5 Contoh Kultum Maulid Nabi Muhammad SAW yang Bisa Dijadikan Inspirasi Muslim

Kultum maulid Nabi Muhammad SAW bisa dijadikan referensi muslim. Seperti diketahui, maulid Nabi SAW diisi dengan berbagai kegiatan bermanfaat, seperti pengajian, kultum, pembacaan sholawat, hingga kisah-kisah Rasulullah SAW semasa hidupnya.

Menurut Kitab Kultum Kuliah Tujuh Menit susunan A R Shohibul Ulum, kultum adalah singkatan dari kuliah tujuh menit yang disampaikan dalam acara keagamaan. Istilah kultum digunakan di Indonesia dan termasuk salah satu cara menyebarkan pesan-pesan agama kepada muslim.

Sementara itu, maulid Nabi Muhammad SAW berasal dari kata maulid, maulud, milad, mevlut yang artinya hari kelahiran. Maulid Nabi SAW jatuh setiap 12 Rabiul Awal.

Berikut beberapa contoh kultum maulid Nabi Muhammad SAW yang dapat dijadikan inspirasi mengisi acara seperti dinukil dari Majalis Al-Mukminin Fii Mashalihh Ad-Dunya wa Ad-Din bi Ightinami Mawasimi Rabb Al-'Alamin susunan Fuad bin Abdul Aziz Asy-Syalhub yang diterjemahkan Asmuni serta buku Kumpulan 101 Kultum tentang Islam oleh M Quraish Shihab dan arsip Kemenag RI.

الْحَ٠ْدُ للهِ الَّذِي بَعَثَ فِينَا رَسُولاً ٠ِنْ أَنفُسَنَا، يُعَلِّ٠ُنَا الْكِتَابَ وَالْحِك٠ة ويُزَكِّينَا، وَهُوَ الْعَزِيزُ الْحَكِي٠ُ، وَالصَّلاةُ وَالسَّلَا٠ُ عَلَى ٠ُعَلَّ٠َ الْخَيْرِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ عَلَى آلِهِ وَسَلَّ٠َ إِلَى يَوْ٠ِ الدِّيْنِ

Segala puji bagi Allah yang telah mengutus seorang rasul di tengah-tengah kita dari jenis kita. Yang mengajarkan kepada kita Kitab dan hikmah. Dia juga mensucikan kita dan Dia Maha Perkasa dan Maha Bijaksana. Semoga shalawat dan salam senantiasa dicurahkan kepada sang pengajar kebaikan. Semoga shalawat selalu Allah curahkan kepada beliau, kepada segenap keluarganya dengan diiringi salam hingga Hari Pembalasan.

Para ahli sirah berselisih pendapat ketika menetapkan hari kelahiran orang tercinta Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam dengan jelas, karena banyak orang yang mengatakan bahwa beliau dilahirkan pada tahun Gajah di bulan Rabi Ats-Tsani. Sebagian hadits muncul dan menentukan hari kelahiran beliau, yaitu pada hari Senin. Dari Abu Qatadah Al-Anshari Radhiyallahu Anhu bahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam ditanya tentang puasa Senin, sehingga beliau bersabda.

فِيْهِ وُلِدْتُ وَفِيهِ أُنزِلَ عَلَيَّ

"Pada hari itu aku dilahirkan dan diturunkan wahyu kepadaku." (HR Muslim)

Tidak baku dengan jalan yang benar yang menentukan arah ke sana bahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam menyelenggarakan perkumpulan pada hari kelahirannya. Berkenaan dengan hal itu tidak ada sesuatu yang datang dari para shahabat Radhiyallahu Anhum yang baku sekalipun kecintaan mereka yang sangat mendalam kepada Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam. Hal itu juga tidak pernah dilakukan oleh para tabi'in.

Kemudian bulan di mana beliau dilahirkan di dalamnya adalah Rabiul Awal dan di bulan itu juga beliau wafat. Maka, apakah bersenang-senang di bulan ini utama daripada kesedihan atas meninggalnya. Kemudian hari lahir beliau tidak ada kaitan dengan peristiwa keagamaan, tetapi kejadian yang paling agung pada waktu itu adalah kehidupan beliau yang kemudian dibebani dan muliakan dengan syariat dan hijrah beliau dari Makkah menuju kota Madinah.

