Nasib Kadisdikbud usai Viral Ditegur karena Merokok, Ombudsman dan Pemerhati Siap Bela Guru Amalia

Kadisdikbud Kalsel Muhammadun yang viral karena ditegur guru honorer merokok dan memakai sandal jepit saat rapat itu masih tak tercium kemunculannya.

Nasib Muhammadun setelah viral kini menjadi sorotan banyak pihak.

Muhammadun, Kadisdikbud Kalsel yang viral itu memunculkan gelombang sorotan bagi pihak-pihak terkait.

Guru honorer Amalia yang berani menegur atasannya atas tindakan negatif saat rapat itu mendapat dukungan dari berbagai pihak.

Terkini, Ombudsman Kalsel hingga pemerhati pendidikan menyatakan pendapat mereka.

Pemerhati pendidikan dari Universitas Lambung Mangkurat (ULM), Reja Pahlevi menyebut tindakan yang dilakukan Kadisdikbud Kalsel tak bisa dibenarkan.

“Karena itu dianggap sebagai perbuatan yang tidak beretika,” kata Reja, Jumat (6/9/2024), seperti dari Banjarmasinpost , Sabtu (7/9/2024).

Menurutnya, seorang pejabat publik harus menjadi teladan bagi bawahannya. Baik dari perilaku dan penampilan.

“Dalam konteks ini, harusnya kepala dinas menunjukkan etika dan penampilan yang formal saat acara rapat,” ujarnya.

Reja juga menyoroti sederet kontroversi Muhammadun selama menjadi pejabat publik.

Bukan hanya ini, Muhammadun sempat disorot soal dugaan berpolitik praktis di acara Job Fair SMKN 3 Banjarmasin.

Menurut Reja, Muhammadun harus diberikan tindakan sebagai efek jera.

“Karena sudah berkali-kali tidak ada tindakan, minimal diberikan teguran administratif, bahkan hukuman yang membuat jera,” ucapnya.

Tak hanya pemerhati pendidikan saja, Kepala Perwakilan Ombudsman RI Provinsi Kalsel, Hadi Rahman, memberikan dukungan terhadap keberanian guru tersebut.

“Saya ingin menghargai apa yang sudah dilakukan oleh Ibu Guru tersebut. Beliau berani untuk saling mengingatkan dalam kebaikan, demi kepentingan dan kenyamanan bersama," ungkap Hadi Rahman saat dihubungi BPost , Rabu (2/9/2024)., seperti dikutip .

Hadi menekankan pentingnya seorang pemimpin untuk menjadi panutan atau role model dalam sikap, perkataan, dan perbuatan.

“Kepemimpinan adalah keteladanan. Termasuk bagi Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Kalsel yang berstatus Aparatur Sipil Negara (ASN) sekaligus pejabat pemerintahan. Sebagai ASN, ada kewajiban untuk menjalankan fungsi sebagai pelayan publik dengan perilaku yang berorientasi pelayanan, akuntabel, kompeten, dan kolaboratif," tambahnya.

Lebih lanjut, Hadi Rahman menyarankan agar evaluasi dilakukan terhadap dua hal.

Pertama, kepatutan dan komitmen pejabat terkait dalam menegakkan nilai-nilai dasar dan norma-norma yang berlaku.

“Kedua, tata tertib dan panduan dalam penyelenggaraan rapat internal pemerintahan agar tercipta kenyamanan bersama,” paparnya.

Hadi juga memastikan bahwa Ombudsman siap membantu jika ada korban lain yang mengalami hal serupa namun takut melapor.

"Sepanjang konteksnya adalah penyelenggaraan pelayanan publik dan sesuai dengan kewenangan Ombudsman, kami siap membantu," pungkasnya.

Kasus ini menjadi perhatian publik di Kalimantan Selatan, mengingat peran penting seorang pemimpin dalam menjaga etika dan profesionalisme di lingkungan kerja, terutama dalam sektor pendidikan.

Dukungan positif memang terus datang kepada guru honorer Amalia mengingat hingga saat Kadisdikbud masih tak ada jejak kemunculannya.

Setelah viral karena tindakan dan perilakunya itu, Muhammadun masih belum mengungkapkan tanggapan dan klarifikasi.

Muhammadun ditegur oleh guru Amalia karena merokok dan pakai sandal jepit.

Amalia Wahyuni merupakan sosok guru tegur Kepala Dinas merokok saat rapat.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kalimantan Selatan Muhammadun menjadi sorotan setelah disebut merokok saat rapat dengan para guru.

Tak cuma merokok, Muhammadun disebut cuma memakai sandal jepit saat memasuki ruang rapat.

Sikap kepala dinas pendidikan ini tidak mencerminkan sebagai orang berpendidikan.

