Sembilan Desa di Kalimantan Timur dan Utara Terangi Idul Fitri dengan Listrik PLN

Kado Idul Fitri: PLN Terangi Sembilan Desa di Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara

Momentum Idul Fitri 1446 Hijriah/2025 menjadi lembaran baru bagi warga di sembilan desa yang tersebar di Kalimantan Timur (Kaltim) dan Kalimantan Utara (Kaltara). Kebahagiaan menyelimuti ribuan warga, bukan hanya karena merayakan hari kemenangan, tetapi juga karena mimpi mereka akan akses listrik yang memadai akhirnya terwujud berkat PT Perusahaan Listrik Negara (PLN). Upaya ini merupakan wujud komitmen PLN untuk mewujudkan keadilan energi di seluruh pelosok negeri, termasuk wilayah 3T (tertinggal, terdepan, dan terluar).

Direktur Distribusi PLN, Adi Priyanto, menegaskan bahwa listrik merupakan kebutuhan mendasar bagi seluruh masyarakat. Inisiatif ini selaras dengan dukungan PLN terhadap program pemerintah dalam pemerataan akses listrik, sebuah implementasi nyata dari sila kelima Pancasila.

Infrastruktur Kelistrikan Rampung Dibangun

PLN Unit Induk Distribusi (UID) Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara (Kaltimra) telah menuntaskan pembangunan infrastruktur kelistrikan secara komprehensif di kedua provinsi tersebut. Pembangungan tersebut meliputi:

  • Jaringan listrik tegangan menengah (JTM) sepanjang 117,5 kilometer sirkuit (kms).
  • Jaringan tegangan rendah (JTR) sepanjang 50,58 kms.

Infrastruktur ini memungkinkan sekitar 275 kepala keluarga di sembilan desa menikmati listrik PLN secara berkelanjutan.

Kesembilan desa yang kini menikmati terang benderang adalah:

  • Kalimantan Timur: Desa Manubar dan Desa Manubar Dalam
  • Kalimantan Utara: Desa Pa Raye, Desa Long Mangan, Desa Buduk Kubul, Desa Pamulak, Desa Long Puak, Desa Painan, dan Desa Long Kabid.

General Manager PLN UID Kaltimra, Maria GI Gunawan, menyampaikan apresiasi atas kolaborasi yang terjalin antara PLN dan pemerintah daerah (Pemda) dalam mewujudkan proyek ini. Menurutnya, sinergi yang baik menjadi kunci keberhasilan PLN dalam menghadirkan listrik di daerah-daerah terpencil.

"Dengan berkolaborasi bersama stakeholders, kami akan terus berupaya untuk menghadirkan listrik hingga ke daerah-daerah terpencil, termasuk wilayah perbatasan," ujar Maria.

Maria berharap kehadiran listrik PLN akan membawa dampak positif yang signifikan bagi masyarakat, membuka peluang ekonomi, pendidikan, dan sosial yang lebih baik.

Harapan Baru di Hari Raya

Bagi masyarakat di sembilan desa, Idul Fitri kali ini terasa lebih istimewa. Kehadiran listrik bukan hanya sekadar penerangan, tetapi juga simbol harapan dan awal dari perubahan positif dalam kehidupan mereka.

Bupati Kutai Timur, Adriansyah Sulaiman, menyampaikan rasa terima kasih dan apresiasinya kepada PLN atas upaya menerangi wilayahnya. Sebelumnya, warga hanya mengandalkan pembangkit listrik desa dengan segala keterbatasannya.

"Kecamatan Sandaran itu salah satu kecamatan yang memang sangat membutuhkan listrik. Mereka hanya mengandalkan listrik desa, itu pun kalau mereka punya minyak yang akan nyala, kalau tidak, maka juga tidak akan nyala," ungkap Adriansyah.

Kepala Desa Long Puak, Kalimantan Utara, Werry Iswanto, juga mengungkapkan rasa syukurnya atas kehadiran listrik PLN di desanya. Ia meyakini bahwa akses listrik 24 jam akan memberikan manfaat besar bagi aktivitas sehari-hari warganya.

"Terima kasih, PLN. Kini anak-anak saya bisa belajar dengan terang setiap malam dan saya dapat bekerja lebih tenang," kata Werry.

Werry menambahkan bahwa kehadiran listrik PLN juga akan membantu meningkatkan perekonomian masyarakat desa.

Dengan hadirnya terang, diharapkan masyarakat dapat beraktivitas dengan lebih produktif dan meningkatkan kualitas hidup. Semoga ke depan, lebih banyak lagi desa-desa di pelosok Indonesia yang dapat merasakan manfaat dari hadirnya listrik PLN.