Allo Bank Bagikan Dividen Perdana Rp 233 Miliar Usai RUPST 2025

Allo Bank Beri Dividen Perdana: Momentum Pertumbuhan Berkelanjutan

PT Allo Bank Indonesia Tbk (BBHI) mengumumkan pembagian dividen tunai sebesar Rp 233,4 miliar untuk tahun buku 2024 dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang digelar pada Kamis (10/4/2025). Langkah ini menandai pembagian dividen pertama dalam sejarah Allo Bank, merefleksikan kinerja solid dan komitmen perseroan untuk memberikan nilai tambah kepada seluruh pemangku kepentingan.

"Pembagian dividen ini mencerminkan kekuatan model bisnis kami dan bahwa Allo Bank berada di jalur yang tepat dalam memperkuat fondasi untuk tumbuh secara kompetitif dan berkelanjutan," ujar Direktur Utama Allo Bank, Indra Utoyo, dalam keterangan tertulisnya.

Selain menyetujui pembagian dividen yang mencapai 50% dari laba bersih, RUPST juga menyepakati alokasi Rp 233,7 miliar sebagai laba ditahan guna memperkuat modal, mengembangkan usaha, dan sisanya sebagai dana cadangan. Dalam RUPST tersebut juga disetujui pengunduran diri Bapak Arief Tendeas sebagai Direktur Bank.

Setelah RUPST, Allo Bank menggelar Public Expose yang dipimpin oleh Komisaris Utama Independen, Aviliani. Dalam kesempatan tersebut, Aviliani memberikan macroeconomic outlook untuk tahun 2025, dilanjutkan dengan penjelasan kinerja operasional tahun 2024 oleh jajaran Direksi.

Kinerja Solid di Tengah Tantangan

Di tengah iklim usaha yang penuh tantangan, Allo Bank berhasil mencatatkan pertumbuhan signifikan. Lebih dari 11 juta pelanggan telah bergabung, dengan jumlah transaksi yang terus meningkat. Perseroan juga membukukan kinerja positif pada berbagai metrik operasional dan finansial sepanjang tahun 2024.

Allo Bank fokus pada penguatan pondasi bisnis untuk mencapai pertumbuhan berkelanjutan melalui berbagai inisiatif strategis. Keberhasilan strategi ini tercermin dalam pencapaian kinerja keuangan berikut:

  • Penyaluran Kredit: Tercatat sebesar Rp 7,478 triliun pada akhir 2024, didorong oleh pertumbuhan di segmen Retail Banking. Kualitas pinjaman tetap terjaga, dengan Gross NPL sebesar 0,8% dan Net NPL sebesar 0,4% pada Desember 2024.
  • Pendanaan: Basis pendanaan semakin beragam dan tumbuh menjadi Rp 6,095 triliun. Allo Grow mengalami pertumbuhan pesat, dengan total saldo meningkat 3 kali lipat dan jumlah pengguna hampir 2 kali lipat selama tahun 2024. Transaksi harian nasabah juga meningkat sekitar 50% berkat beragamnya use cases yang didukung oleh Bank.
  • Ekuitas: Meningkat dari Rp 6,9 triliun pada 2023 menjadi Rp 7,3 triliun pada 2024. Peningkatan ini berasal dari penambahan modal disetor sebesar Rp 4,8 triliun sebagai hasil dari Penawaran Umum Terbatas III pada awal tahun 2022, serta pertumbuhan organik dari laba ditahan dan laba berjalan.
  • Pendapatan Operasional: Naik 25% menjadi Rp 1,45 triliun, didorong oleh pertumbuhan pendapatan bunga bersih yang ditopang pertumbuhan kredit dan pendapatan operasional lainnya.
  • Laba Bersih: Tercatat sebesar Rp 467 miliar pada tahun 2024, meningkat 5% dibandingkan tahun 2023 sebesar Rp 445 miliar.

Pencapaian ini menunjukkan komitmen Allo Bank untuk terus berinovasi dan memberikan layanan terbaik kepada nasabah, serta memperkuat posisinya sebagai bank digital terdepan di Indonesia.