Mengadakan perayaan kelahiran Rasulullah dengan maksud bertaqarub kepada Allah, dan ini bukan dengan dasar istihsan atau sengaja untuk mengagungkan aspek pada Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam, tetapi jalannya adalah dengan dalil dari Kitab dan sunnah, atau amalan para khulafaur rasyidin atau amalan para sahabat dengan tanpa ada pengingkaran di kalangan mereka.

Ya Allah, curahkanlah sholawat dan salam kepada Nabi dan kekasih-Mu Muhammad, semoga shalawat selalu dicurahkan kepada beliau, kepada segenap keluarga beliau, kepada para sahabat beliau, sholawat dan salam yang abadi hingga Hari Pembalasan. Ya Allah, berikan pahala kepada beliau karena kami sebaik-baik pahala yang engkau berikan kepada seorang nabi atas umatnya.

Kami bersaksi bahwa beliau telah menunaikan amanah, menyampaikan risalah, menegakkan hujah, memberi nasihat untuk umat, dan melakukan tabligh dengan jelas dan gamblang hingga menjawab panggilan Rabbnya. Dan segala puji bagi Allah Rabb alam semesta.

Setiap bulan Rabi al-Awwal, kaum muslim di berbagai penjuru dunia memperingati hari kelahiran Nabi Muhammad SAW. Banyak bentuk kegiatan yang dilakukan, dari yang sederhana sampai yang mewah, dari perorangan atau organisasi, sampai dengan negara dengan kehadiran presiden, para pejabat, dan diplomat negara sahabat bersama masyarakat di istana negara.

Memang ada segelintir masyarakat Muslim yang enggan memperingatinya dengan dalih bahwa itu bid'ah karena tidak dilakukan Nabi SAW. Terlepas dari benar atau tidaknya dalih tersebut, yang pasti dan tidak boleh diperselisihkan adalah bahwa sekian banyak tokoh yang disebut dalam Al-Qur'an yang Allah perintahkan agar disebut-sebut/diingat-ingat untuk diteladani, seperti Nabi Ibrahim, Musa, Ismail, dan lain-lain, bahkan Ibu Nabi Isa., Maryam AS yang bukan Nabi.

Nah, apakah tidak wajar jika orang berkumpul menguraikan tentang Nabi Muhammad SAW ajaran dan dan keteladanan beliau? Bukankah Al-Qur'an memerintah umat manusia untuk menyambut dan bergembira dengan kehadiran beliau membawa ajaran Islam dan rahmat ke pentas bumi ini?

Memang dalam sekian banyak buku yang menulis tentang Nabi Muhammad SAW apalagi yang puitis, ditemukan sekian riwayat atau ungkapan yang dapat dinilai berlebihan, katakanlah seperti: "Berebutannya binatang-binatang untuk menyusukan Nabi Muhammad saw, atau bahwa pada masa kelahiran beliau, semua yang lahir adalah anak lelaki atau bahwa beliau demikian sehat sehingga pertumbuhan fisik beliau di masa kanak-kanak dalam sehari sama dengan pertumbuhan bayi yang lain dalam sebulan, dan masih banyak yang lain. Tetapi itu semua seharusnya dipahami sebagai metafora dan ungkapan pencinta yang memang sering kali berpotensi melebih-lebihkan keistimewaan yang dipuja dan dipujinya."

Nah, ketika itu jangan salahkan para penyair dan penulis itu kalaupun harus menyalahkan; salahkanlah yang tidak memahami logika pencinta. Harus diingat bahwa salah satu ciri susastra adalah mubalaghah (hiperbola). Dalam hal ini, ada yang keterlaluan sehingga tercela dan ada pula yang indah.

