Transplantasi Ginjal Babi Terlama Berakhir: Kisah Perjuangan Wanita Alabama Melawan Penolakan Organ
Transplantasi Ginjal Babi Terlama Berakhir: Kisah Perjuangan Wanita Alabama Melawan Penolakan Organ
Kisah Towana Looney, seorang wanita berusia 53 tahun dari Alabama, Amerika Serikat, menjadi sorotan dunia medis setelah menjadi pasien terlama yang hidup dengan ginjal babi hasil rekayasa genetik. Namun, perjalanan Looney dengan ginjal tersebut harus berakhir setelah organ tersebut tiba-tiba berhenti berfungsi dan harus diangkat.
Looney menerima transplantasi ginjal babi yang telah dimodifikasi genetik pada tanggal 25 November 2024, di NYU Langone Health, New York. Ginjal tersebut, yang dikembangkan oleh United Therapeutics Corp dan eGenesis, diharapkan dapat memberikan harapan baru bagi pasien gagal ginjal yang menunggu transplantasi organ manusia. Selama lebih dari empat bulan, ginjal babi tersebut berfungsi dengan baik, memungkinkan Looney untuk menikmati hidup tanpa dialisis untuk pertama kalinya dalam sembilan tahun.
Namun, sayangnya, ginjal tersebut mengalami penolakan oleh tubuh Looney. Tim medis NYU Langone Health menduga bahwa penolakan tersebut disebabkan oleh kebutuhan Looney untuk mengurangi dosis obat anti penolakan karena infeksi yang dialaminya. Pada tanggal 4 April 2025, ginjal babi tersebut akhirnya diangkat.
Perjuangan dan Harapan di Tengah Kegagalan
Meski transplantasi tersebut tidak berhasil seperti yang diharapkan, Looney tetap merasa bersyukur atas kesempatan yang diberikan kepadanya. Ia menyadari bahwa pengalamannya telah memberikan kontribusi berharga bagi penelitian xenotransplantasi, yaitu transplantasi organ dari hewan ke manusia.
"Untuk pertama kalinya sejak 2016, saya menikmati waktu bersama teman dan keluarga tanpa harus merencanakan perawatan dialisis," kata Looney. "Meskipun hasilnya tidak seperti yang diinginkan siapa pun, saya tahu banyak yang dipelajari dari 130 hari saya dengan ginjal babi, dan bahwa ini dapat membantu dan menginspirasi banyak orang lain dalam perjalanan mereka untuk mengatasi penyakit ginjal."
Dr. Robert Montgomery dari NYU Langone Health, yang memimpin operasi transplantasi, menyampaikan apresiasinya atas keberanian dan kontribusi Looney. "Kesediaan Towana untuk berjuang di tempat yang tidak diketahui untuk membantu mengatasi krisis kekurangan organ di negara ini akan berdampak pada lebih banyak kehidupan setelahnya," ujarnya.
Dampak Xenotransplantasi bagi Dunia Medis
Kasus Towana Looney menjadi tonggak penting dalam pengembangan xenotransplantasi. Meskipun transplantasi ginjal babi tersebut tidak berhasil dalam jangka panjang, pengalaman ini memberikan wawasan berharga mengenai tantangan dan potensi xenotransplantasi di masa depan. Penolakan organ merupakan tantangan utama dalam transplantasi, dan kasus Looney menyoroti pentingnya penelitian lebih lanjut mengenai strategi imunosupresi yang efektif untuk mencegah penolakan organ pada xenotransplantasi.
United Therapeutics Corp dan eGenesis, pengembang ginjal babi yang digunakan dalam transplantasi Looney, juga menyampaikan apresiasi atas keberanian dan antusiasme Looney dalam berpartisipasi dalam penelitian ini. Mereka menyatakan komitmen untuk terus mengembangkan teknologi xenotransplantasi guna mengatasi kekurangan organ yang kronis.
Berikut poin penting dalam berita ini:
- Penerima: Towana Looney, 53 tahun, dari Alabama.
- Organ: Ginjal babi hasil rekayasa genetik.
- Lokasi Transplantasi: NYU Langone Health, New York.
- Durasi Fungsi Ginjal: Lebih dari empat bulan.
- Penyebab Pengangkatan: Penolakan organ yang diduga disebabkan oleh pengurangan dosis obat anti penolakan akibat infeksi.
- Kontribusi: Pengalaman Looney memberikan wawasan berharga bagi penelitian xenotransplantasi.
Saat ini, Looney telah kembali menjalani dialisis. Kisah Looney menjadi pengingat akan kompleksitas dan tantangan dalam transplantasi organ, serta pentingnya penelitian dan inovasi berkelanjutan untuk meningkatkan hasil transplantasi dan memberikan harapan bagi pasien yang membutuhkan.