Rumah Reyot Jadi Istana! Bupati Klaten Sri Mulyani Resmikan RLH Milik Warga Desa Bugisan Prambanan

KLATEN - Bupati Klaten Sri Mulyani meresmikan rumah layak huni (RLH) milik Budi Widodo warga Dukuh Dengok Kulon, Desa Bugisan , Kecamatan Prambanan , Klaten, pada Senin (9/9/2024).

Rumah tersebut merupakan bantuan RLH dari Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) PT TWC Borobudur Prambanan dan Ratu Boko .

Diungkapkan Direktur Keuangan & Manajemen Risiko PT TWC Borobudur Prambanan dan Ratu Boko Joel Siahaan jika bantuan RLH merupakan tanggung jawab sosial dari perusahaan bagi masyarakat sekitar.

Joel menambahkan program bantuan ini merupakan komitmen dari PT TWC Borobudur Prambanan dan Ratu Boko memberikan dampak positif bagi masyarakat sekitar.

Dirinya juga berharap kedepannya kerjasama antara PT TWC dan Pemerintah Kabupaten Klaten dapat terus berjalan.

"Dimana fokus kami ini, PT TWC hadir memberikan dampak positif bagi warga sekitar. Hal ini juga mendukung program pemerintah, yaitu Pemkab Klaten, berupa RLH yang harapannya berkelanjutan.

"Semoga program ini menjadi sinergi dua arah, dimana kita bisa mendiskusikan permasalahan sosial & memberikan bantuan kepada masyarakat yang membutuhkan,” ujarnya.

Sementara itu, Bupati Klaten Sri Mulyani mengucapkan terima kasih kepada jajaran PT TWC Borobudur Prambanan dan Ratu Boko atas pemberian bantuan kepada warganya.

Menurutnya kerjasama ini perlu dilanjutkan karena selaras dengan upaya pengentasan keluarga pra sejahtera yang ada di wilayah Kabupaten Klaten.

“Terima kasih dan apresiasi kepada PT TWC Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko yang memberikan bantuan kepada Bapak Budi Widodo."

"Dimana Pak Budi ini adalah salah satu warga Dengok Kulon, Desa Bugisan, Kecamatan Prambanan yang menerima bantuan sebesar Rp 50 juta. Semoga program ini bisa terus berlanjut, dan sinergi antar Pemkab Klaten dan PT TWC terus terjalin,” tuturnya.

Sebelumnya, Budi Widodo (43) dan putri semata wayangnya Mutiara Bintang Nadila (13) tinggal dirumah reyot yang terbuat dari anyaman bambu beralaskan tanah.

"Dulu semua terbuat dari gedek (anyaman bambu) terdiri dari satu ruangan saja. Itu rumah (almarhumah) istri, warisan dari orang tuanya," jelasnya.

"Keadaannya kalau hujan ya bocor, kalau tidur pindah-pindah nyari pas yang enggak bocor."

"Kalaupun diperbaiki ya pakai terpal, triplek atau gipsum sisa-sisa material proyek karena saya sehari-hari kerja jadi buruh proyek," tambahnya.

Dan setelah direnovasi, rumah dengan luasan 10x11 meter persegi itu telah berubah drastis.

Kini rumah tersebut telah dilengkapi dua kamar tidur, ruang tamu, dapur, dan kamar mandi, sehingga memberikan kualitas hidup dan kenyamanan yang lebih baik.

Sebagai penerima manfaat, Budi yang berprofesi sebagai buruh harian lepas, mengungkapkan rasa syukurnya atas renovasi rumahnya.

Pasalnya harapannya dan sang putri bisa tinggal di hunian yang aman dan nyaman telah terwujud

"Kami sangat berterima kasih kepada semua pihak yang telah membantu mewujudkan rumah layak bagi kami."

"Rumah ini akan kami rawat dengan baik agar tetap nyaman untuk digunakan oleh keluarga kami," tutur Budi.

Rumah ini menjadi yang ke-14 sebagai penerima manfaat khusus di Kabupaten Klaten.

Turut hadir menyaksikan langsung peresmian sekaligus serah terima kunci rumah tersebut yakni oleh jajaran pimpinan di lingkungan Pemkab Klaten, jajaran pejabat PT TWC dan warga sekitar.

Program pembangunan RTLH merupakan bagian dari komitmen TJSL PT TWC yang berkontribusi pada pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), terutama dalam mengentaskan kemiskinan dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat sekitar destinasi.

https://solo.tribunnews.com/2024/09/09/rumah-reyot-jadi-istana-bupati-klaten-sri-mulyani-resmikan-rlh-milik-warga-desa-bugisan-prambanan