Akhirnya, kita dapat berkata, bukti yang paling jelas tentang kenabian beliau adalah sosok beliau dengan akhlaknya yang mulia. Ajaran luhur yang beliau sampaikan, serta semua hasil karya besar yang beliau capai atas bantuan Allah SWT Maha Benar Allah ketika berfirman:

"Orang-orang kafir, yakni Ahli Kitab dan demikian juga orang-orang musyrik tidak akan meninggalkan (agama mereka) sebelum datang kepada mereka bukti yang nyata, yaitu seorang Rasul dari Allah yang membacakan lembaran-lembaran yang disucikan (al-Qur'an) yang di dalamnya terdapat kitab-kitab (tuntunan) yang sangat lurus." (QS Al Bayyinah: 1-2).

Demikian, wallahu a'lam.

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Hari ini kita telah berada di bulan Rabiul Awal. Bulan maulid Nabi. Bulan kelahiran Nabi. Pada bulan Rabi'ul Awal, dari tahun ke tahun, sejak pertama kali perayaan maulid ini dilakukan pada awal abad ketujuh Hijriah, umat Islam di berbagai belahan dunia merayakannya dengan penuh kegembiraan dan suka cita.

Kenapa kita merayakan maulid? Karena kelahiran Nabi Muhammad ke muka bumi ini adalah nikmat dan rahmat teragung yang Allah anugerahkan kepada kita. Perayaan maulid adalah bentuk syukur kita kepada Allah atas nikmat yang sangat agung ini.

Perayaan maulid adalah bentuk kecintaan kita kepada insan yang paling mulia dan makhluk yang paling utama, Baginda Rasulullah SAW. Melalui perayaan maulid kita diingatkan untuk terus mencintai Baginda Nabi.

Nabi Muhammad bahkan yang mengajarkan kepada kita untuk mensyukuri hari kelahirannya. Ketika ditanya tentang puasa sunnah hari Senin, beliau menjawab:

ذَاكَ يَوْ٠ٌ وُلِدْتُ فِيْهِ وَأُنْزِلَ عَلَيَّ فِيْهِ (رَوَاهُ أَحْ٠َدُ وَالْبَيْهَقِيُّ فِي الدَّلَائِلِ)

"Itu adalah hari di mana aku dilahirkan dan diturunkan wahyu pertama kepadaku" (HR Ahmad dan al-Baihaqi dalam Dala'il an-Nubuwwah)

Dalam rangkaian acara peringatan maulid Nabi, banyak sekali perbuatan baik yang dianjurkan oleh syariat, seperti pembacaan ayat al-Qur'an, sedekah makanan, doa bersama dan menjadi ajang silaturahim serta mengokohkan simpul-simpul tali persaudaraan antar sesama umat Islam. Dan tentu saja menjadi sebuah kegiatan untuk memperbanyak bacaan sholawat.

Demikian ceramah singkat pada siang hari yang penuh keberkahan ini. Semoga bermanfaat dan membawa barakah bagi kita semua. Amin.

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Alhamdulillahirabbil alamin, washolatu wassalamu ala asyrafil anbiya' wal mursalin, wa'ala alihi washohbihi ajma'in. Amma ba'du.

Bapak ibu guru yang mulia dan sahabat-sahabatku yang berbahagia, Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam adalah Nabi terakhir yang memiliki banyak keistimewaan. Satu di antara keistimewaan Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam adalah akhlak beliau yang sangat mulia.

Kemuliaan akhlak ini beliau ajarkan kepada para sahabat, keluarga, dan umat Islam di seluruh dunia sehingga kita harus berprilaku menjadi muslim yang baik agar kita membawa citra Islam yang Rahmatan Lil Alamin.

Kemuliaan akhlak Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam mendapat apresiasi dan pujian dari Allah Subhanahu Wa Ta'ala dalam Al-Qur'an. Hal ini sebagaimana firman Allah di dalam Al-Qur'an sebagai berikut:

"Sesungguhnya engkau (Muhammad) berada di atas akhlak yang agung." (QS. Al-Qalam 68:4)

Kemuliaan akhlak Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam nyata adanya. Dalam perjalanan dakwah, beliau mengalami banyak hinaan, cemoohan, dan penolakan dari umatnya yang membangkang. Namun, nyatanya, beliau selalu memaafkan mereka.

