Menlu AS Salahkan Militer Israel soal Insiden Penembakan Warga Turki-Amerika
11-September-24, 06:09TRIBUNMANADO.CO.ID , London - Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken menyebut pembunuhan warga negara Turki -Amerika Aysenur Ezgi Eygi oleh IDF (militer Israel ) tidak beralasan dan tidak dapat dibenarkan.
Ia meminta IDF untuk membuat perubahan mendasar terhadap cara mereka beroperasi di Tepi Barat, termasuk perubahan pada aturan keterlibatan mereka.
Dalam konferensi pers di London, ia mengatakan bahwa pasukan IDF tidak peduli ketika para pemukim ekstremis menyerang warga Palestina, menggunakan kekerasan yang berlebihan, dan kini telah membunuh warga negara Amerika kedua di tangan pasukan keamanan Israel .
"Itu tidak dapat diterima," kata Blinken. "Itu harus diubah. Dan kami akan menjelaskannya kepada anggota senior pemerintah Israel ," katanya.
"Jelas ada masalah serius yang harus ditangani, dan kami akan memastikan masalah tersebut ditangani," katanya.
Lazar Berman dari TOI melaporkan, militer Israel mengatakan sebelumnya hari ini bahwa penyelidikan awal atas pembunuhan Eygi menemukan bahwa ia kemungkinan keliru terkena tembakan pasukan.
Berdiri bersama mitranya dari Inggris David Lammy di London, Blinken mengatakan kedua negara “bertekad untuk mengakhiri konflik di Gaza sesegera mungkin.”
Ia mengatakan AS bekerja sama erat dengan Qatar dan Mesir “untuk menjembatani kesenjangan yang tersisa” saat mereka menyusun formula baru untuk sebuah kesepakatan.
"Dalam waktu dekat, kami akan sampaikan hal ini kepada para pihak dan kita lihat apa yang akan mereka katakan," katanya, di tengah meningkatnya pesimisme di kalangan negosiator Israel dan AS dalam beberapa hari terakhir.
“Lebih dari 90 persen isu telah disetujui dan diputuskan, jadi kita tinggal menyelesaikan beberapa isu — bahkan tidak sedikit — yang sulit tetapi dapat diselesaikan sepenuhnya,” kata Blinken.
Ia mencatat “kepentingan kuat yang dimiliki semua pihak di kawasan ini” dalam gencatan senjata, dan menekankan bahwa hal ini “jelas merupakan kepentingan Israel .”
Lammy mengatakan bahwa penilaian 90 persen tersebut “sepenuhnya benar,” dan mengatakan bahwa sekarang “berada di tangan (Perdana Menteri Benjamin) Netanyahu dan (pemimpin Hamas Yahya) Sinwar untuk membantu kita mencapai kesepakatan yang ada di atas meja.”
Lammy menambahkan bahwa “tidak akan ada peran bagi Hamas di masa mendatang,” sementara Blinken tidak menyebutkan kekalahan Hamas.
Blinken juga mencatat ancaman yang ditimbulkan Iran dan porosnya terhadap Israel . "Kami siap bertindak bersama untuk membantu Israel mempertahankan diri di masa mendatang," katanya. (Tribun)