Tokoh Bangsa dan Keluarga Iringi Pemakaman Titiek Puspa: Penghormatan Terakhir untuk Sang Legenda

Kepergian Titiek Puspa, seorang legenda musik Indonesia, menyisakan duka mendalam bagi keluarga, sahabat, dan seluruh bangsa. Prosesi pemakamannya, yang berlangsung pada Jumat (11/4/2025) di TPU Tanah Kusir, Jakarta Selatan, menjadi momen penghormatan terakhir bagi seniman yang telah berkontribusi besar bagi dunia seni dan budaya Tanah Air.

Ambulans yang membawa jenazah tiba dari rumah duka di kawasan Pancoran, Jakarta Selatan. Sebelum dimakamkan, jenazah disalatkan di Masjid An-Nur Perdatam, Pancoran, dihadiri oleh ratusan pelayat yang ingin memberikan penghormatan terakhir.

Kehadiran Tokoh Penting Negara

Prosesi pemakaman ini dihadiri oleh sejumlah tokoh penting negara, menunjukkan betapa besar penghargaan terhadap sosok Titiek Puspa. Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming Raka turut hadir dan memberikan penghormatan terakhir sebelum meninggalkan lokasi pemakaman. Mantan Presiden Republik Indonesia ke-6, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), juga hadir dan menyampaikan rasa kehilangan mendalam atas kepergian 'pahlawan kebudayaan' ini.

SBY dalam wawancaranya mengenang Titiek Puspa sebagai seorang maestro yang karyanya melintasi generasi. Ia menyebut bahwa Titiek Puspa telah berkontribusi sejak era Presiden Soekarno hingga era Presiden Prabowo, memberikan keteduhan dan pesan moral melalui seni dan budaya. Kehadiran para tokoh ini menjadi simbol betapa pentingnya peran Titiek Puspa dalam sejarah Indonesia.

Suasana Haru dan Pesan Terakhir

Prosesi pemakaman berlangsung dengan khidmat dan penuh haru. Empat orang kerabat Titiek Puspa, yaitu Bondan, Dhio, Puma, dan seorang petugas jenazah, bertugas menurunkan jenazah ke liang lahat. Keluarga yang mengenakan busana serba putih, sesuai dengan wasiat almarhumah, berdiri mengelilingi makam.

Putri Titiek Puspa, Petty Tunjungsari, mengungkapkan bahwa ibunya telah menyampaikan permintaan khusus lima tahun sebelum meninggal. Titiek Puspa berpesan agar keluarga dan saudara mengenakan pakaian putih saat pemakamannya. Menurut Petty, permintaan ini merupakan ekspresi unik dari seorang seniman besar yang penuh makna dan simbol.

Bambang, perwakilan keluarga, menyampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh pelayat yang hadir dan memohon maaf atas segala kesalahan almarhumah. Ia juga memohon doa agar Titiek Puspa diampuni segala dosanya, diterima amal ibadahnya, dan ditempatkan di tempat terbaik di sisi Allah SWT.

Tangis Pecah di Prosesi Tabur Bunga

Setelah doa yang dipimpin oleh seorang ustaz, suasana haru semakin terasa. Tangis keluarga dan para pelayat pecah saat prosesi tabur bunga. Inul Daratista, salah satu sahabat dekat Titiek Puspa, terlihat sangat berduka dan harus ditenangkan oleh suaminya, Adam Suseno. Momen ini menjadi puncak kesedihan dan ungkapan kehilangan yang mendalam dari orang-orang yang mencintai dan menghormati Titiek Puspa.

Kepergian Titiek Puspa menjadi kehilangan besar bagi dunia seni dan budaya Indonesia. Karya-karyanya akan selalu dikenang dan menjadi inspirasi bagi generasi mendatang. Semangat dan dedikasinya dalam berkarya akan terus hidup dalam hati para penggemarnya. Semoga almarhumah mendapatkan tempat terbaik di sisi-Nya dan keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan.

Riwayat Singkat

Titiek Puspa menghembuskan nafas terakhir pada Kamis (10/4) di usia 87 tahun. Sebelum meninggal, ia sempat menjalani perawatan di RS Medistra akibat pecah pembuluh otak.

Kenangan Abadi

Titiek Puspa bukan hanya seorang musisi, tetapi juga seorang ikon budaya yang telah memberikan kontribusi besar bagi Indonesia. Karyanya akan terus hidup dan menjadi bagian tak terpisahkan dari sejarah musik Indonesia. Selamat jalan, legenda. Karyamu akan selalu kami kenang.