ara contemporary: Galeri Seni Baru Hadirkan Perspektif Segar di Jantung Senayan

ara contemporary: Destinasi Seni Terbaru di Kawasan Senayan

Tersembunyi di antara bangunan residensial di Jalan Tulodong Bawah 1 Nomor 163, Senayan, Kebayoran Baru, hadir sebuah ruang seni baru bernama ara contemporary. Galeri ini menawarkan pengalaman berbeda bagi para pecinta seni, dengan desain modern minimalis yang menyambut pengunjung sejak gerbang depan.

Memasuki area galeri, pengunjung akan disambut oleh tangga yang menjulang tinggi, mengantarkan mereka ke ruang pamer utama atau Main Gallery. Di sini, berbagai karya seniman mapan dipamerkan, menampilkan spektrum luas ekspresi artistik. Selain Main Gallery, ara contemporary juga memiliki ruang khusus bernama Focus, yang didedikasikan untuk seniman emerging. Inisiatif ini menunjukkan komitmen galeri untuk mendukung dan mempromosikan bakat-bakat baru di dunia seni.

Visi di Balik ara contemporary

Di balik berdirinya ara contemporary, terdapat tiga nama dengan visi yang sama: Megan Arlin, Danti, dan Fredy. Ketiganya memiliki impian untuk menciptakan ruang galeri yang tidak hanya memamerkan karya seni, tetapi juga berperan aktif dalam memajukan seniman Indonesia di kancah internasional. Pengalaman mereka di berbagai institusi seni terkemuka di Asia Tenggara, seperti ART Jakarta, ROH Projects, Mizuma Gallery, dan Sullivan+Strumpf, telah membentuk pemahaman mendalam tentang ekosistem seni regional dan global.

"Kami mendirikan (ara) karena ingin merepresentasikan seniman Asia Tenggara ke kancah global," ujar Megan Arlin saat diwawancarai. Nama 'ara', yang diambil dari akhiran nama ketiga pendirinya, memiliki makna yang mendalam. Setelah melakukan riset, mereka menemukan bahwa 'ara' berarti tempat berlindung dan mitra. Filosofi ini tercermin dalam pendekatan galeri yang ingin bermitra dengan seniman, berjalan bersama dalam mengembangkan karir mereka.

Pameran Perdana: We Begin with Everything

Pameran perdana ara contemporary, yang bertajuk We Begin with Everything, menampilkan karya dari 17 seniman Indonesia dan Asia Tenggara. Pameran kolektif ini menawarkan beragam perspektif dan media, mencerminkan kekayaan dan keragaman seni di kawasan ini.

Seniman yang berpartisipasi dalam pameran ini meliputi:

  • Indonesia: Agan Harahap, Albert Yonathan Setyawan, Condro Priyoaji, Enggar Rhomadioni, Irfan Hendrian, Ipeh Nur, Iwan Effendi, S Urubingwaru, Wedhar Riyadi, Mar Kristoff
  • Thailand: Alisa Chunchue, Xiuching Tsay, Natalie Sasi Organ
  • Korea Selatan/Spanyol/Singapura: Carmen Ceniga Prado
  • Singapura: Dawn Ng, Kelly Jin Mei
  • Malaysia: Marcos Kueh

Karya Dawn Ng dipamerkan di lantai Focus ara contemporary, hasil kolaborasi dengan Sullivan+Strumpf. Sementara itu, Marcos Kueh dari Malaysia berkolaborasi dengan Backroom dalam pameran ini.

Pameran We Begin with Everything akan berlangsung hingga 4 Mei 2025. Bagi para pecinta seni yang mencari pengalaman baru dan ingin melihat karya-karya segar dari seniman Indonesia dan Asia Tenggara, ara contemporary adalah destinasi yang wajib dikunjungi. Galeri ini tidak hanya menawarkan ruang pamer yang indah, tetapi juga komitmen untuk mendukung dan mempromosikan perkembangan seni di kawasan ini.