Melihat Nabi Muhammad Shallallahu Alahi Wasallam yang mulia sering mendapat cemoohan dan hinaan dari kaumnya, Malaikat Jibril menawarkan bantuan untuk menghancurkan mereka hingga binasa.

Namun, dengan lemah lembut dan penuh kesabaran Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam menolak tawaran Jibril itu. Beliau mengatakan mereka hanya umat yang belum tahu. Hal ini menunjukkan kemuliaan dan keluasan hati Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam yang mulia yang mudah memaafkan orang lain.

Dari kisah ini kita bisa mengambil kesimpulan bahwa manusia itu jadi mulia bukan karena harta yang mereka miliki, bukan karena jabatan yang mereka miliki, bukan pula karena rupa cantik atau ganteng, tetapi mereka mulia karena kemuliaan akhlak. Anak yang mulia, ibarat mata uang yang laku di mana pun.

Walaupun kamu tak punya harta, kamu tak punya jabatan, selama kamu beriman dan punya akhlak mulia, kamu akan dihargai orang di manapun kamu berada.

Inilah yang bisa saya sampaikan tentang kemuliaan akhlak baginda Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam. Semoga apa yang saya sampaikan ini bermanfaat khususnya untuk saya pribadi dan umumnya untuk pendengar sekalian.

Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT, sholawat dan salam senantiasa kita haturkan kepada Rasulullah saw. Semoga kita senantiasa termasuk golongan hamba yang pandai bersyukur dan mendapatkan syafaat dari Nabi Agung Muhammad SAW di hari kiamat. Amin.

Saat ini, kita sedang berada di bulan Rabiul Awal yang di Indonesia lebih sering disebut sebagai bulan Maulid. Disebut demikian memang karena dalam bulan ini terjadi sebuah kejadian agung yakni kelahiran Nabi Muhammad SAW.

Sosok paling mulia di dunia, sosok yang kita diperintahkan untuk senantiasa bersholawat untuk meraih syafaatnya. Bukan hanya kita saja yang bersholawat, Malaikat dan Allah SWT pun bersholawat kepada beliau.

Kehadiran Nabi Muhammad ke dunia ini membawa sebuah misi penting di antaranya adalah memperbaiki akhlak manusia. Misi ini menandakan bahwa akhlak menjadi bagian penting dalam kehidupan manusia karena itulah yang akan membawa perdamaian dan ketentraman dalam setiap interaksi manusia dengan lingkungan sekitar.

Rasulullah SAW bersabda dalam sebuah hadits yang diriwayatkan Bukhari, Baihaqi, dan Hakim:

إِنَّ٠َا بُعِثْتُ لأُتَ٠ِّ٠َ ٠َكَارِ٠َ الأَخَلاقِ

Artinya: "Sungguh aku diutus menjadi Rasul untuk menyempurnakan akhlak yang mulia."

Momentum Maulid Nabi Muhammad saw menjadi saat yang tepat untuk kembali memperkuat penjagaan pada akhlak generasi penerus. Perlu dipantau aktivitas mereka saat memegang handphone agar akhlak bisa benar-benar terjaga.

Selain menjadikan Maulid sebagai momentum menjaga akhlak generasi muda, mari jadikan bulan Maulid ini sebagai kesempatan meningkatkan kuantitas dan kualitas sholawat dan cinta kita kepada Nabi Muhammad. Perbanyak sholawat, insyaallah hidup menjadi nikmat karena mendapat syafaat di hari kiamat.

Semoga kita bisa meneruskan dan mewujudkan misi Nabi kepada para generasi muda yakni menjadikan akhlak mulia sebagai sendi-sendi peradaban kehidupan manusia. Semoga kita senantiasa bisa meneladani akhlak Nabi dan kita akan menjadi umatnya yang mendapatkan syafaatnya dan masuk dalam surganya Allah SWT. Amin.

Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

https://www.detik.com/hikmah/khazanah/d-7535702/5-contoh-kultum-maulid-nabi-muhammad-saw-yang-bisa-dijadikan-inspirasi-muslim