Serangan Rudal Rusia di Kryvyi Rig Tewaskan Tiga Warga Sipil, Puluhan Luka-Luka
Serangan Rudal Rusia di Kryvyi Rig Tewaskan Tiga Warga Sipil, Puluhan Luka-Luka
Serangan rudal Rusia yang terjadi pada Kamis dini hari (6/3/2025) telah menghantam kota Kryvyi Rig, Ukraina, mengakibatkan jatuhnya korban jiwa dan kerusakan infrastruktur yang signifikan. Insiden ini terjadi di tengah meningkatnya ketegangan antara Rusia dan Ukraina, serta upaya diplomasi internasional untuk mengakhiri konflik yang telah berlangsung selama lebih dari tiga tahun. Kejadian ini menjadi sorotan karena Kryvyi Rig merupakan kampung halaman Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky.
Gubernur wilayah Dnipropetrovsk, Sergiy Lysak, melaporkan bahwa sedikitnya tiga warga sipil tewas akibat serangan tersebut. Jumlah korban luka mencapai 31 orang, dengan 14 di antaranya mengalami luka serius. Serangan rudal yang terjadi di malam hari itu menghantam sebuah hotel berlantai lima, mengakibatkan kerusakan parah pada bangunan tersebut, termasuk hancurnya tangga utama. Tim penyelamat masih bekerja keras di lokasi kejadian untuk mencari kemungkinan adanya korban yang masih terjebak di bawah reruntuhan. Selain hotel, serangan tersebut juga menimbulkan kerusakan pada sejumlah bangunan lainnya, termasuk:
- 14 gedung apartemen
- Sebuah kantor pos
- Hampir dua lusin mobil
- Sebuah gedung institusi kebudayaan
- 12 toko setempat
Lysak juga memaparkan foto-foto kerusakan yang terjadi, memperlihatkan puing-puing yang berserakan di sekitar sebuah gedung permukiman. Dalam keterangannya, Lysak menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban dan menekankan keparahan serangan tersebut.
Di tempat terpisah, satu korban jiwa lainnya dilaporkan tewas akibat serangan Rusia di sebuah gudang di Sumy. Korban diketahui merupakan seorang penjaga keamanan. Kryvyi Rig sendiri terletak sekitar 70 kilometer sebelah barat laut garis depan pertempuran dan merupakan kota yang dihuni lebih dari 600.000 jiwa sebelum dimulainya perang.
Serangan ini terjadi di tengah situasi yang kompleks, di mana negosiasi perdamaian masih belum membuahkan hasil yang signifikan, sementara Rusia terus melancarkan serangan di berbagai wilayah Ukraina. Insiden ini kembali menyoroti dampak kemanusiaan dari konflik yang berkepanjangan, dan memperkuat tuntutan internasional untuk menghentikan kekerasan dan memulai proses perdamaian yang sejati.
Insiden ini sekali lagi menggarisbawahi brutalitas konflik Ukraina-Rusia, dan mendesak komunitas internasional untuk terus memberikan dukungan kemanusiaan kepada Ukraina serta meningkatkan tekanan diplomatik terhadap Rusia agar menghentikan agresi militernya.