Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 11 SMA Halaman 72 - 73, Unsur Intrinsik Cerpen Tukang Cukur

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID – Inilah pembahasan mengenai soal dan jawaban untuk pelajaran Pendidikan Bahasa Indonesia Kelas 11 SMA / SMK halaman 72 - 73.

Adapun pada soal latihan halaman 72 - 73 Tugas Kegiatan 3 bagian B Menganalisis Unsur-Unsur Intrinsik Pembangun Cerita Bab 3 Menggali Nilai Sejarah Bangsa lewat Cerita Pendek.

Adapun pelajaran Bahasa Indonesia Kelas 11 SMA terdapat 6 Bab diantaranya untuk Semester 1 terdiri dari Bab 1 Mengenalkan dan Mempromosikan Produk Pangan Lokal Indonesia, Bab 2 Menyajikan Berita Inovasi yang Menghibur, Bab 3 Menggali Nilai Sejarah Bangsa lewat Cerita Pendek.

Kemudian pada semester 2 terdiri dari Bab 4 Menulis Puisi yang Menginspirasi Adanya Kesempatan untuk Semua, Bab 5 Mengenal Keberagaman Indonesia lewat Pertunjukan Drama, dan Bab 6 Berperan dalam Konservasi Alam Indonesia Lewat Karya Ilmiah.

Siswa dapat memanfaatkan ulasan soal dan jawaban sebagai referensi dan bahan belajar siswa baik di sekolah maupun di rumah.

Cek pembahasan soal dan jawaban pelajaran Bahasa Indonesia Kelas 11 SMA / SMK T ugas Kegiatan 3 bagian B Menganalisis Unsur-Unsur Intrinsik Pembangun CeritaBab 3 Menggali Nilai Sejarah Bangsa lewat Cerita Pendek serta beberapa sumber :

Kegiatan 3 Menganalisis unsur-unsur intrinsik pada cerpen ‘Tukang Cukur’’ karya Budi Darma.

Setelah kalian membaca cerpen tersebut di atas, buatlah kelompok yang terdiri atas 4-5 siswa. Setelah itu, diskusikan dan jawablah pertanyaan di bawah ini.

• Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 11 SMA Halaman 66, Latar Sejarah Perjuangan Cerpen Tukang Cukur

1. Temukan arti kosakata di bawah ini dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia

a. reyot

b. compang-camping

c. remah-remah

d. wenter

e. bungkil

f. udeng

g. memaki-maki

h. dug

i. semak-semak

j. fajar

k. mendesing

l. berkeliaran

2. Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini untuk menggali unsurunsur intrinsik yang ada dalam cerpen cerpen “Tukang Cukur” karya Budi Darma.

a. Tema adalah gagasan utama suatu cerita. Tema dapat ditemukan dengan melihat pikiranpikiran pokok dari cerpen tersebut.

Sebutkan dan jelaskan tema utama dan tema tambahan dari cerpen “Tukang Cukur”!

Kunci Jawaban

1) Arti kosakata sesuai Kamus Besar Bahasa Indonesia

• reyot : sudah sangat rusak dan hampir roboh (tentang gubuk, kursi, meja)

• compang-camping : sudah sangat rusak biasanya untuk pakaian

• remah-remah : sisa makanan dan sebagainya yang ketinggalan di tempat makan

• wenter : serbuk pewarna (untuk pakaian)

• bungkil : ampas (kacang, kedelai, kelapa) yang sudah diambil minyaknya

• udeng : destar, ikat kepala

• memaki-maki : marah-marah

• dug : ikat kepala

• semak-semak : tumbuhan perdu

• fajar : waktu sebelum matahari terbit

• mendesing : mengeluarkan bunyi peluru yang ditembakkan dan sebagainya

• berkeliaran : berjalan (terbang dan sebagainya) ke mana-mana; bertualang

2) Menjawab pertanyaan tentang unsur intrinsik berdasarkan cerpen “Tukang Cukur” karya Budi Darma.

a) Tema utama dari cerpen “Tukang Cukur” adalah tentang manusia yang oportunis karena dalam cerita tersebut tokoh Tukang Cukur selalu mengikuti kelompok yang sedang menang. Pertama, dia bergabung PKI kemudian mengkhianatinya karena PKI kalah melawan TNI (pasukan Siliwangi). Kedua, dia bergabung dengan TNI (pasukan Siliwangi) walau kemudian TNI mengetahui keculasannya. Ketiga, dia bergabung dengan Belanda menjadi pasukan KNIL ketika Belanda berhasil menguasai Yogyakarta. Terakhir, dia menjadi pasukan NII dan mati terbunuh di bekas pabrik rokok. Tema tambahan dari cerpen “Tukang Cukur” adalah penggambaran kemiskinan pada zaman itu. Hal ini seperti tokoh Gito yang makan seadanya dengan pakaian yang tidak pantas dipakai.

