Aparat Gabungan Kembali Lanjutkan Evakuasi Jenazah Korban KKB di Area Pertambangan Yahukimo

Evakuasi Korban KKB di Yahukimo Kembali Dilanjutkan

Jayapura, Papua - Operasi evakuasi jenazah para penambang emas yang menjadi korban serangan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di wilayah pertambangan ilegal di sekitar lokasi 22 dan Muara Kum, sepanjang aliran Sungai Silet, Kabupaten Yahukimo, kembali dilanjutkan pada hari Jumat (11/4/2025). Aparat keamanan gabungan dari TNI dan Polri dikerahkan untuk melaksanakan misi kemanusiaan ini.

Brigadir Jenderal Polisi Faizal Ramadhani, Kepala Operasi Satuan Tugas Damai Cartenz, dalam keterangan tertulisnya menjelaskan bahwa fokus utama evakuasi adalah pada dua lokasi utama, yaitu area pertambangan 22 dan Muara Kum yang menjadi lokasi pembantaian para penambang. Proses evakuasi ini akan menggunakan helikopter milik Polri, mengingat medan yang sulit dan demi mempercepat proses pemindahan jenazah.

Sebelumnya, tim gabungan telah berhasil mengevakuasi dua jenazah dari lokasi yang sama. Kedua jenazah tersebut telah dibawa ke Dekai, ibu kota Kabupaten Yahukimo, dan saat ini berada di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dekai untuk proses identifikasi lebih lanjut.

Insiden tragis ini bermula ketika KKB menyerang para penambang emas secara brutal. Serangan dilakukan dengan menggunakan berbagai jenis senjata, termasuk senjata api, panah, dan senjata tajam. Berdasarkan informasi yang dihimpun, sebelas orang penambang dilaporkan meninggal dunia akibat serangan tersebut. Sementara itu, puluhan penambang lainnya berhasil melarikan diri untuk menyelamatkan diri. Sebagian dari mereka mencari perlindungan di Kampung Bambul, Distrik Koroway, Kabupaten Asmat, sementara yang lain memilih untuk menggunakan speedboat menuju Muara Distrik Dekai, Kabupaten Yahukimo.

Rincian Kejadian:

  • Lokasi: Lokasi penambangan 22 dan Muara Kum, Sungai Silet, Yahukimo.
  • Korban: 11 orang penambang emas meninggal dunia.
  • Pelaku: Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).
  • Senjata: Senjata api, panah, dan senjata tajam.
  • Evakuasi: Dilakukan oleh aparat gabungan TNI-Polri menggunakan helikopter.
  • Pengungsi: Puluhan penambang melarikan diri ke Kampung Bambul dan Muara Distrik Dekai.

Operasi evakuasi ini merupakan bagian dari upaya penegakan hukum dan perlindungan terhadap masyarakat sipil di wilayah rawan konflik. Pihak kepolisian terus melakukan penyelidikan untuk mengungkap motif dan menangkap para pelaku pembantaian tersebut.