Jangan Bawa Barang Saat Evakuasi Darurat dari Pesawat, Ini Alasannya
21-September-24, 23:43Laporan kumpulan berita terkini dari berbagai media nasional - Pada hari Selasa (21/6/2022), pesawat milik maskapai Red Air terbakar akibat rusaknya roda ketika mendarat di Bandara Internasional Miami, Amerika Serikat (AS).
Dalam video yang beredar di media sosial, kebakaran tersebut menimbulkan kepanikan penumpang. Banyak penumpang berteriak sembari dievakuasi dari badan pesawat dengan perosotan.
Kendati demikian, tidak sedikit pula yang dievakuasi sambil membawa koper, tas, dan barang mereka yang lain.
Baca juga:
- Syarat Bawa Hewan di Pesawat dari 4 Maskapai Penerbangan di Indonesia
- 5 Tips Kurangi Risiko Bagasi Hilang Saat Naik Pesawat
Selanjutnya, pada tahun 2019, pesawat milik Aeroflot terbakar ketika melakukan pendaratan darurat di Moskow, Rusia, dan menewaskan 40 orang.
Dilansir dari nytimes.com dari stasiun radio Kommersant FM, sejumlah penumpang terlihat memperlambat proses evakuasi dengan mengambil barang-barang, sementara penumpang di belakang mereka mencoba menyelamatkan diri.
Untuk diketahui, setiap detik sangat berarti dalam keadaan darurat. Walau kenyataannya, jika keadaan tersebut terjadi, tidak semua penumpang tahu bagaimana mereka harus bereaksi, ditambah dengan kepanikan dan ketakutan.
Dikutip dari Simple Flying, penumpang bertanggung jawab atas keselamatan dirinya sekaligus keselamatan penumpang lain. Mereka juga diimbau untuk memperhatikan instruksi dari awak kabin dan memahami betapa seriusnya situasi tersebut.
Semakin lambat proses evakuasi, maka kemungkinan untuk selamat juga menipis. Menuruni perosotan sambil membawa barang dapat melukai diri sendiri dan penumpang lain, serta merusak perosotan tersebut sehingga tidak akan bisa dipakai oleh penumpang selanjutnya.
- Mengapa Meja Harus Dilipat dan Kursi Harus Ditegakkan Saat di Pesawat?
- Intip Kamar Rahasia Tempat Pilot Tidur di Pesawat
Hal senada juga disampaikan oleh mantan pilot American Airlines, Mark Weiss.
"Kepanikan akan selalu muncul dalam situasi ini (darurat), tapi jika ada api dan asap, udaranya akan jadi sangat beracun. Jika Anda berdiri dan mencoba mengambil barang dari tempat penyimpanan atas atau berusaha mengambil barang dari bawah kursi, Anda banyak menghabiskan energi dan menggunakan oksigen," tutur Weiss, dikutip dari bbc.com.
Selain itu, lanjutnya, tindakan tersebut mencegah penumpang lain untuk dievakuasi lebih cepat. Menurutnya, menghirup asap dan udara yang beracun merupakan hal paling berbahaya saat terjadi kebakaran.
"Kita lebih menghargai harta daripada akal sehat dan kenyataan akan apa yang terjadi," tambahnya.