b) Yang menjadi tokoh utama adalah Tukang Cukur karena dia menjadi pusat perhatian dalam cerita dan banyak hal dalam hidupnya disorot. Tokoh tambahan yang muncul hanya sesekali, yaitu Gito, ayah, Ibu, Dasuki, Kakek Leman, Ruslan.

c) Penokohan cerpen “Tukang Cukur” dibagi menjadi 3, yaitu tokoh protagonis (Gito, ayah, dan ibunya). Mereka mewakili kebaikan karena tidak pernah berbuat jahat. Kedua adalah tokoh antagonis, yaitu tokoh yang mewakili kejahatan (Tukang Cukur yang berpindahpindah keberpihakan). Kemudian, tokoh campuran. Tokoh campuran merupakan penggambaran sikap tokoh yang memiliki sisi baik selain sisi buruk. Hal ini ada pada diri Ruslan yang terlihat ketika dia memberi pertolongan kepada keluarga Gito ketika perang datang tetapi pada akhir cerita justru Ruslan diketahui sebagai salah satu pemberontak.

d) Sudut pandang pencerita yang digunakan adalah sudut pandang orang ketiga, yaitu sudut pandang dari tokoh Gito.

e) Tahap-tahap Alur yang digunakan ada lima tahap sebagai berikut.

• Tahap pengenalan (exposition atau orientasi), yaitu pada saat diperkenalkan dengan tokoh yang bernama Gito yang mempunyai latar belakang miskin.

• Tahap kemunculan konflik (rising action), yaitu pada saat Kakek Leman menceritakan ada seorang tukang cukur yang melukai kepalanya.

• Tahap konflik memuncak (turning point atau klimaks) terjadi ketika tokoh Tukang Cukur berganti-ganti memihak kepada pihak-pihak yang sedang meraih kemenangan: dia memihak PKI, kemudian berubah memihak TNI, lalu berpindah memihak Belanda, dan akhirnya memihak NII.

• Tahap konflik menurun (antiklimaks), yaitu pada saat terjadi pertempuran di pabrik rokok Nitisemito dan ditemukan beberapa korban yang telah menjadi mayat.

• Tahap penyelesaian (resolution) yaitu terjadi ketika Gito mengetahui mbahwa salah satu mayat yang melakukan pemberontakan NII adalah Tukang Cukur.

f) Latar yang digunakan meliputi latar waktu, tempat, dan suasana.

• Latar tempat, beberapa lokasi disebutkan menjadi latar dari cerpen ini adalah di daerah Kudus. Informasi ini terdapat pada kutipan: “Gito, anak Getas Pejaten, kawasan pinggiran kota Kudus…”

• Latar waktu pada cerpen ini, yaitu pada September 1948–Desember 1949.

• Latar suasana yang terbangun dalam cerpen ini adalah menegangkan dan penuh kejutan. Suasana menegangkan terjadi karena pada latar masa revolusi, yaitu September 1948–Desember 1949.

Penuh kejutan karena kegiatan yang dilakukan Tukang Cukur sulit diprediksi.

g) Gaya bahasa yang digunakan dalam cerpen “Tukang Cukur” ini sangat mewakili suasana dalam cerpen yang penuh ketegangan, seperti penggambaran perang yang memaksa Gito dan ayah ibunya untuk mengungsi. Hal ini terlihat pada kalimat: Setelah Kudus ditinggal oleh pasukan Siliwangi, pada suatu hari, ketika fajar hampir tiba, seluruh kota

Kudus terasa bergetar-getar, langit dilalui pesawat cocor merah yang terbang sangat rendah, datang dan pergi, datang dan pergi lagi.

h) Amanat yang terkandung dalam cerpen “Tukang Cukur” adalah jangan mempunyai sifat oportunis seperti Tukang Cukur.

https://pontianak.tribunnews.com/2024/09/06/kunci-jawaban-bahasa-indonesia-kelas-11-sma-halaman-72-73-unsur-intrinsik-cerpen-tukang-cukur