Denny Wirawan Berduka: Kenangan Manis Bersama Titiek Puspa, 'Nggak Pernah Bisa Marah Sama Eyang'

Kepergian Titiek Puspa, ikon seni Indonesia yang wafat di usia 87 tahun pada Kamis, 10 April 2025, meninggalkan duka mendalam bagi banyak pihak. Salah satunya adalah desainer ternama, Denny Wirawan, yang memiliki kenangan istimewa dengan sosok yang akrab disapa Eyang Titiek tersebut.

Denny Wirawan mengungkapkan kesedihannya melalui akun Instagram pribadinya pada Jumat, 11 April 2025. Ia mengunggah foto dirinya sedang memeluk erat Titiek Puspa, disertai dengan kalimat yang menggambarkan kedekatan mereka. Bagi Denny, Titiek Puspa bukan hanya seorang klien, tetapi juga sosok inspiratif dan seperti keluarga.

"Nggak pernah kesel direwelin Eyang kalau lagi pesen baju yang sehari bisa ditelepon 3x kaya minum obat," tulis Denny dalam unggahannya. Ia menambahkan bahwa setiap percakapan dengan Titiek Puspa selalu diwarnai tawa dan cerita-cerita masa lalu yang menghibur, seolah sedang mendengarkan dongeng dari seorang nenek.

Peran Titiek Puspa dalam Karier Denny Wirawan

Denny Wirawan mengakui bahwa Titiek Puspa memiliki andil besar dalam perjalanan kariernya sebagai desainer selama hampir 30 tahun. Ia merasa bangga dan bahagia bisa mengenal dan menjadi bagian dari perjalanan seorang Titiek Puspa selama lebih dari 25 tahun. Denny telah membuatkan busana untuk Titiek Puspa sejak era 90-an.

Kedekatan mereka tergambar jelas dalam berbagai kesempatan, salah satunya adalah peragaan busana 'Sandyakala Smara' di Kudus, Jawa Tengah, pada September 2023. Acara tersebut merupakan perayaan sewindu kolaborasi Denny Wirawan dan Bakti Budaya Djarum Foundation (BBDF) dalam mempromosikan wastra warisan budaya membatik di Kudus.

'Sandyakala Smara': Kolaborasi dan Penghormatan

'Sandyakala Smara' menjadi momen istimewa karena untuk pertama kalinya setelah delapan tahun, kolaborasi tersebut dipentaskan di Kudus, yang merupakan 'rumah' dari batik Kudus. Titiek Puspa turut ambil bagian dalam persembahan tersebut, memberikan penampilan terbaiknya meski usianya tak lagi muda.

Dalam balutan kebaya merah rancangan Denny Wirawan, Titiek Puspa melantunkan sejumlah lagu hits yang pernah membesarkan namanya. Salah satunya adalah 'Marilah Kemari' yang dinyanyikannya dengan iringan orkes keroncong. Kehadiran Titiek Puspa membawa keceriaan bagi para tamu, termasuk desainer Chossy Latu, yang ikut berdendang dan bergoyang.

Renitasari Adrian, Direktur Program Bakti Budaya Djarum Foundation (BBDF), mengenang betapa senangnya Titiek Puspa saat diundang ke Kudus. Baginya, Kudus tak ubahnya seperti kampung halaman, karena dekat dengan Semarang, tempat ia dibesarkan dan mengembangkan kecintaannya pada dunia seni.

Ucapan Perpisahan Denny Wirawan

Kini, Denny Wirawan harus merelakan kepergian Titiek Puspa, sosok yang selalu memberikan dukungan dan cinta kepadanya. Ia menutup unggahannya dengan ucapan perpisahan yang menyentuh.

"Selamat jalan eyangku tersayang... pasti kangen sm ceriwisnya eyang, kangen celotehan khas eyang en d brai n de breeii , kangen pelukannya eyang, kangen semuanya pokoknya... Till we meet again eyang sayaang.. Rest in love, you'll be missed," tulis Denny dengan penuh haru.

Kepergian Titiek Puspa bukan hanya kehilangan bagi dunia hiburan Indonesia, tetapi juga bagi orang-orang terdekatnya seperti Denny Wirawan, yang akan selalu mengenang kenangan manis bersamanya.