Kebumen Ubah Sampah Jadi Emas: Kemitraan Strategis Dorong Ekonomi Sirkular
Kebumen Ubah Sampah Jadi Emas: Kemitraan Strategis Dorong Ekonomi Sirkular
Pemerintah Kabupaten Kebumen mengambil langkah progresif dalam pengelolaan sampah dengan menjalin kemitraan strategis bersama PT Solusi Bangun Indonesia (SBI). Inisiatif ini bukan sekadar mengatasi permasalahan sampah, melainkan mentransformasi limbah menjadi sumber daya bernilai ekonomi, membuka peluang baru bagi kesejahteraan masyarakat.
Transformasi Sampah Menjadi Bahan Bakar Alternatif
Kolaborasi ini berfokus pada pengolahan sampah menjadi Refuse Derived Fuel (RDF), sebuah bahan bakar alternatif yang ramah lingkungan sebagai pengganti batu bara. Bupati Kebumen, Lilis Nuryani, dan Direktur Manufacturing PT SBI, Soni Asrul Sani, secara resmi menandatangani nota kesepahaman pada Kamis, 10 April 2025, menandai komitmen bersama untuk mewujudkan visi Kebumen yang bersih dan sejahtera.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi (DLHKP), Asep Nurdiana, menjelaskan bahwa sampah organik dan anorganik dari berbagai sumber di Kebumen akan diproses menjadi RDF. PT Aneka Usaha Kebumen Jaya ditunjuk sebagai operator yang bertanggung jawab dalam proses ini. RDF yang dihasilkan kemudian akan dikirim ke PT SBI untuk dimanfaatkan sebagai bahan bakar alternatif dalam operasional mereka.
Kebumen memiliki potensi besar dalam penyediaan bahan baku sampah, dengan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) seperti Kaligending dan Semali Gombong yang menghasilkan puluhan ton sampah setiap harinya. Uji coba awal akan dilakukan di depo sampah dekat stadion, dengan target produksi empat ton RDF per hari. Proyek ambisius ini diharapkan menjadi model pengelolaan sampah yang berkelanjutan.
Pembangunan Pabrik RDF dan Target Zero Sampah
Pemerintah Kabupaten Kebumen berencana membangun pabrik RDF pertama di Gombong pada Agustus 2025, memanfaatkan sampah dari TPA Semali. Dengan kapasitas pengolahan 40 ton sampah per hari, pabrik ini diproyeksikan menghasilkan 20 ton RDF. Keberhasilan proyek ini akan membuka jalan bagi pembangunan pabrik RDF serupa di Kaligending pada tahun 2026.
Asep Nurdiana memiliki visi ambisius untuk mewujudkan Kebumen sebagai daerah zero sampah. Ia optimis bahwa dengan pengelolaan sampah yang efektif, tidak ada lagi sampah yang dibuang ke TPA. Seluruh sampah akan diolah menjadi RDF yang memiliki nilai ekonomi. Pengiriman perdana RDF ke PT SBI dijadwalkan pada 23 April, menandai langkah awal menuju realisasi visi ini.
Dampak Positif bagi Kesejahteraan Masyarakat
Bupati Lilis Nuryani menyambut baik kemitraan ini sebagai tonggak sejarah dalam pengelolaan sampah di Kebumen. Ia berharap sampah tidak lagi menjadi masalah, melainkan menjadi sumber pendapatan yang meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Kemitraan ini memberikan peluang untuk mengubah sampah menjadi produk bernilai jual, memberikan dampak positif bagi ekonomi lokal.
Soni Asrul Sani dari PT SBI menegaskan bahwa kemitraan ini akan memanfaatkan material hasil pemilahan sampah di Kebumen untuk diproses menjadi bahan bakar alternatif di pabrik PT SBI. Dengan pengalaman yang dimiliki, PT SBI siap mendukung Kebumen dalam mewujudkan sistem pengelolaan sampah yang berkelanjutan. Pengiriman sampah dari Kebumen ke pabrik PT SBI di Cilacap akan segera dimulai.
Inisiatif ini bukan hanya solusi untuk masalah sampah, tetapi juga investasi jangka panjang dalam lingkungan dan kesejahteraan masyarakat Kebumen. Dengan mengubah sampah menjadi emas, Kebumen menunjukkan komitmennya terhadap ekonomi sirkular dan pembangunan berkelanjutan.
Daftar Tempat Pembuangan Akhir (TPA) di Kebumen:
- TPA Kaligending
- TPA Karangsambung
- TPA Semali Gombong