AirAsia Tunda Layanan Manado-Kota Kinabalu: Faktor Tingkat Keterisian Jadi Sorotan

AirAsia Tunda Layanan Manado-Kota Kinabalu: Faktor Tingkat Keterisian Jadi Sorotan

MANADO - AirAsia secara resmi menangguhkan sementara rute penerbangan internasional yang menghubungkan Manado, Sulawesi Utara, dengan Kota Kinabalu, Malaysia. Penerbangan terakhir untuk rute ini telah dilakukan pada hari Senin, 7 April 2025, dari Bandara Internasional Sam Ratulangi Manado.

Keberangkatan terakhir ini diwarnai dengan pesawat bercorak merah jambu yang unik, memberikan kesan simbolis pada penutupan sementara rute tersebut. Rute Manado-Kota Kinabalu sendiri pertama kali diluncurkan pada 1 September 2024, dengan frekuensi awal tiga kali seminggu, yakni setiap Senin, Jumat, dan Minggu. Namun, seiring berjalannya waktu, frekuensi penerbangan dikurangi menjadi dua kali seminggu, hingga akhirnya hanya satu kali seminggu sebelum akhirnya ditangguhkan.

Menurut Maya Damayanti, General Manager PT Angkasa Pura Indonesia Bandara Sam Ratulangi Manado, penghentian sementara rute ini disebabkan oleh beberapa faktor, dengan tingkat keterisian penumpang yang rendah menjadi pertimbangan utama. Meskipun demikian, Maya Damayanti menekankan bahwa slot penerbangan untuk rute ini masih tersedia, membuka peluang untuk diaktifkan kembali di masa depan.

"AirAsia yang ke Kinabalu berhenti," ujar Maya Damayanti, General Manager PT Angkasa Pura Indonesia Bandara Sam Ratulangi Manado, dikutip dari TribunManado.com, Selasa (8/4/2025).

Pertimbangan Industri Pariwisata

Informasi dari pelaku industri pariwisata mengindikasikan bahwa penangguhan rute Manado-Kota Kinabalu oleh AirAsia bersifat sementara, diperkirakan selama tiga bulan ke depan. Flori Sumerah, seorang operator perjalanan wisata dari Tibogaul.com, menjelaskan bahwa Sabah Tourism Board dan AirAsia masih dalam tahap evaluasi rute tersebut dan akan membuat keputusan lebih lanjut.

"Kami mendapatkan informasi dari Sabah Tourism Board, bahwa pihaknya dan AirAsia masih mempertimbangkan rute tersebut dan akan ada keputusan selanjutnya," kata Flori Sumerah, operator perjalanan wisata dari Tibogaul.com.

Penangguhan sementara rute ini menimbulkan kekecewaan di kalangan pelaku pariwisata lokal, yang berharap rute ini dapat segera beroperasi kembali. Rute Manado-Kota Kinabalu dipandang sebagai jalur penting untuk meningkatkan konektivitas dan mendukung pertumbuhan sektor pariwisata di kedua wilayah. Optimisme tetap ada bahwa dengan evaluasi yang cermat dan strategi yang tepat, rute ini dapat diaktifkan kembali dan memberikan manfaat ekonomi bagi Manado dan Kota Kinabalu.

Analisis Mendalam

Keputusan AirAsia untuk menunda layanan Manado-Kota Kinabalu menggarisbawahi tantangan yang dihadapi maskapai penerbangan dalam menjaga profitabilitas rute tertentu. Tingkat keterisian penumpang adalah metrik kunci yang memengaruhi keberlanjutan suatu rute. Fluktuasi permintaan, faktor musiman, dan persaingan dari maskapai lain dapat berkontribusi pada tingkat keterisian yang rendah.

Dalam kasus rute Manado-Kota Kinabalu, beberapa faktor mungkin telah berkontribusi pada tingkat keterisian yang rendah. Ini termasuk:

  • Kurangnya promosi yang efektif untuk rute tersebut
  • Harga tiket yang tidak kompetitif dibandingkan dengan opsi perjalanan alternatif
  • Kurangnya kesadaran tentang atraksi wisata di Manado dan Kota Kinabalu

Untuk mengaktifkan kembali rute ini dengan sukses, AirAsia dan pemangku kepentingan terkait perlu mengatasi tantangan ini dan mengembangkan strategi komprehensif untuk meningkatkan permintaan dan memastikan keberlanjutan rute tersebut.