2 Atlet Putri Muaythai Bali Kawinkan Medali Perunggu di PON, Perenang Putri Sumbang 1 Perunggu
11-September-24, 02:12ACEH - Meski pertandingan sempat diiundur namun atlet Muaythai kontingen Bali , Aprillia Nurul Setiawan, membuktikan dirinya layak meraih medali dalam Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI/2024 di Aceh.
Aprillia, atlet asal Klungkung yang turun di kelas 54 kilogram (kg) ini sebelumnya berhasil mengalahkan lawannya dari Kalimantan Selatan. Ia pun melenggang ke babak semi-final.
Namun di babak semi-final, Aprillia harus mengakui keunggulan lawannya dari Maluku.
Kendati begitu, dalam cabang olahraga (cabor) Muaythai tidak ada perebutan medali perunggu.
Aprillia yang kalah pada babak semi-final otomatis membawa pulang perunggu meski menelan kekalahan.
Tak hanya Aprillia, Ni Ketut Della Antari Putri yang turun di kelas 48 kilogram juga membawa pulang medali perunggu.
Keduanya, sama-sama kalah di semifinal.
Untuk Della, kalah atas lawannya dari kontingen Jawa Barat dalam pertandingan yang berlangsung di venue gedung Bale Meuseraya Aceh, Banda Aceh itu.
"Untuk hasil hari ini, kami Bali hanya memperoleh 2 perunggu pada kelas 48 kg Della kalah dengan Jabar dan kelas 54 kg Aprillia kalah dengan Maluku. Mereka mendapatkan perunggu bersama," ujar Made Pranayama.
"Kalau untuk perebutan juara 1 dan 2 nya baru bertanding besok," sambungnya.
Sebelumnya, dua atlet putri Muaythai Bali Aprillia Nurul Setiawan dan Therisa Meliana Gutama harus menjalani terapi Hipnosis untuk memulihkan mental dan spirit sebelum bertanding, lantaran pertandingannya yang harus tertunda akibat sempat terjadi insiden dari kontingen lain.
"Ini baru pertama kali kami alami. Karena terjadi insiden, pertandingan mundur hari berikutnya, tentu ini merugikan atlet, mereka yang sudah sangat siap dengan semangat dan mental harus turun dan harus dipompa lagi mentalnya melalui Hipnosis untuk menaikkan mental," ujarnya
Terapi Hipnosis dilakukan untuk memulihkan mental dua atlet putri agar atlet kembali rileks kembali dan percaya diri mendapatkan performa terbaik mereka saat bertarung.
"Terapi ini untuk atlet merasakan cedera, takut naik ring, kemudian dari yang capek menjadi berani, kuat," imbuhnya.
Lanjut dia, terapi yang dikenal juga dengan nama Hypnosport tersebut, tim pelatih memberikan tayangan sebuah video khusus yang membangkitkan gairah atlet untuk bertanding di atas ring.
"Terapi dilakukan dengan menampilkan video seekor singa yang menerkam mangsa berdurasi singkat yakni satu hingga tujuh menit untuk stimulasi alam bawah sadar sang atlet kembali bangkit, dan memiliki daya juang keganasan untuk menaklukkan lawan," ujarnya.
Sementara itu, perolehan medali sementara kontingen Bali hingga pukul 15.30 WIB, Kontingen Bali bertengger di 10 besar dengan mengemas tiga emas, dua perak dan enam perunggu (dua medali perunggu muaythai belum ter-update karena menunggu perebutan juara 1,-Red).
Total saat ini terdapat 11 medali diraih kontingen Bali , jika digabung dengan 2 perunggu yang diperoleh cabor Muaythai yang belum ter-update di sistem klasemen, maka sudah 13 medali diraih Bali .
Selain dua medali dari cabor Muaythai , pada hari yang sama, satu perunggu dipersembahkan oleh cabang olahraga renang 5.000 meter di perairan terbuka oleh atlet putri berusia 18 tahun, Regita Adek Bintang Astina Putri dengan mencatatkan waktu 1 jam 15 menit 55,72 detik di venue Danau Toba, Parapat, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara Senin 9 September 2024.
Sementara itu medali emas diraih oleh atlet asal Jawa Timur Izzy Dwifaiva Hefrisyanthi yang mencatatkan waktu mengesankan 1 jam 9 menit 50,81
Dan medali perak diraih oleh atlet asal Jawa Barat, Naurah Chalisa Adeputri yang mencatatkan waktu 1 jam 14 menit 26,37 detik.
Kumpulan Artikel PON