencana membangun terminal khusus angkot.
"Kita siapkan solusi jangka panjangnya yakni dengan membuat terminal. Sebelumnya kan di lahan desa, tapi itu untuk bongkar muat barang buat orang. Jadi kita cari dulu lahan kemudian dibangun terminalnya," kata Wahyu.
Menurutnya, penyediaan terminal akan menjadi langkah tegas untuk mencegah sopir angkot ngetem sembarangan di bahu jalan. Dengan adanya terminal, diharapkan para sopir angkot tidak lagi memiliki alasan untuk berhenti di sembarang tempat, karena sudah disediakan fasilitas yang memadai.
Berikut poin-poin penting dari berita ini:
- Kemacetan Pasca-Lebaran: Jalur Puncak kembali macet akibat angkot yang ngetem.
- Lokasi Kemacetan: Terutama di sekitar Pasar Cipanas.
- Penyebab Kemacetan: Angkot kembali beroperasi setelah libur Lebaran dan ngetem menunggu penumpang.
- Tindakan Dishub: Penambahan personel untuk mengawasi dan menertibkan angkot.
- Solusi Jangka Panjang: Pembangunan terminal khusus angkot.
Pemkab Cianjur berkomitmen untuk segera merealisasikan pembangunan terminal angkot agar dapat mengatasi masalah kemacetan di jalur Puncak secara permanen.