Tata Cara Sholat Jenazah: Niat, Bacaan, dan Makna Mendalam

Panduan Lengkap Sholat Jenazah: Tata Cara, Niat, dan Doa

Sholat jenazah adalah ibadah fardhu kifayah yang sangat penting dalam agama Islam. Ibadah ini merupakan bentuk penghormatan terakhir kepada saudara Muslim yang telah meninggal dunia, sekaligus permohonan ampunan dan rahmat dari Allah SWT untuk almarhum/almarhumah. Melaksanakan sholat jenazah adalah kewajiban bagi umat Muslim yang masih hidup terhadap jenazah sesama Muslim.

Hukum dan Keutamaan Sholat Jenazah

Para ulama sepakat bahwa hukum sholat jenazah adalah fardhu kifayah. Artinya, jika sebagian umat Muslim telah melaksanakannya, maka gugurlah kewajiban bagi yang lain. Namun, jika tidak ada seorang pun yang melaksanakannya, maka seluruh umat Muslim di wilayah tersebut berdosa. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya ibadah ini dalam Islam.

Rasulullah SAW sangat menganjurkan umatnya untuk ikut serta dalam penyelenggaraan jenazah, termasuk melaksanakan sholat jenazah. Dalam sebuah hadis, beliau bersabda:

"Hak seorang Muslim atas Muslim lainnya ada lima: menjawab salam, menjenguk orang sakit, mengikuti jenazah, memenuhi undangan, dan mendoakan yang bersin." (HR. Bukhari dan Muslim)

Hadis ini menegaskan bahwa mengiringi jenazah dan mendoakannya adalah bagian dari hak seorang Muslim yang harus dipenuhi oleh Muslim lainnya. Keutamaan menghadiri sholat jenazah juga sangat besar. Rasulullah SAW menjanjikan pahala yang berlimpah bagi siapa saja yang ikut serta dalam prosesi pemakaman.

Tata Cara Sholat Jenazah

Sholat jenazah memiliki tata cara yang berbeda dengan sholat wajib lainnya. Perbedaan utama terletak pada tidak adanya ruku' dan sujud. Sholat ini dilakukan dengan berdiri dan membaca doa-doa tertentu setelah setiap takbir.

Berikut adalah tata cara sholat jenazah secara ringkas:

  1. Niat: Niat dilakukan di dalam hati sebelum takbiratul ihram. Perbedaan niat terletak pada jenis kelamin jenazah.

    • Jenazah Laki-laki: arabic أُصَلَّى على هَذَا المَيِّتِ أَرْبَعَ تَكبِيرَاتٍ فَرضَ كِفَايَةِ )إِمَامًا / مَأْمُومَا( رَكْعَتَيْنِ اللَّهِ تَعَالَى. اللَّهُ أَكْبَرُ

      Latin: Ushalli 'ala hadzal mayyiti arba'a takbiratin fardhu kifayati (imaman/ma'muman) lillahi Ta'ala. Allahu akbar. Artinya: "Saya berniat sholat untuk mayat ini empat takbir karena menjalankan fardhu kifayah sebagai (imam/makmum) karena Allah Ta'ala. Allah Mahabesar." * Jenazah Perempuan: arabic أَصَلِّي على هَذِهِ المَيْتَةِ أَرْبَعَ تَكبِيرَاتٍ فَرضَ كِفَايَةِ )إِمَامًا مَأْمُوماً( رَكْعَتَيْنِ اللَّهِ تَعَالَى. اللَّهُ أَكْبَرُ

      Latin: Ushalli 'ala hadzihil mayyitati arba'a takbiratin fardhu kifayati (imaman/ma'muman) lillahi Ta'ala. Allahu akbar. Artinya: "Saya berniat sholat untuk mayat ini empat takbir karena menjalankan fardhu kifayah sebagai (imam/makmum) karena Allah Ta'ala. Allah Mahabesar." 2. Takbiratul Ihram: Mengangkat kedua tangan sejajar dengan telinga sambil mengucapkan "Allahu Akbar." 3. Takbir Pertama: Setelah takbir pertama, membaca surat Al-Fatihah: arabic بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَۙ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِۙ مٰلِكِ يَوْمِ الدِّيْنِۗ اِيَّاكَ نَعْبُدُ وَاِيَّاكَ نَسْتَعِيْنُۗ اِهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيْمَۙ صِرَاطَ الَّذِيْنَ اَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ ەۙ غَيْرِ الْمَغْضُوْبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّاۤلِّيْنَ

    Latin: bismillāhir-raḥmānir-raḥīm, al-ḥamdu lillāhi rabbil-'ālamīn, ar-raḥmānir-raḥīm, māliki yaumid-dīn, iyyāka na'budu wa iyyāka nasta'īn, ihdinaṣ-ṣirāṭal-mustaqīm, ṣirāṭallażīna an'amta 'alaihim gairil-magḍụbi 'alaihim wa laḍ-ḍāllīn Artinya: "Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam. Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. Yang menguasai di Hari Pembalasan. Hanya Engkaulah yang kami sembah, dan hanya kepada Engkaulah kami meminta pertolongan. Tunjukilah kami jalan yang lurus, (yaitu) Jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepada mereka; bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat." 4. Takbir Kedua: Setelah takbir kedua, membaca shalawat kepada Nabi Muhammad SAW: arabic اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنا مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنا إِبْرَاهِيمَ وَ بَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنا مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى سَيِّدِنا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيمَ فِي العَالَمِيْنَ إِنَّكَ حَمِيْدُ مَجِيدٌ

