Andalkan Program JKN, Yuliana Obati Gangguan Penglihatan di RS Elim Rantepai dengan Tenang

- Yuliana Sanda (60), nampak sabar mengantre di poli mata Rumah Sakit Elim Rantepao,Toraja Utara, Sulawesi Selatan, beberapa waktu lalu.

ia mengantre untuk melakukan pemeriksaan rutin.

Warga Rantepao, Toraja Utara, ini mengeluhkan penglihatannya mulai terganggu. Kondisi ini membuat aktivitasnya sehari-hari terhambat.

"Sebagai ibu rumah tangga, setiap hari saya harus mengurusi urusan di dalam rumah, mulai dari memasak, bersih–bersih dan lainnya. Tamun karena penglihatan ada masalah, ini sangat mengganggu dalam melakukan pekerjaan rumah tangga,” jelasnya.

Sakit yang dideritanya bermula ketika ia merasakan sesuatu yang mengganjal ketika membuka kelopak mata.

Tak berhenti sampai disitu, adanya bayangan hitam di mata sebelah kanan juga membuatnya sulit mengenali beberapa objek.

Beruntung bagi Yuli yang sebelumnya telah terdaftar sebagai penerima manfaat Program JKN.

“Awalnya saat memasuki tahun 2024 saya merasa ada yang aneh saat membuka mata, ada bayangan hitam yang menghalangi penglihatan di mata sebelah kanan, karena saya khawatir jika semakin parah saya langsung pergi untuk periksa ke dokter dengan hanya bermodalkan kartu JKN,” tuturnya.

Setidaknya sebanyak tiga kali dirinya telah memanfaatkan Program JKN untuk periksa mata.

Ia berpendapat pelayanan yang diberikan kepada peserta JKN sudah cukup baik.

Mulai dari proses administrasi hingga tindakan medis semuanya dilakukan setara tanpa ada perbedaan dengan pasien umum lain.

“Saya sudah sering melakukan pemeriksaan di Rumah Sakit Elim dengan menggunakan JKN. Selama pemeriksaan saya mendapatkan pelayanan yang sangat baik oleh pihak rumah sakit," katanya.

"Saat mengurus administrasi, pelayanannya sangat ramah, dokter juga melakukan pemeriksaan dan pengobatan dengan sangat baik," tutur Yuli.

Yuli juga tidak khawatir soal biaya berobat.

"Saya tidak membayar apapun saat di rumah sakit, cukup bayar rutin iuran JKN setiap bulan. Pihak rumah sakit tetap melayani dengan sangat baik tanpa ada diskriminasi antara pasien,” paparnya.

Diketahui saat ini Yuli dan keluarganya sudah terdaftar sebagai peserta JKN pada segmen Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU) kelas 3.

Kemudahan layanan kesehatan yang didapat tidak terlepas dari usaha Yuli untuk menjadi peserta yang disilpin dalam membayar iuran.

Menurutnya masyarakat ikut andil penting dalam keberlangsungan program gotong royong ini dengan komitmenya membayar iuran rutin bulanan.

“Saya tiap bulan membayar iuran JKN dengan rutin dan sampai saat ini saya tidak pernah merasakan ada kendala saat pelayanan. Maka dari itu saya berharap dengan saya rutin membayar iuran JKN dengan konsisten dapat memberikan pelayanan terbaik kepada seluruh pesertanya,” katanya.

Tak hanya itu, menjadi peserta tertib membayar iuran kesehatan menjadi kebanggaan tersendiri bagi Yuli.

Dirinya juga menyayangkan adanya masyarakat yang masing menganggap iuran tersebut tidak berguna karena kondisinya sedang sehat.

Padahal upaya perlindungan diri jauh lebih bijak mengingat rasa sakit dapat datang secara tiba-tiba.

"Bukan hanya karena pelayanan yang diberikan oleh JKN, dengan rutin membayar iuran saya juga merasa dapat membantu dalam menjamin kesehatan orang lain," kata Yuli.

"Ketika saya sehat, secara tak langsung saya membantu orang lain. Begitu juga jika saya sedang sakit, orang lainlah yang membantu saya,” imbuhnya.

Yuli berharap banyak agar Program JKN akan terus dijalankan tanpa mengabaikan layanan yang diberikan.

Rasa syukur dan terima kasih terucap karena ia telah merasakan banyaknya manfaat dari Program JKN. Masyarakat merasakan manfaat nyata hadirnya uluran tangan pemerintah melalui program JKN, tak bisa dipungkiri beban biaya kesehatan saat ini masih terasa berat bagi sebagian besar dari mereka.

“Saya ucapkan banyak terima kasih kepada BPJS Kesehatan yang telah banyak membantu saat saya sedang menjalani pengobatan mata saat ini. Semoga saja ke depanya semakin baik dan dapat membantu lagi banyak masyarakat yang membutuhkan khususnya mereka yang terkendala biaya,” pungkasnya.

https://toraja.tribunnews.com/2024/09/07/andalkan-program-jkn-yuliana-obati-gangguan-penglihatan-di-rs-elim-rantepai-dengan-tenang