Namun, kelakuan buruk Muhammadun ini bukan terjadi kali itu saja.

Muhammadun kembali viral setelah seorang guru bernama Amalia Wahyuni curhat di media sosial.

Amalia mengungkapkan kronologi kejadian menegur Muhammadun yang merokok saat rapat.

Padahal, pada saat itu mereka sedang rapat di ruangan ber-AC.

Lewat akun Instagram miliknya, @amaliawyn, Amalia membagikan curhatannya terkait peristiwa tak menyenangkan tersebut, Senin (2/9/2024).

Sang guru bercerita, awalnya, dirinya mengikuti kegiatan Rapat Koordinasi Tim Pencegahan dan Penanganan Kekerasan di Lingkungan Satuan Pendidikan SMK Tahap II.

Rapat tersebut diselenggarakan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalsel.

Dalam acara tersebut, oknum Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Kadisdikbud) Kalsel itu hadir memberikan sambutan di depan para pejabat, panitia, dan pelaksanaan, melansir dari BanjarmasinPost.

Acara diselenggarakan di salah satu ballroom hotel dengan diikuti oleh para Guru BK, Guru Mata Pelajaran, dan Guru Wakasek beberapa Kabupaten di Kalsel.

Guru wanita tersebut memaparkan, sesaat sebelum oknum Kepala Dinas itu masuk para peserta rapat diminta memberi perhatian dan dilarang menggunakan telepon genggam.

"Dr awal acara brjln lancar, smpai suatu ktika pejabat2 yg mberikan kata sambutan, panitia pelaksana brkata, jk ada Kadisdikbud nya masuk, dmohon utk tdk memainkan hp, krn bliau tdk suka ktika brbicara, ada yg main hp. Sy pikir, org ini psti brdedikasi tnggi trhdp jabatan, org yg brwibawa, smpai2 hrs sprti itu, krn sy suka org yg disiplin sprti itu, tdk brbicara/main hp ktika ada org di depan brbicara," paparnya.

Namun guru tersebut dibuat kaget saat melihat oknum Kepala Dinas itu memasuki ruangan dengan menggunakan sendal dan menghisap rokok di depan para peserta rapat.

"Namun ktika bliau dtg, sngguh persepsi sy Igsg brubah, bliau masuk ballroom dg sendal, kmudian dg sbatang rokok, brjalan sprti org yg bijaksana. Sktika mood sy lgsg brubah, krn sy tdk tahan dg asap rokok,” imbuhnya.

Setelah memberikan sambutan, Oknum Kepala Dinas tersebut turun menemui peserta untuk saling berbincang.

Sayangnya oknum Kepala Dinas tersebut berbincang dengan para peserta sembari menghisap rokok hingga menyebabkan guru wanita tersebut merasa terganggu.

Ia pun lantas berinisiatif untuk menegur Oknum Kepala Dinas itu.

“Kmudian, sy pkir brhnti dstu sj. Stelah bliau duduk di meja atas, bliau turun kbwh utk brbincang dg pserta, namun msh mnyalakan rokok. Kmudian, sy tegur dg perlahan. "Mohon mf pak, sy tdk tahan mncium asap rokok". Yg sgt sy sygkan adlh, adab bliau di tgh2 rapat koordinasi, di ruangan ber AC, yg mana angin yg dkluarkan oleh AC, ya dr st2 jg. Otomatis asap pun akan mnempel di mana2, jg kluar masuk Iwt,” bebernya

Seusai memberikan teguran, guru tersebut justru diusir meninggalkan ruangan hingga dihubungi oleh atasan untuk segera pulang.

"Yg sgt dsygkn lg adlh sy diusir dr ruangan, shrsnya bliau lah yg kluar dr ruangn, bkn sy. Stelah sy diusir, bliau mnanyakan tmpt bkrja sy, kmudian sy brucap "bpk mnta dhrgai, namun bpk tdk mnghrgai sy". Stelah sy kluar dr ruangan, tdk lama kmudian sy dtlpn oleh atasan sy, dsruh pulang," jelasnya lagi.

Akibat peristiwa tersebut, guru wanita itu pun terancam kehilangan pekerjaan lantaran sudah berani mengungkapkan kejadian ke depan publik.

"Ktika sy membuat prnyataan ini, sy sdh mnrima konsekuensi nya. Tdk apa, jk sy dpecat. Sy yakin, kbenaran akan sllu menang. Kalaupun sy dipecat, brrti rzeky sy mnjd guru, sdh smpai dstu," tutupnya.

Berita viral lainnya

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews

https://jatim.tribunnews.com/2024/09/07/nasib-kadisdikbud-usai-viral-ditegur-karena-merokok-ombudsman-dan-pemerhati-siap-bela-guru-amalia