Minat Investor China Menguat pada Proyek Tanggul Raksasa Pesisir Utara Jawa
markdown Jakarta, [Tanggal Sekarang] - Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), mengungkapkan adanya peningkatan ketertarikan dari investor, termasuk dari Tiongkok, terhadap proyek ambisius pembangunan tanggul laut raksasa (Giant Sea Wall) di sepanjang pesisir utara Pulau Jawa. Pernyataan ini disampaikan AHY usai penutupan Posko Pusat Angkutan Lebaran Terpadu 2025/1446H pada hari Sabtu (12/4/2025).
"Kami terus menjalin komunikasi intensif dengan berbagai pihak, baik investor domestik maupun internasional, yang kami pandang memiliki potensi untuk berpartisipasi dalam proyek ini. Respons yang kami terima cukup menggembirakan," ujar AHY kepada awak media.
Lebih lanjut, AHY menjelaskan bahwa kunjungannya ke Tiongkok beberapa waktu lalu membuka peluang baru. Beberapa investor dari Negeri Tirai Bambu tersebut menunjukkan minat yang signifikan terhadap proyek mega infrastruktur ini. Meskipun AHY belum bersedia memberikan detail lebih lanjut mengenai identitas investor atau komitmen investasi yang mungkin diberikan, ia menegaskan bahwa pemerintah membuka pintu selebar-lebarnya bagi semua pihak yang berminat.
"Ada ketertarikan yang ditunjukkan oleh investor dari Tiongkok. Tentu saja, ini adalah langkah awal yang perlu kami tindak lanjuti. Kami berupaya membuka peluang bagi semua pihak yang berminat, tanpa terkecuali," imbuhnya.
AHY menekankan bahwa proyek Giant Sea Wall ini tidak hanya ditujukan untuk investor dari negara-negara yang telah memiliki hubungan kerjasama erat dengan Indonesia. Pemerintah, sesuai dengan arahan Presiden Prabowo Subianto, berupaya melibatkan sebanyak mungkin pihak untuk memastikan keberlanjutan proyek.
"Kami tidak membatasi diri hanya pada negara atau entitas yang selama ini telah bekerja sama dengan Indonesia. Kami membuka ruang ini seluas-luasnya, sejalan dengan visi Bapak Presiden Prabowo Subianto untuk melibatkan banyak pihak. Ini akan membuat proyek ini lebih berkelanjutan," tegas AHY.
Ia juga mengakui bahwa proyek Giant Sea Wall merupakan proyek yang kompleks dan membutuhkan investasi yang sangat besar. Oleh karena itu, para investor potensial masih melakukan studi kelayakan mendalam untuk menghitung risiko dan potensi keuntungan dari proyek ini. Pemerintah juga menyadari perlunya penguatan kebijakan dan regulasi untuk mendukung keberhasilan proyek.
"Karena ini adalah proyek yang sangat besar dan belum pernah ada sebelumnya di Indonesia, semua pihak terus melakukan studi. Mereka perlu menghitung dengan cermat karena modal yang dibutuhkan tidak sedikit. Selain itu, diperlukan penguatan kebijakan dan regulasi dari pemerintah," jelasnya.
Guna memastikan kelancaran dan efektivitas pembangunan proyek Giant Sea Wall, pemerintah berencana membentuk otorita khusus yang akan bertugas melaksanakan dan mengawasi seluruh proses. Otorita ini akan memiliki kewenangan dan tanggung jawab yang jelas untuk mengkoordinasikan berbagai pemangku kepentingan dan memastikan proyek berjalan sesuai rencana.
"Pembentukan otorita khusus ini sedang dalam tahap pembahasan. Ini adalah proyek besar yang melibatkan banyak pemangku kepentingan, termasuk pemerintah pusat dan daerah," pungkas AHY.
Proyek Giant Sea Wall diharapkan dapat melindungi pesisir utara Jawa dari banjir rob dan intrusi air laut, serta menciptakan peluang ekonomi baru bagi masyarakat setempat. Proyek ini juga merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk meningkatkan infrastruktur dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.