Optimalisasi Bandara Soekarno-Hatta: Penerbangan LCC Domestik Bergeser ke Terminal 1

Optimalisasi Bandara Soekarno-Hatta: Pergeseran Penerbangan LCC Domestik ke Terminal 1

PT InJourney, pengelola Bandara Soekarno-Hatta (Soetta), tengah melakukan penataan ulang terminal demi meningkatkan kapasitas bandara. Langkah signifikan dalam upaya ini adalah relokasi penerbangan maskapai berbiaya rendah (LCC) domestik dari Terminal 3 ke Terminal 1. Direktur Utama InJourney, Maya Watono, menjelaskan bahwa optimalisasi ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas penumpang Soetta secara signifikan. Kapasitas yang sebelumnya hanya mampu menampung 56 juta penumpang per tahun, ditargetkan akan meningkat hingga 90 juta penumpang setelah dilakukannya penataan ulang ini. Penambahan kapasitas ini tidak hanya terjadi di Soetta, tetapi juga di Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali, yang kapasitasnya akan meningkat dari 24 juta menjadi 32-34 juta penumpang per tahun.

Proses relokasi ini merupakan bagian dari roadmap transformasi Bandara Soetta yang telah disetujui hingga tingkat Kementerian BUMN. Roadmap tersebut menetapkan pembagian fungsi terminal sebagai berikut:

  • Terminal 3: Diperuntukkan bagi penerbangan maskapai full service (FSC) dan internasional.
  • Terminal 2: Menangani penerbangan LCC internasional dan penerbangan khusus umroh.
  • Terminal 1: Akan menjadi lokasi bagi penerbangan LCC domestik.

Direktur Operasional InJourney Airports, Wendo Asrul Rose, menambahkan bahwa PT Citilink Indonesia menjadi maskapai pertama yang akan direlokasi ke Terminal 1, mulai tanggal 15 Maret 2025. Langkah ini diyakini akan mengurangi kepadatan di Terminal 3, khususnya pada jam-jam sibuk. Pemindahan Citilink diharapkan dapat mengurangi jumlah penumpang di Terminal 3 dari 7,5 juta menjadi 11 juta penumpang, menciptakan keseimbangan operasional yang lebih optimal. Pihak InJourney memastikan bahwa proses relokasi ini akan dilakukan secara bertahap agar tidak mengganggu operasional bandara secara keseluruhan. Targetnya, seluruh relokasi akan rampung sebelum periode Lebaran tiba, sehingga diharapkan tidak terjadi penumpukan penumpang yang signifikan di Terminal 3 selama musim mudik dan balik.

Proses relokasi ini merupakan bagian dari strategi jangka panjang InJourney untuk memodernisasi dan meningkatkan efisiensi Bandara Soekarno-Hatta. Dengan adanya peningkatan kapasitas dan optimalisasi penggunaan terminal, diharapkan Bandara Soekarno-Hatta dapat memberikan layanan yang lebih baik dan nyaman bagi para pengguna jasa penerbangan, baik domestik maupun internasional. InJourney berkomitmen untuk terus melakukan inovasi dan peningkatan layanan untuk memenuhi kebutuhan pengguna dan mendukung pertumbuhan sektor pariwisata dan perekonomian Indonesia.

Proses relokasi ini bukanlah tanpa tantangan. InJourney harus memastikan proses perpindahan berjalan lancar dan terkoordinasi dengan baik dengan berbagai pihak terkait, termasuk maskapai penerbangan, petugas bandara, dan otoritas terkait lainnya. Komunikasi yang efektif dan transparan kepada para penumpang juga sangat penting untuk meminimalisir kebingungan dan keluhan selama masa transisi.