Rekam Jejak Bakal Calon Kepala Daerah Adalah Penilaian Awal

Pemilihan Kepada Daerah (Pilkada) Serentak 2024 kurang dari tiga bulan lagi.

Khusus di Sulawesi Barat , para bakal calon kepala daerah dan wakil kepala daerah mulai memanaskan mesin politik, tebar pesona untuk meraih hati pemilih.

Khusus Pemilihah Gubernur Sulbar, empat pasangan bakal calon gubernur dan wakil gubernur telah mendaftar ke KPU Sulbar.

Keempat bakal pasangan calon, yakni Suhardi Duka - Salim S Mengga, Andi Ibrahim Masdar - Asnuddin Sokong, Prof Husain Syam - Enny Anggraeny Anwar, dan Ali Baal Masdar - Arwan Aras.

Sementara pemilihan bupati dan wakil bupati, di Polman sebanyak empat pasangan calon mendaftar, masing-masing Bebas-Siti, Dirga-Iskandar, Samsul-Nursami, dan Sybli-Zainal.

Kemudian Mamasa, tiga bakal pasangan calon, Walem-Sudirman, Rusalan D Pandayai dan Andi Faridha Fachri, dan Robinson-David.

Kabupaten Majene, dua bakal pasangan calon, Andi Sukri-Rita dan Arismunanda-Adi Ahsan, Mamuju dua bakal pasangan calon Sutinah-Yuki dan Ado Masud-Damris.

Kabupaten Mamuju Tengah, tiga bakal pasangan calon, Arsal Aras-Askary, Sahrul-Alamsyah dan Haris-Komang.

Adapun Pilkada Pasangkayu, hanya satu bakal pasangan calon, yakni petahana, Yaumil-Ambo Djiwa - Herny Agus.

Merespon perhelatan Pilkada Serentak khusus di Sulbar, Penggiat Demokrasi dan HAM, Ady Anugram Pratama mengatakan, rekam jejak bakal pasangan calon bisa menjadi penilaian awal bagi pemilih.

"Saya kira, sebelum kita mencermati visi dan misi para bakal calon kepala daerah baik di tingkat provinsi maupun kabupaten, aspek pertama yang harus kita cermati adalah soal rekam jejak para bakal calon kepala daerah," kata alumnus UMI yang kini pengacara publik di LBH Makassar itu.

Ady mencontohkan, jika melihat para bakal calon gubernur dan wakil gubernur yang telah mendaftar diri, dari keempat pasangan, semua pasangan memiliki pengalaman bekerja di pemerintahan maupun sebagai legislator atau wakil rakyat.

Rekam jejak para calon bisa menjadi penilaiaan awal, dengan melihat sepak terjang mereka sebagai orang yang pernah menduduki jabatan public dan jabatan politik seperti gubernur, wakil gubernur, bupati maupun sebagai legislator.

“Selama mereka mengemban amanah rakyat, apa yang sudah mereka lakukan. Apakah mereka memiliki prestasi yang bisa dirasakan oleh rakyat selama mereka menjabat. Atau selama mereka menjabat, justru tak ada prestasi, yang ada hanya kemunduran,” tuturnya.

Selain itu, menurutnya, penting melihat apakah selama ini mereka tak pernah tersandung kasus hukum seperti korupsi yang selama ini banyak melibatkan pejabat publik.

Termasuk melihat sepak terjang dan komitmen mereka dalam mewujudkan penyelenggaran negara yang professional serta bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme.

"Kuncinya, dibutuhkan kepala daerah yang bersih dari KKN, berintegritas dan bisa memberikan keteladanan. Di konteks pemilihan bupati dan wakil bupati, saya kira sama. Penilaiaan awalnya adalah melihat rekam jejak para bakal calon sebelum kita mencermati visi dan misinya," tukasnya.

Untuk mencari rekam jejak para calon juga relatif mudah, cukup browsing di internet, ada banyak informasi yang berseliweran.

https://sulbar.tribunnews.com/2024/09/05/rekam-jejak-bakal-calon-kepala-daerah-adalah-penilaian-awal