Gagasan Partai Terbuka Jokowi Terwujud di PSI: Sistem Kepemimpinan yang Demokratis
Gagasan Partai Terbuka Jokowi Terwujud di PSI: Sistem Kepemimpinan yang Demokratis
Presiden Joko Widodo menyatakan bahwa gagasannya mengenai partai politik yang terbuka dan demokratis, yang ia sebut sebagai 'Partai Super Tbk', telah diadopsi oleh Partai Solidaritas Indonesia (PSI). Pernyataan ini disampaikan Jokowi pada Kamis, 6 Maret 2025, di Solo. Ia menekankan adanya kesamaan konsep antara gagasannya dan sistem yang diimplementasikan PSI, meskipun terdapat sedikit modifikasi oleh PSI.
"Konsepnya hampir-hampir mirip, tetapi dimodifikasi sedikit oleh PSI. Partai yang terbuka, super terbuka," ungkap Jokowi. Salah satu inti gagasan 'Partai Super Tbk' adalah pemilihan ketua partai secara langsung oleh seluruh anggota. Hal ini, menurut Jokowi, akan memastikan partai tersebut benar-benar milik bersama dan mencerminkan suara seluruh anggotanya. Jokowi secara eksplisit menyebutkan bahwa ide ini telah diambil oleh PSI, menunjukkan sebuah penerapan praktis dari visi kepemimpinan yang demokratis dalam dunia perpolitikan Indonesia.
Jokowi juga menyampaikan harapannya agar sistem partai terbuka yang diadopsi PSI dapat diadopsi oleh partai politik lain di Indonesia. Ia melihat sistem ini sebagai elemen kunci menuju modernisasi partai politik di tanah air. "Kalau semua partai terbuka, bagus. Jadi partai modern," tegasnya. Pernyataan ini mengindikasikan komitmen Jokowi terhadap upaya reformasi dan peningkatan kualitas sistem politik Indonesia dengan mengedepankan prinsip transparansi dan partisipasi aktif seluruh anggota partai dalam pengambilan keputusan.
Sebelumnya, spekulasi mengenai pembentukan partai politik baru oleh Jokowi mencuat setelah wawancara di kanal YouTube Najwa Shihab pada Selasa, 11 Februari 2025. Dalam wawancara tersebut, Jokowi secara terbuka menyampaikan gagasan 'Partai Super Tbk', menekankan pentingnya transparansi dan keterbukaan. Meskipun ia enggan menjelaskan lebih detail saat itu, pernyataan tersebut langsung memicu berbagai interpretasi dan spekulasi di publik.
Spekulasi semakin bergulir setelah Ketua Umum Relawan Pro Jokowi (Projo), Budi Arie Setiadi, mengonfirmasi pertemuannya dengan Jokowi pada Rabu, 19 Februari 2025. Pertemuan tersebut, selain membahas dukungan terhadap pemerintahan Prabowo Subianto, juga menyentuh isu pembentukan partai baru. Budi Arie Setiadi bahkan menggunakan istilah 'Partai Super Tbk', menyatakannya sebagai 'Partai dari rakyat, oleh rakyat, untuk rakyat'. Pernyataan ini semakin memperkuat spekulasi publik mengenai keterlibatan Jokowi dalam perkembangan politik terkini, meskipun sejauh ini Jokowi belum secara langsung menyatakan keterlibatan formal dalam pendirian partai baru.
Pernyataan Jokowi kali ini, yang mengkonfirmasi adopsi gagasannya oleh PSI, memberikan kejelasan terkait spekulasi yang sebelumnya berkembang. Ia menunjukkan dukungannya terhadap model partai yang terbuka dan demokratis, serta membuka peluang bagi adopsi model serupa oleh partai-partai politik lain di Indonesia. Langkah ini dinilai sebagai upaya mendorong reformasi politik dan meningkatkan kualitas demokrasi di Indonesia menuju sistem yang lebih responsif terhadap kebutuhan dan aspirasi rakyat.
Hal ini tentunya akan menjadi sorotan bagi pengamat politik dan masyarakat luas, bagaimana penerapan sistem ini di PSI dan potensi adopsi oleh partai politik lain ke depannya. Apakah ini menandai sebuah tren baru dalam dinamika politik Indonesia menuju partai politik yang lebih terbuka dan demokratis? Pertanyaan ini tetap menjadi tantangan dan fokus pengamatan untuk masa mendatang.