Curi HP dan Uang Rp 20 Juta di Pasar Tanjung Alam Kedurang Bengkulu Selatan, Residivis Ditembak
07-September-24, 05:53Laporan Reporter , Nur Rahma Sagita
Satreskrim Polres Bengkulu Selatan mengamankan Fr (26) warga Desa Siring Agung III Kecamatan Kedurang Ilir Kabupaten Bengkulu Selatan Provinsi Bengkulu , Jumat (6/9/2024).
Fr, residivis curanmor di tiga TKP berbeda dan belum lama menghirup udara bebas kembali berulah. Ia mencuri HP dan uang tunai Rp 20 juta dengan TKP Pasar Tanjung Alam Kecamatan Kedurang pada Sabtu 8 Juli 2024.
Korbannya Eri Afrida (55) warga Jalan Bachmada Rustam Kecamatan Kota Manna Kabupaten Bengkulu Selatan, berprofesi sebagai pedagang.
Saat itu korban bersama suami pergi berdagang di Desa Tanjung Alam Kecamatan Kedurang Kabupaten Bengkulu Selatan. Sesampai di lokasi, suami korban langsung membentang terpal untuk alas dagangannya.
Dikarenakan terpal terlalu panjang, korban pun turun membantu untuk membentangkan terpal, dengan meninggalkan tas yang berisi uang tunai Rp 20 juta dan 1 unit HP Samsung Galaxi A04e di dalam mobil.
Tak lama kemudian korban yang mengambil pisau carter di mobil, tidak melihat tas yang ditinggalnya. Atas kejadian tersebut, korban memilih melapor ke polisi.
Kapolres Bengkulu Selatan AKBP Florentus Situngkir, S.IK melalui Kasat Reskrim AKP Doni Juniansyah menerangkan Fr, pelaku pencurian HP dan uang tunai Rp 20 juta ditangkap pada Jumat (6/9/2024) dini hari.
“FY (26) kami amankan dini hari tadi (Jumat 6 September 2024, red), pelaku juga merupakan residivis curanmor di 3 TKP berbeda," kata kasat.
Fr ditangkap saat sedang berada di rumahnya. Hanya saja saat mau diamankan, Fr sempat melawan petugas dan mencoba melarikan diri, sehingga terpaksa dilumpuhkan dengan tindakan terukur.
"Saat diamankan pelaku sempat melawan dan ingin kabur, makanya kita terpaksa melumpuhkan pelaku dengan tindakan terukur,” jelas kasat.
Sementara pengakuan Fr, uang senilai Rp 20 juta yang dicuri pelaku sudah habis. “Barang bukti dari tangan pelaku hanya ada HP. Kalau uang tunai, pengakuan pelaku sudah habis dipakai beli ganja. Ini masih kita dalami lagi," beber kasat.