Korlantas Polri Evaluasi Mudik Lebaran 2025: Fokus pada Survei dan Tata Kelola Transportasi
Korlantas Polri Evaluasi Mudik Lebaran 2025: Fokus pada Survei dan Tata Kelola Transportasi
Jakarta - Korps Lalu Lintas (Korlantas) Kepolisian Republik Indonesia (Polri) tengah melakukan evaluasi menyeluruh terhadap pelaksanaan Operasi Ketupat 2025, yang bertujuan untuk mengamankan arus mudik dan balik Lebaran. Evaluasi ini difokuskan pada identifikasi area-area yang memerlukan perbaikan dan peningkatan di masa mendatang. Salah satu aspek utama yang menjadi sorotan adalah penguatan survei lalu lintas dan tata kelola moda transportasi.
Irjen Pol. Agus Suryonugroho, Kakorlantas Polri, menyampaikan bahwa evaluasi ini melibatkan berbagai instansi terkait untuk mendapatkan masukan dan perspektif yang komprehensif. "Evaluasi ini akan menjadi dasar bagi perencanaan dan pelaksanaan Operasi Ketupat di tahun-tahun mendatang," ujarnya.
Poin-Poin Evaluasi Utama:
- Tata Kelola Moda Transportasi: Korlantas menekankan pentingnya koordinasi dan sinkronisasi antar moda transportasi, baik darat, laut, udara, maupun kereta api. Hal ini bertujuan untuk memastikan kelancaran dan keselamatan perjalanan pemudik.
- Kesiapan Infrastruktur: Kondisi infrastruktur yang dilalui pemudik menjadi perhatian utama. Korlantas akan melakukan pengawasan intensif terhadap jalan raya, jembatan, dan fasilitas pendukung lainnya untuk memastikan keamanan dan kenyamanan perjalanan.
- Manajemen Rekayasa Lalu Lintas: Penerapan manajemen rekayasa lalu lintas yang efektif sangat penting untuk mengurai kepadatan dan mencegah kemacetan, terutama di titik-titik rawan. Korlantas akan mengoptimalkan penggunaan rambu lalu lintas, marka jalan, dan teknologi informasi untuk mengatur arus kendaraan.
- Pendataan Pemudik: Korlantas berencana melibatkan pemerintah daerah untuk mendata jumlah pemudik dari berbagai wilayah. Data ini akan digunakan sebagai acuan dalam perencanaan dan pelaksanaan Operasi Ketupat, serta membantu petugas di lapangan dalam mengelola arus mudik dan balik secara lebih efektif.
Survei Lalu Lintas Sebagai Landasan Perencanaan
Korlantas menyadari pentingnya data yang akurat dan terkini dalam perencanaan dan pengambilan keputusan. Oleh karena itu, survei lalu lintas akan menjadi salah satu instrumen utama dalam evaluasi dan perencanaan Operasi Ketupat di masa mendatang. Survei ini akan mengumpulkan data tentang jumlah pemudik, jenis kendaraan yang digunakan, rute perjalanan, dan waktu tempuh. Data ini akan dianalisis untuk mengidentifikasi tren dan pola pergerakan pemudik, sehingga dapat digunakan untuk mengoptimalkan manajemen lalu lintas dan meningkatkan efisiensi operasi.
"Dengan data survei yang akurat, kita dapat mengambil keputusan yang lebih tepat dan efektif dalam mengelola arus mudik dan balik," kata Irjen Pol. Agus Suryonugroho.
Penutupan Operasi Ketupat 2025
Operasi Ketupat 2025 secara resmi ditutup pada tanggal 8 April 2025. Operasi yang berlangsung sejak 26 Maret 2025 ini melibatkan 164.298 personel dari berbagai instansi, termasuk TNI, Basarnas, BMKG, dan Kementerian Perhubungan. Fokus pengamanan dalam operasi ini meliputi jalur tol, jalan nasional, pelabuhan penyeberangan, serta destinasi wisata dan tempat ibadah.
Analisis Arus Balik
Menjelang penutupan operasi, tercatat bahwa sekitar 74 persen kendaraan pemudik dari wilayah Jakarta telah kembali. Pada periode H-1 hingga H+6 (31 Maret hingga 7 April 2025), sebanyak 592.935 kendaraan dari wilayah Timur Trans Jawa melintasi Gerbang Tol Cikampek Utama, meningkat 177,16 persen dibandingkan lalu lintas normal.
Korlantas memperkirakan bahwa tidak semua pemudik akan kembali ke Jakarta secara bersamaan. Sebagian pemudik diperkirakan masih akan melanjutkan liburan atau menunda kepulangan mereka. "Kami mengimbau kepada masyarakat yang masih berada di kampung halaman untuk merencanakan perjalanan kembali dengan baik dan memperhatikan kondisi lalu lintas," kata Irjen Pol. Agus Suryonugroho.
Evaluasi Operasi Ketupat 2025 ini diharapkan dapat memberikan masukan yang berharga bagi perbaikan dan peningkatan penyelenggaraan operasi serupa di masa mendatang. Dengan perencanaan yang matang, koordinasi yang efektif, dan dukungan dari semua pihak, diharapkan arus mudik dan balik Lebaran dapat berjalan dengan lancar, aman, dan nyaman bagi seluruh masyarakat.