Tragedi Pantai Tiku: Seorang Pelajar Meninggal Dunia, Dua Hilang Akibat Gelombang Tinggi
Gelombang Tinggi Telan Korban di Pantai Tiku, Agam
Kabupaten Agam, Sumatera Barat, berduka setelah insiden tragis menimpa rombongan pelajar di Pantai Tiku pada Sabtu sore, 12 April 2025. Sebanyak 16 pelajar dari Kecamatan Matur menjadi korban keganasan ombak, mengakibatkan satu nyawa melayang dan dua lainnya masih dalam pencarian.
Korban meninggal dunia teridentifikasi sebagai AFC, seorang pelajar berusia 16 tahun. Sementara itu, DA (16) dan YR (16) hingga kini belum ditemukan dan masih dalam proses pencarian intensif. Insiden bermula ketika rombongan pelajar tersebut bermain air di Pantai Tiku sekitar pukul 15.00 WIB. Tanpa disangka, gelombang tinggi secara tiba-tiba datang menerjang, menyeret beberapa pelajar ke tengah laut.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Agam, Budi Perwira, menjelaskan bahwa ombak pada sore itu memang cukup tinggi, diperkirakan mencapai 2 hingga 3 meter. Kondisi ini menyebabkan lima orang pelajar terseret arus dan tenggelam. Sebelas pelajar lainnya berhasil menyelamatkan diri dan kembali ke tepi pantai dengan selamat.
Upaya Penyelamatan dan Pencarian Intensif
Tim penyelamat gabungan dari berbagai unsur, termasuk Basarnas, BPBD Agam, TNI/Polri, dan masyarakat setempat, segera dikerahkan untuk melakukan pencarian dan evakuasi. Tiga orang pelajar berhasil dievakuasi dari laut, namun sayangnya, satu di antaranya dinyatakan meninggal dunia. Dua pelajar yang selamat langsung dilarikan ke puskesmas terdekat untuk mendapatkan perawatan medis intensif.
Upaya pencarian terhadap dua pelajar yang masih hilang terus dilakukan secara intensif. Tim SAR menyisir area perairan di sekitar lokasi kejadian, dibantu oleh nelayan setempat yang turut memberikan informasi mengenai kondisi arus dan gelombang. Namun, hingga saat berita ini diturunkan, kedua pelajar tersebut belum berhasil ditemukan.
Imbauan Kehati-hatian bagi Pengunjung Pantai
Tragedi ini menjadi pengingat bagi kita semua untuk selalu berhati-hati saat beraktivitas di pantai, terutama saat kondisi cuaca kurang bersahabat. Gelombang tinggi dan arus kuat dapat menjadi ancaman serius bagi keselamatan pengunjung. BPBD Agam mengimbau kepada seluruh masyarakat dan wisatawan untuk selalu memantau informasi cuaca terkini sebelum mengunjungi pantai, serta mematuhi segala imbauan dan peringatan yang diberikan oleh petugas.
Kejadian ini juga menjadi sorotan terkait pengawasan dan standar keselamatan di tempat wisata pantai. Perlu adanya peningkatan pengawasan dan penambahan fasilitas keselamatan seperti rambu peringatan, menara pengawas, dan tim penyelamat yang siaga di lokasi. Selain itu, edukasi mengenai keselamatan di air juga perlu ditingkatkan, terutama bagi para pelajar dan generasi muda.
Diharapkan, insiden tragis ini menjadi pelajaran berharga bagi semua pihak, sehingga kejadian serupa tidak terulang kembali di masa mendatang.