Nostalgia Sinema Keliling: Waduk Lebak Bulus Hidupkan Kembali Layar Tancap Era 90-an
Nostalgia Sinema Keliling: Waduk Lebak Bulus Hidupkan Kembali Layar Tancap Era 90-an
Jakarta, [Tanggal Terkini] - Suasana nostalgia era 1990-an membanjiri Waduk Lebak Bulus, Jakarta Selatan, pada Sabtu malam (12/4/2025) lalu. Komunitas Operator Film (Operfi) sukses menggelar acara nonton layar tancap yang menghadirkan kembali kenangan masa lalu.
Tiga layar tancap besar berdiri kokoh di tepi waduk, lengkap dengan proyektor-proyektor klasik yang siap memutar film-film lawas. Pengunjung seolah diajak untuk melakukan perjalanan waktu, kembali ke era ketika layar tancap menjadi hiburan utama masyarakat.
Poster-poster film jadul dengan warna-warna cerah menghiasi area acara. Salah satu yang menarik perhatian adalah poster film Bollywood berjudul “Tera Jadoo Chal Gayaa” yang dibintangi oleh Abhishek Bachchan dan Keerthi Reddy. Ada pula poster film aksi Indonesia lawas yang menampilkan Karishma Kapoor dengan pistol, yang ternyata berjudul “Aatish: Feel the Fire” yang disutradarai oleh Sanjay Dutt. Pilihan film ini memberikan gambaran akan keberagaman selera hiburan masyarakat pada era tersebut.
Para operator film terlihat sibuk mempersiapkan segala sesuatunya sebelum pemutaran dimulai. Suara berisik dari proyektor dan aroma khas debu dari gulungan film menambah kuat suasana nostalgia yang tercipta. Aroma debu mengingatkan kita pada film-film yang diputar menggunakan proyektor analog dengan lampu yang redup.
Setiap layar menayangkan film yang berbeda, mulai dari film Indonesia klasik, film campuran Indonesia-Barat, hingga film Bollywood yang populer di era 90-an. Pengunjung bebas memilih film yang ingin ditonton dan mencari posisi duduk yang nyaman di depan layar pilihan mereka.
Acara nonton bareng di Waduk Lebak Bulus ini bukan hanya sekadar hiburan, tetapi juga ajang untuk merasakan kembali sensasi menonton film yang berbeda dari pengalaman di bioskop modern. Suasana terbuka, kebersamaan dengan teman dan keluarga, serta pilihan film yang beragam menjadi daya tarik utama acara ini.
Menurut Soleh (53), anggota Komunitas Operfi, acara ini sengaja diadakan sebagai ajang pertemuan komunitas setelah Lebaran Idul Fitri 1446 Hijriah. Selain sebagai ajang silaturahmi, acara ini juga menjadi momen pembukaan arisan komunitas.
"Kami semua mengadakan di sini buat halal bi halal komunitas itu sekalian mau pembukaan awal arisan, pembukaan arisan komunitas," ujar Soleh saat ditemui oleh media.
Yang menarik, acara ini tidak hanya diperuntukkan bagi anggota komunitas, tetapi juga terbuka untuk umum. Masyarakat dapat datang dan menikmati nonton bareng dengan suasana jadul yang unik.
Soleh menambahkan bahwa kegiatan ini juga bertujuan untuk melestarikan tradisi nonton bareng yang mulai tergerus oleh perkembangan teknologi. Bagi para anggota komunitas, acara ini menjadi wadah untuk menyalurkan hobi dan bernostalgia dengan masa lalu.
"Karena hobi saja terus juga nostalgia zaman dulu. Ya makanya ada komunitas seperti ini, biar yang ‘Oh kangen nih pengennya (nonton) kayak yang dulu’ jangan sampai punah," jelasnya.
Malam itu, delapan film diputar secara bergilir di tiga layar yang berbeda. Pemutaran film diperkirakan berlangsung hingga dini hari. Acara ini sukses menghidupkan kembali nostalgia era 1990-an dan memberikan pengalaman yang tak terlupakan bagi para pengunjung.
Rincian Acara
- Lokasi: Waduk Lebak Bulus, Jakarta Selatan
- Waktu: Sabtu malam, 12 April 2025
- Penyelenggara: Komunitas Operator Film (Operfi)
- Jumlah Layar: 3
- Jumlah Film: 8 (diputar bergilir)
- Jenis Film: Indonesia Klasik, Campuran Indonesia-Barat, Bollywood
Dampak Acara
- Menghidupkan kembali tradisi nonton layar tancap
- Menjadi ajang silaturahmi komunitas film
- Memberikan hiburan alternatif bagi masyarakat
- Membangkitkan nostalgia era 1990-an