Gentra Lestari Budaya Promosi Seni Nusantara ke Slovakia, Angkat Kisah Relief Borobudur
11-September-24, 14:01Komonitas Gentra Lestari Budaya atau GLB mempromosikan seni nusantara hingga ke Slovakia .
Promosi seni budaya nusantara oleh GLB tersebut merupakan permintaan dari Kedutaan Besar Indonesia di Slovakia .
GLB menyambut permintaan tersebut dengan mempromosikan seni budaya nusantara dalam acara Indonesia Week: Culture-Trading-Tourism pada 10 -14 September 2024 di kota Bratislava.
"Kami diundang langsung oleh Dubes RI untuk Slovakia Bapak R Pribadi Sutiono," ujar Ketua Umum Gentra Lestari Budaya, Ratu Ratna Dewi Kartika dalam keterangan tulisnya di Jakarta, Selasa (10/9/2024).
Untuk itu, lanjut Ratu Ratna Dewi Kartika, pihaknya berkoordinasi dengan Kemendikbud untuk mengirim delegasi 14 orang dari GLB NTT, GLB Sumbar, GLB Jawa Barat, GLB Jakarta, dan GLB DI Yogyakarta.
Diketahui dalam 10 tahun terakhir, Gentra Lestari Budaya telah melaksanakan beberapa agenda antara lain Kompetisi Tari Kreasi Nusantara (menginjak tahun ke-7), Pemilihan Putri Tari Nusantara (tahun ke-2), Festival Musik Tradisional, Duta Budaya ke China, Yunani. Mexico-Panama, dan sebagainya.
"Kami di Gentra Lestari Budaya berkomitmen melestarikan dan mengembangkan seni budaya Nusantara serta membina talenta-talenta muda seni budaya dari seluruh daerah Indonesia," ujar perempuan yang biasa dipanggil Bunda Ratu itu.
GLB, lanjut Bunda Ratu, berkolaborasi dengan stakeholder terkait terutama Kantor Staf Presiden, Kemendikbud dan Kemenparekraf dalam menjalankan perannya.
Pada agenda promosi seni budaya tersebut GLB NTT dan GLB Jawa Barat bakal menampilkan lagu dan musik tradisional. Sedangkan dari Jakarta serta Sumatra Barat ditampilkan tari-tarian.
Kisah Relief Borobudur
Adapun GLB DIY pada kesempatan ini mempromosikan Jataka, kisah-kisah kebijakan warisan Leluhur Nusantara yang bersumber dari relief Candi Borobudur.
Performance berupa kolaborasi antara seni tari dengan aksi monolog-teatrikal Bambang Eka Prasetya, pegiat budaya yang telah lama menekuni sastra berbasis relief Borobudur.
Dewan Pembina GLB yang juga Koordinator GLB DIY, Fidel Diponegoro menyatakan, sayang sekali bila masyarakat kurang mengenal kisah-kisah Jataka Borobudur yang penuh dengan nilai- nilai luhur.
“Itu merupakan warisan tak ternilai tentang pendidikan karakter bagi generasi muda Nusantara . Kami membawa kisah ini ke Eropa, dalam rangka mendongkrak popularitas Jataka sebagai narasi yang memperkuat magnet Candi Borobudur sekaligus meluruskan narasi simpang siur yang sering beredar," ujarnya.
Salah satu kisah yang akan ditampilkan adalah Maitrakanyaka [sumber: Panel 106 s/d Panel 112 Borobudur] yang berkisah tentang anak durhaka yang berlayar tanpa mengindahkan harapan ibunya bahkan bertindak kurang ajar kepada ibunya sehingga kemudian harus menjumpai karma.
Untuk diketahui Borobudur memiliki 2672 panel relief dimana 1212 panel bersifat dekoratif sedangkan 1460 panel naratif berisi kisah-kisah yang mengandung nilai-nilai budi pekerti.
"Kisah-kisah relief Borobudur adalah kekayaan budaya yang perlu disebarkan, diwariskan dan dilestarikan. Itu concern kami," pungkas Ratu Ratna. (Rls/)