Program MBG Semarang Beradaptasi di Bulan Ramadhan: Menu Khusus dan Distribusi Fleksibel
Program MBG Semarang Beradaptasi di Bulan Ramadhan: Menu Khusus dan Distribusi Fleksibel
Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kota Semarang tetap berjalan selama bulan Ramadhan, namun dengan penyesuaian signifikan dalam mekanisme pendistribusian dan jenis makanan yang disediakan. Langkah adaptasi ini dilakukan sesuai arahan pusat untuk memastikan program tetap efektif dan sesuai dengan kebutuhan selama bulan puasa. Perubahan utama terlihat pada kemasan dan menu makanan yang disajikan kepada para siswa penerima manfaat.
Perubahan paling mencolok adalah penggantian wadah stainless steel dengan goodie bag atau tote bag yang ramah lingkungan dan mudah dibersihkan. Sistem ini mewajibkan siswa untuk memindahkan makanan ke wadah makan mereka sendiri dan mengembalikan goodie bag setelah selesai. Kepala Satuan Pelaksana Program Pangan Gratis (SPPG) Ngaliyan, Julio Ustari Putra, menjelaskan bahwa metode ini dipilih untuk memudahkan proses distribusi dan menjaga kebersihan selama bulan Ramadhan. Selain itu, menu makanan juga telah disesuaikan untuk memastikan makanan tahan lama hingga waktu berbuka puasa.
Menu makanan berkuah yang biasanya disajikan telah digantikan dengan makanan kering yang lebih praktis dan tahan lama. Kini, siswa menerima makanan seperti telur, kue kering, susu, dan kurma. Porsi makanan juga dibedakan berdasarkan kelompok usia, menyesuaikan dengan Angka Kecukupan Gizi (AKG). Siswa TK hingga kelas 3 SD mendapatkan porsi lebih kecil dibandingkan siswa kelas 4 SD hingga SMA. Untuk siswa yang lebih besar, tambahan buah-buahan utuh seperti jeruk atau salak juga disertakan. Yang menarik, nasi ditiadakan dari menu untuk menyesuaikan kebiasaan berpuasa.
"Kami tidak menyediakan nasi, tetapi tetap memastikan asupan protein terpenuhi melalui telur dan susu. Buah yang diberikan juga dalam kondisi utuh dan higienis, seperti kurma," ungkap Julio. Meskipun tidak ada nasi, pihak penyelenggara tetap memastikan nilai gizi makanan terjaga dan sesuai kebutuhan siswa. Distribusi makanan dilakukan dengan fleksibilitas tinggi untuk menyesuaikan jadwal sekolah. Mayoritas sekolah memilih waktu distribusi pukul 10.00 WIB, namun beberapa sekolah mengajukan waktu lain antara pukul 08.00 hingga 12.00 WIB.
Program MBG di wilayah Ngaliyan menjangkau 14 sekolah dengan total 2.954 porsi makanan yang disiapkan setiap hari. Adaptasi program ini menunjukkan komitmen untuk memastikan keberlanjutan program MBG selama bulan Ramadhan, meskipun dengan beberapa penyesuaian yang diperlukan untuk menghormati bulan suci dan memastikan efisiensi distribusi makanan kepada para siswa. Penyesuaian ini menekankan pentingnya fleksibilitas dan adaptasi dalam menjalankan program sosial agar tetap relevan dan efektif dalam berbagai kondisi, termasuk selama bulan Ramadhan.
Daftar Sekolah Penerima Manfaat (Contoh): * Sekolah A * Sekolah B * Sekolah C * ... dst.