Pertamina Bawa RI Ungguli Singapura soal Produksi Avtur Hijau
11-September-24, 21:30Lewat Green Refinery yang dibangun di Kilang Cilacap, Pertamina memproduksi bahan bakar yang semakin ramah lingkungan. Salah satu produk ramah lingkungan yang sudah dihasilkan adalah sustainable aviation fuel (SAF) yang juga disebut green avtur.
Direktur Operasi PT Kilang Pertamina Internasional (KPI), Didik Bahagia mengatakan, produk SAF Pertamina menjadi bukti keseriusan perusahaan mendukung energi bersih. Produk ini bahkan memiliki porsi bauran minyak nabati yang lebih banyak dibandingkan standar yang ditetapkan oleh Singapura.
"Saya dengar di Singapura pada 2026, semua pesawat menggunakan SAF 1%, Indonesia komposisinya 2,4%." kata Didik kepada detikcom di Cilacap, belum lama ini.
Seperti diketahui, Pemerintah Singapura bakal mewajibkan penerbangan yang berangkat dari negaranya menggunakan sustainable aviation fuel (SAF) atau bahan bakar pesawat ramah lingkungan. Sebagai permulaan, Singapura menyasar target penggunaan SAF sebesar 1% pada 2026.
Selain produk SAF J2.4, Pertamina juga akan mengembangkannya pada tahap II. Pada tahap ini, produk SAF Pertamina akan menggunakan bahan campuran minyak jelantah yang baurannya mencapai 3%.
"Itu akan dicampur lagi (minyak jelantah). SAF campurannya 2,5%, tapi kalau yang dengan minyak jelantah, berdasarkan hasil riset, akan lebih banyak lagi komposisinya. Jadi minyak jelantah 3%, 97% masih herosin, dicampur, akan menghasilkan SAF 3%." jelas Didik.
Produk SAF Pertamina sendiri diproduksi dengan teknologi Co-Processing dari bahan baku Refined Bleached Deodorized Palm Kernel Oil (RBDPKO), atau minyak inti sawit. Avtur dengan campuran 2,4% minyak inti sawit ini telah diuji coba pada beberapa jenis pesawat hingga pesawat komersial.
SAF telah berhasil digunakan dalam penerbangan komersil perdana Garuda Indonesia pada pesawat Boeing 737-800 NG. Hasil dari serangkaian pengujian yang telah dilaksanakan, menunjukkan bahwa performa SAF J2.4 memiliki kualitas yang sama dengan avtur konvensional, namun lebih ramah lingkungan.