Tragedi Sungai Hudson: Mantan Navy SEAL dan Keluarga Asal Barcelona Jadi Korban dalam Kecelakaan Helikopter

Tragedi memilukan menimpa Sungai Hudson, New York, ketika sebuah helikopter wisata jatuh, merenggut nyawa pilot, Sean Johnson, seorang mantan Navy SEAL, dan lima anggota keluarga asal Barcelona, Spanyol. Insiden ini tidak hanya meninggalkan duka mendalam bagi keluarga korban, tetapi juga menimbulkan pertanyaan tentang keamanan penerbangan wisata di wilayah padat penduduk.

Sean Johnson (36), sang pilot, bukanlah sosok sembarangan. Sebelum menekuni dunia penerbangan, ia adalah seorang veteran Navy SEAL yang memiliki pengalaman bertugas di berbagai medan operasi. Sebuah video yang diunggahnya bulan lalu, memperlihatkan Johnson menerbangkan helikopter serupa di atas Lower Manhattan, kini menjadi viral dan memicu diskusi tentang risiko penerbangan di area perkotaan.

Dalam unggahan Facebook pada 27 Maret, Johnson menulis, "Ketika semuanya berjalan lancar..." di samping rekaman dirinya di dalam kokpit helikopter Bell 206. Teman-temannya memberikan selamat atas pencapaiannya, bahkan ada yang menyebutnya "menjalani mimpi".

Sebelum menjadi pilot, Johnson sempat bekerja di industri televisi dan sebagai pengawal selebritas. Ia kemudian pindah ke New York City untuk mewujudkan impiannya menjadi penerbang profesional. Pada hari nahas itu, Johnson menerbangkan helikopter Bell 206 sebagai bagian dari tur wisata untuk keluarga Agustin Escobar, yang terdiri dari istri Mercè Camprubí Montal, dan ketiga anak mereka: Augustin (10), Mercedes (8), dan Victor (4). Sayangnya, penerbangan itu berujung pada tragedi.

Belum diketahui pasti apakah helikopter yang diterbangkan Johnson dalam rekaman Facebook adalah helikopter yang sama yang jatuh. Pihak berwenang membutuhkan waktu sekitar satu jam untuk mengevakuasi jenazah para korban dari reruntuhan helikopter yang hancur.

Johnson, yang berasal dari Chicago, pernah tinggal di Salem dan Virginia, serta menghabiskan waktu di Montana. Di Montana, ia bekerja untuk dua perusahaan helikopter yang berbeda. Tahun lalu, ia menjadi kopilot untuk Billings Flying Service, yang berspesialisasi dalam pemadaman kebakaran udara dan transportasi peralatan berat.

Menurut istrinya, Kathryn Johnson, meski pernah bertugas sebagai SEAL dan penembak di Angkatan Laut, impian Johnson adalah terbang. Kathryn mengaku sangat terpukul dengan kejadian ini.

"Saya benar-benar kehilangan kata-kata," ujarnya. "Saya bahkan tidak tahu apa yang terjadi."

Kathryn mengungkapkan bahwa ia dan suaminya telah berpisah selama beberapa bulan terakhir, tetapi masih berhubungan baik. Mereka bahkan berbicara sehari sebelum kecelakaan itu. Johnson tidak menyebutkan rencana penerbangan hari Kamis kepada istrinya. Kathryn mendengar berita duka itu dari mantan rekannya.

Kepergian Johnson dan keluarga Escobar meninggalkan luka mendalam bagi orang-orang terdekat mereka. Ucapan belasungkawa membanjiri media sosial.

"RIP Sean, saya bangga mengenalmu," tulis seorang teman di Facebook.

"Angin yang baik dan laut yang tenang," tulis yang lain, mengutip frasa umum di kalangan Angkatan Laut.

Remi Adeleke, mantan Navy SEAL dari Bronx, mengenal Johnson ketika ia masih seorang teknisi yang bercita-cita menjadi pilot.

"Sean langsung menonjol - bersemangat, rendah hati, penuh hormat, dan haus untuk belajar," tulis Adeleke dalam sebuah unggahan Instagram. "Dia meninggal saat sedang melakukan apa yang dia cintai. Dan dia meninggal setelah mencapai mimpi yang dia bicarakan bertahun-tahun lalu di ruang kerja Tim SEAL itu."

Tragedi ini menjadi pengingat akan risiko yang terkait dengan penerbangan, terutama penerbangan wisata di wilayah yang padat. Investigasi atas penyebab kecelakaan ini sedang berlangsung untuk mencegah kejadian serupa di masa depan.

Daftar Korban:

  • Sean Johnson (Pilot)
  • Agustin Escobar
  • Mercè Camprubí Montal
  • Augustin Escobar (10 tahun)
  • Mercedes Escobar (8 tahun)
  • Victor Escobar (4 tahun)