Rusia dan China Tingkatkan Upaya Penangkalan Starlink: Ancaman Baru dalam Perang Modern

Persaingan di Orbit Meningkat: Rusia dan China Berupaya Menetralkan Dominasi Starlink

Di era peperangan modern yang semakin bergantung pada teknologi ruang angkasa, konstelasi satelit komersial seperti Starlink milik SpaceX menjadi aset strategis yang krusial. Namun, dominasi ini tidak luput dari perhatian negara-negara pesaing, khususnya Rusia dan China, yang kini meningkatkan upaya untuk mengembangkan kemampuan penangkalan terhadap satelit-satelit tersebut.

Laporan SWF Mengungkap Peningkatan Kemampuan Kontra-Ruang Angkasa

Secure World Foundation (SWF) dalam laporan tahunan terbarunya, Global Counterspace Capabilities: An Open Source Assessment, menyoroti perkembangan signifikan dalam kemampuan kontra-ruang angkasa global. Laporan ini secara khusus mengidentifikasi Starlink sebagai target utama, terutama setelah perannya yang penting dalam mendukung militer Ukraina.

Sistem Elektronik Canggih Rusia: Tobol dan Kalinka

Laporan tersebut menyoroti dua sistem utama Rusia yang menjadi perhatian: Tobol dan Kalinka. Tobol, yang awalnya dirancang untuk melindungi satelit Rusia dari gangguan, kini digunakan untuk mengganggu komunikasi satelit dan sistem navigasi global seperti GPS. Setidaknya tujuh kompleks Tobol tersebar di seluruh wilayah Rusia, dan dokumen militer AS yang bocor mengungkap penyebaran instalasi khusus untuk menargetkan sinyal Starlink di Ukraina Timur.

Kalinka, yang dijuluki "Starlink Killer", adalah platform peperangan elektronik yang lebih mengkhawatirkan. Sistem ini dilaporkan mampu mendeteksi dan mengganggu sinyal ke dan dari satelit Starlink, dengan tujuan khusus mengganggu pesawat nirawak dan komunikasi militer Ukraina. Kemampuan Kalinka untuk mendeteksi terminal yang terhubung ke Starshield, versi militer Starlink dengan fitur keamanan yang ditingkatkan, menjadi perhatian khusus bagi AS dan sekutunya.

Ambisi China dalam Peperangan Ruang Angkasa

Selain Rusia, China juga melakukan investasi signifikan dalam kemampuan kontra-ruang angkasa. Sebuah studi tahun 2022 yang disponsori militer China merekomendasikan pengembangan kemampuan untuk menargetkan konstelasi satelit komersial seperti Starlink jika terjadi konflik bersenjata dengan Amerika Serikat.

Doktrin militer China menekankan perolehan inisiatif di awal konflik, yang kemungkinan melibatkan serangan terhadap jaringan satelit untuk mengganggu akses musuh ke komunikasi dan navigasi.

Implikasi Global dan Perkembangan di Negara Lain

Laporan SWF juga mencatat perkembangan peperangan angkasa di negara-negara lain, termasuk Amerika Serikat, India, Australia, Prancis, Iran, Israel, Jepang, Korea Utara, Korea Selatan, dan Inggris Raya. Berbagai metode tengah diuji untuk meraih supremasi di antariksa, menunjukkan peningkatan persaingan dan potensi konflik di orbit Bumi.

Daftar Negara yang Mengembangkan Kemampuan Kontra-Ruang Angkasa:

  • Amerika Serikat
  • India
  • Australia
  • Prancis
  • Iran
  • Israel
  • Jepang
  • Korea Utara
  • Korea Selatan
  • Inggris Raya

Kesimpulan

Peningkatan upaya Rusia dan China untuk menetralkan Starlink mencerminkan meningkatnya persaingan di domain ruang angkasa. Perkembangan ini menggarisbawahi pentingnya keamanan dan ketahanan infrastruktur satelit komersial, serta kebutuhan untuk mengembangkan strategi pertahanan yang efektif terhadap ancaman kontra-ruang angkasa.