Indonesia dan Turkiye Perkuat Kemitraan Strategis dalam Penanggulangan Bencana
Indonesia dan Turkiye Eratkan Kerja Sama dalam Manajemen Bencana
Jakarta, [Tanggal Hari Ini] – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Republik Indonesia dan Otoritas Penanggulangan Bencana Turkiye (AFAD) telah meresmikan kemitraan strategis dalam upaya meningkatkan kapasitas dan efektivitas penanggulangan bencana. Penandatanganan nota kesepahaman (MoU) yang bersejarah ini berlangsung di Ankara, Turkiye, pada hari Kamis, [Tanggal Kejadian], dan menjadi tonggak penting dalam mempererat hubungan bilateral kedua negara, khususnya di bidang kemanusiaan.
Kemitraan ini merupakan tindak lanjut dari respons cepat dan bantuan kemanusiaan yang diberikan Pemerintah Indonesia kepada Turkiye pasca-gempa dahsyat bermagnitudo 7,8 yang melanda negara tersebut pada tahun 2024. Bantuan tersebut menjadi simbol solidaritas dan persahabatan erat antara kedua bangsa, dan kini diwujudkan dalam bentuk kerja sama yang lebih terstruktur dan berkelanjutan.
Ruang Lingkup Kerja Sama yang Komprehensif
MoU ini mencakup berbagai aspek penting dalam manajemen bencana, di antaranya:
- Konferensi, Seminar, dan Kajian Bersama: Platform untuk berbagi pengetahuan, pengalaman, dan praktik terbaik dalam penanggulangan bencana.
- Pelatihan dan Peningkatan Kapasitas SDM: Program pelatihan yang dirancang untuk meningkatkan keterampilan dan kompetensi personel BNPB dan AFAD dalam menghadapi berbagai jenis bencana.
- Simulasi Tanggap Darurat: Latihan simulasi yang realistis untuk menguji kesiapsiagaan dan koordinasi antara kedua lembaga dalam situasi darurat.
- Pertukaran Pengalaman dan Praktik Baik: Sharing informasi dan strategi yang efektif dalam penanggulangan bencana, khususnya dalam konteks tanggap darurat.
- Dukungan Mutual: Komitmen untuk saling memberikan bantuan dan dukungan apabila terjadi bencana alam di wilayah masing-masing.
Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, menekankan bahwa kemitraan ini akan ditindaklanjuti dengan penyusunan rencana aksi (plan of action) yang rinci, mencakup kerangka waktu dan aktivitas untuk setiap program yang disepakati. Hal ini akan memastikan bahwa kerja sama ini berjalan efektif dan memberikan dampak positif bagi kedua negara.
Penguatan Hubungan Bilateral di Berbagai Bidang
Penandatanganan MoU antara BNPB dan AFAD merupakan bagian dari kunjungan kenegaraan Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, ke Turkiye. Dalam kesempatan tersebut, Presiden Prabowo dan Presiden Republik Turkiye, Recep Tayyip Erdogan, menyaksikan penandatanganan dan pertukaran sejumlah nota kesepahaman di Istana Kepresidenan Turkiye.
Selain penanggulangan bencana, kerja sama bilateral juga diperluas ke berbagai bidang strategis lainnya, seperti kebudayaan, komunikasi publik, dan energi terbarukan. Hal ini mencerminkan komitmen kedua negara untuk memperkuat kemitraan yang saling menguntungkan dan berkontribusi pada stabilitas dan kemajuan regional.
Adapun dokumen kerja sama lain yang ditandatangani diantaranya:
- Memorandum saling pengertian antara Kantor Komunikasi Kepresidenan Republik Indonesia dan Direktorat Komunikasi Presiden Republik Turkiye tentang kerja sama di bidang media, hubungan masyarakat, dan komunikasi.
- Persetujuan antara Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah Republik Turkiye tentang kerja sama kebudayaan.
Kemitraan antara BNPB dan AFAD diharapkan dapat menjadi model bagi kerja sama internasional dalam penanggulangan bencana, serta memperkuat solidaritas dan persahabatan antara Indonesia dan Turkiye.