Jalur Trans Sulawesi Lumpuh Akibat Banjir Konawe Utara Segera Pulih: Jembatan Bailey Dikerahkan, Dana Pribadi Gubernur Jadi Solusi
Penanganan Darurat Jalur Trans Sulawesi yang Terputus Akibat Banjir
Lumpuhnya akses Jalan Trans Sulawesi yang menghubungkan Sulawesi Tenggara (Sultra) dengan Sulawesi Tengah (Sulteng), akibat banjir di Desa Sambandete, Kecamatan Oheo, Kabupaten Konawe Utara (Konut), akhirnya mendapat respons cepat. Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sultra, bersama Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) Sultra, bergerak sigap untuk memulihkan kembali jalur vital tersebut.
Solusi Jangka Pendek: Jembatan Bailey
Kepala BPJN Sultra, Yudi Hardiana, menyatakan bahwa pihaknya telah menyiapkan rangka dan panel Jembatan Bailey sebagai solusi darurat. Langkah ini diambil untuk mempercepat pemulihan akses jalan yang sangat penting bagi kelancaran distribusi logistik dan mobilitas masyarakat.
"Atas arahan Bapak Gubernur Sultra, kami bersama pihak Pemprov langsung bergerak cepat untuk menyiapkan solusi darurat bagi akses jalan yang terdampak banjir," ujar Yudi Hardiana.
Menurutnya, mobilisasi jembatan Bailey telah dilakukan sejak 10 April 2025. Setelah kondisi air memungkinkan, proses penimbunan jalan (oprit) akan segera dilakukan sebelum jembatan dipasang. Jembatan Bailey dipilih karena sifatnya yang modular dan mudah dirakit di lapangan, sehingga dapat menjadi solusi cepat untuk memulihkan akses.
Dana Pribadi Gubernur Percepat Penanganan
Sebagai bentuk komitmen dan dukungan terhadap penanganan bencana, Gubernur Sultra, Andi Sumangerukka, memberikan bantuan dana pribadi sebesar Rp2 miliar. Dana ini digunakan untuk mempercepat mobilisasi dan instalasi jembatan Bailey, tanpa harus menunggu proses anggaran formal yang memakan waktu.
"Saya datang ke sini harus bisa menyelesaikan masalah. Saya tanya, apa yang harus dilakukan? Kita bangun jembatan bailey. Pokoknya yang paling utama sekarang adalah bagaimana menyelesaikan masalah ini. Harus selesai," tegas Andi Sumangerukka.
Komitmen ini menunjukkan keseriusan pemerintah daerah dalam menangani dampak banjir dan memulihkan aktivitas ekonomi masyarakat.
Target Penyelesaian dan Tantangan di Lapangan
BPJN Sultra menargetkan pemasangan jembatan Bailey dapat diselesaikan dalam waktu satu minggu, dengan catatan kondisi air telah surut dan dasar tanah stabil. Penimbunan jalan menjadi tahapan penting sebelum jembatan dapat dipasang.
Solusi Permanen Menuju 2026
Tidak hanya solusi darurat, pemerintah juga telah merencanakan pembangunan jembatan permanen di lokasi tersebut pada tahun 2026. Proyek ini diharapkan dapat memberikan solusi jangka panjang dan mengurangi risiko terputusnya akses jalan akibat banjir di masa mendatang. Anggaran yang dialokasikan untuk pembangunan jembatan permanen ini mencapai Rp60 miliar.
Dampak Banjir dan Upaya Pemulihan
Sebelumnya, banjir telah menyebabkan akses Jalan Trans Sulawesi terputus selama hampir sebulan. Kondisi ini memaksa pengendara untuk menggunakan rakit tradisional dengan biaya yang mahal, bahkan beberapa kendaraan dilaporkan tenggelam saat menyeberang.
Dengan terpasangnya jembatan sementara, diharapkan arus lalu lintas dan distribusi logistik dari dan ke wilayah terdampak dapat segera kembali normal. Pemerintah terus berupaya untuk memberikan solusi terbaik bagi masyarakat yang terdampak banjir.
Rincian Solusi Darurat:
- Jenis Solusi: Pemasangan Jembatan Bailey
- Panjang Jembatan: 36 meter
- Target Waktu Pemasangan: 1 minggu (setelah air surut dan tanah stabil)
- Sumber Dana: Dana Pribadi Gubernur Sultra (Rp2 miliar)
Rencana Jangka Panjang:
- Jenis Solusi: Pembangunan Jembatan Permanen
- Target Waktu Pembangunan: 2026
- Anggaran: Rp60 miliar