Pakar IPB Ungkap Tanda-Tanda Rumah Rawan Ambruk Akibat Pergeseran Tanah: Waspadai Retakan dan Kemiringan!
Ancaman Pergerakan Tanah: Kenali Ciri Rumah Berpotensi Runtuh Menurut Pakar IPB
Bencana pergerakan tanah kembali menjadi perhatian serius setelah tiga rumah di Perumahan Dian Anyar, Desa Cisereuh, Purwakarta, Jawa Barat, mengalami kerusakan parah pada Selasa, 18 Maret 2025. Ir. Wahyu Purwakusuma, pakar dari Departemen Ilmu Tanah dan Sumberdaya Lahan IPB University, memberikan penjelasan komprehensif mengenai faktor-faktor penyebab dan ciri-ciri bangunan yang rentan ambruk akibat fenomena alam ini.
Menurut Wahyu, pergerakan tanah terjadi ketika tanah kehilangan kemampuan menahan beban, atau yang disebut sebagai kegagalan tanah. Kondisi ini dapat dipicu oleh berbagai faktor, mulai dari penambahan beban berlebih pada bangunan, seperti peningkatan jumlah lantai, hingga perubahan karakteristik tanah akibat faktor lingkungan dan geologis.
"Hilangnya daya dukung tanah dapat dipicu ketika beban di atasnya bertambah, misalnya pada kasus penambahan lantai/ketinggian bangunan atau beban lainnya," jelas Wahyu. Selain itu, peningkatan kelembaban tanah akibat curah hujan tinggi atau drainase yang buruk dapat mengurangi kekuatan geser tanah, membuatnya lebih mudah bergerak. Stabilitas lereng yang terganggu akibat pemotongan lereng juga menjadi faktor pemicu pergerakan tanah.
Faktor Geologis dan Aktivitas Vulkanik
Selain faktor-faktor tersebut, kondisi geologis suatu wilayah juga berperan penting dalam memicu pergerakan tanah. Aktivitas gunung berapi dan keberadaan patahan atau sesar akibat pergerakan lempeng bumi dapat memperparah potensi terjadinya bencana ini. Guncangan akibat gempa bumi atau aktivitas mekanis juga dapat melemahkan kekuatan geser tanah.
Kenali Tanda-Tanda Rumah Rawan Ambruk
Lantas, bagaimana cara mengidentifikasi bangunan yang berpotensi runtuh akibat pergerakan tanah? Wahyu Purwakusuma memaparkan beberapa ciri utama yang perlu diwaspadai:
- Retakan pada dinding atau pondasi: Perhatikan dengan seksama apakah terdapat retakan pada dinding atau pondasi bangunan. Retakan yang semakin membesar seiring waktu menjadi indikasi kuat adanya pergerakan tanah.
- Lantai tidak rata: Pergeseran pondasi dapat menyebabkan lantai bangunan menjadi tidak rata. Kondisi ini menandakan adanya perubahan struktur yang signifikan.
- Pintu dan jendela sulit dibuka/ditutup: Pergeseran bangunan atau pondasi dapat memengaruhi konstruksi pintu dan jendela, sehingga sulit dibuka atau ditutup, bahkan menjadi miring.
- Kemiringan dinding dan struktur: Jika dinding dan struktur bangunan terlihat miring, ini merupakan indikasi serius adanya pergerakan tanah di bawahnya.
Dampak dan Jarak Tumbukan
Pergerakan tanah memiliki jarak tumbukan yang bervariasi, tergantung pada jenis pergerakan tanahnya. Jarak tumbukan dapat berkisar antara beberapa sentimeter per tahun untuk pergerakan tanah yang lambat, hingga puluhan meter per menit untuk pergerakan tanah longsor yang cepat.
"Jika sebuah bangunan runtuh akibat pergerakan tanah, kemungkinan besar akan melibatkan bangunan lain yang berada di jalur pergerakan tanah tersebut," tegas Wahyu.
Oleh karena itu, penting bagi masyarakat untuk meningkatkan kesadaran akan potensi bencana pergerakan tanah dan mengenali tanda-tanda peringatan dini. Dengan demikian, langkah-langkah mitigasi yang tepat dapat diambil untuk mengurangi risiko dan dampak buruk yang mungkin terjadi.