    Latin: Allahumma sholli 'ala sayyidina Muhammad, wa 'ala ali sayyidina Muhammad, kama shollaita 'alaa sayyidina Ibrahum, wa 'ala ali sayyidina Ibrahim, wa baarik 'ala sayyidina Muhammad, wa 'alaa ali sayyidina Muhammad, kama barokta 'ala sayyidina Ibrahim, wa 'alaa ali sayyidina Ibrahim, fil 'alamina innaka hamiidum majid. Artinya: "Ya Allah, limpahkanlah rahmat kepada Nabi Muhammad dan kepada keluarga Nabi Muhammad, sebagaimana telah Engkau limpahkan rahmat kepada Nabi Ibrahim dan keluarga Nabi Ibrahim. Limpahkanlah pula keberkahan bagi Nabi Muhammad dan bagi keluarga Nabi Muhammad, sebagaimana telah Engkau limpahkan keberkahan bagi Nabi Ibrahim dan bagi keluarga Nabi Ibrahim. Sesungguhnya di alam semesta Engkau Maha Terpuji dan Maha Agung." 5. Takbir Ketiga: Setelah takbir ketiga, membaca doa untuk jenazah: arabic اللَّهُمَّ اغْفِرْ لَهُ وَارْحَمْهُ وَعَافِهِ وَاعْفُ عَنْهُ وَأَكْرِمْ نُزُلَهُ وَوَسَعْ مَدْخَلَهُ، وَاغْسِلْهُ بِمَاءٍ وَثَلْجِ وَبَرَدٍ وَنَقِّهِ مِنَ الْخَطَايَا كَمَا يُنَقَّى الثَّوْبُ الْأَبْيَضُ مِنَ الدَّنَسِ، وَأَبْدِلْهُ دَارًا خَيْرًا مِنْ دَارِهِ، وَأَهْلاً خَيْرًا مِنْ أَهْلِهِ، وَزَوْجًا خَيْرًا مِنْ زَوْجِهِ، وَفِهِ فِتْنَةَ الْقَبْرِ وَعَذَابَ النَّارِ

    Latin: Allahummaghfirlahu warhamhu wa'afihi wa'fu 'anhu wa akrim nuzulahu wa wassi' madkhalahu wa aghsilhu bimaa-in wa tsaljin walbaradin wa naqqihi minal khathaayaa kamaa yunaqqats tsaubul abyadhu minaddanasi wa abdilhu daaran khairan min daarihi wa ahlan khairon min ahlihi wa zaujan khairan min zaujihi wa qihi fitnatal qabri wa 'adzaa ban naar. Artinya: "Ya Allah, ampunilah dia, kasihanilah dia, berilah keselamatan dan ampunilah dosanya, muliakanlah tempat tinggalnya dan lapangkanlah tempat keluarnya, sucikanlah ia dengan air, es, dan embun, serta bersihkanlah ia dari segala dosa dan kesalahan sebagaimana Engkau telah membersihkan baju putih dari kotoran. Berilah ganti baginya tempat yang lebih baik dari tempatnya yang terdahulu, keluarga yang lebih baik dari keluarga semula, pasangan yang lebih baik dari pasangan semula, serta lindungilah ia dari fitnah kubur dan siksa neraka."

Catatan: Untuk jenazah perempuan, kata ganti hu diganti menjadi ha.

  1. Takbir Keempat: Setelah takbir keempat, membaca doa: arabic اللَّهُمَّ لَا تَحْرِمْنَا أَجْرَهُ وَلَا تَفْتِنَا بَعْدَهُ، وَاغْفِرْ لَنَا وَلَهُ

    Latin: Allahumma laa tahrimna ajrohu wa laa taftinna ba'dahu waghfir lana wa lahu. Artinya: "Ya Allah, jangan haramkan kami dari pahalanya dan jangan beri fitnah (cobaan) bagi kami sepeninggalnya. Ampunilah kami dan ampunilah dia."

    Catatan: Untuk jenazah perempuan, kata ganti hu diganti menjadi ha. 7. Salam: Menoleh ke kanan dan ke kiri sambil mengucapkan "Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh."

Setelah sholat jenazah selesai, dianjurkan untuk membaca doa setelah sholat jenazah. Doa ini berisi permohonan kepada Allah SWT agar jenazah diampuni dosanya, diterima amal ibadahnya, dan ditempatkan di tempat yang mulia di sisi-Nya.

Dengan memahami tata cara dan makna dari sholat jenazah, diharapkan umat Muslim dapat melaksanakan ibadah ini dengan khusyuk dan penuh penghayatan, serta senantiasa mendoakan saudara-saudara Muslim yang telah mendahului kita.