Persija Mengeluhkan Laga Kandang 'Rasa Tandang' di Hadapan Pj. Gubernur DKI Jakarta

Persija Jakarta Sampaikan Aspirasi Sulitnya Bermain di Kandang Sendiri

Tim Persija Jakarta, lengkap dengan pemain, pelatih, dan manajemen, menyambangi Balai Kota Jakarta pada Kamis, 10 April 2025. Kunjungan ini bukan sekadar silaturahmi biasa, melainkan ajang bagi para pemain untuk menyampaikan aspirasi terkait kondisi tim yang dirasa kurang ideal. Di hadapan Pj. Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, kapten tim, Rizky Ridho, secara terbuka mengungkapkan keluh kesahnya mengenai kesulitan yang dialami Persija dalam menjalankan laga kandang.

"Kami datang ke sini lagi bisa membawa piala, kami semua berharap ketika kita sudah memulai musim depan sudah bisa berlaga di Jakarta semua pertandingan home (kandang) karena kami dari pemain juga capek saat main home terasa away (bertandang)," ujar Ridho, menyuarakan isi hati rekan-rekan setimnya.

Keluhan ini bukan tanpa alasan. Dalam beberapa waktu terakhir, Persija memang mengalami kesulitan untuk mendapatkan stadion yang representatif di Jakarta sebagai markas mereka. Jakarta International Stadium (JIS) dan Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), dua stadion kebanggaan ibu kota, kerap kali tidak tersedia karena berbagai alasan. Akibatnya, Persija terpaksa menjamu lawan-lawannya di stadion-stadion di luar Jakarta, seperti Bekasi atau bahkan Bali. Situasi ini tentu sangat merugikan tim, baik dari segi teknis maupun mental. Bermain jauh dari dukungan langsung para Jakmania, suporter setia Persija, membuat atmosfer pertandingan terasa seperti laga tandang, meskipun seharusnya menjadi keuntungan bermain di kandang sendiri.

Dukungan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk Persija

Mendengar keluhan tersebut, Pj. Gubernur Pramono Anung menunjukkan respons positif. Ia menyatakan bahwa Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta akan memberikan dukungan penuh kepada Persija agar dapat kembali bermain di kandang sendiri. Salah satu bentuk dukungan tersebut adalah dengan memberikan prioritas kepada Persija untuk menggunakan JIS sebagai stadion kandang.

"Dengan adanya penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara PT Jakarta Propertindo atau JakPro dan PT Persija Jaya Jakarta pada Februari lalu, Persija dapat menggunakan JIS sebagai kandang. Dengan begitu, mereka tidak akan lagi kesulitan mencari stadion untuk menggelar laga kandang," jelas Pramono.

Selain itu, Pemprov DKI Jakarta juga memberikan keringanan pajak tontonan hingga 60 persen untuk Persija, serta berupaya mencarikan sponsor tambahan agar kondisi finansial tim semakin stabil. Diharapkan, dengan dukungan yang diberikan ini, Persija dapat tampil lebih baik dan meraih prestasi yang membanggakan bagi Jakarta.

Harapan untuk Musim Depan

Kiper senior Persija, Andritany Ardhiyasa, menambahkan bahwa terakhir kali ia mengunjungi Balai Kota adalah pada tahun 2021, saat mengantarkan piala juara dari Kemenpora. Ia berharap kunjungan kali ini bukan yang terakhir, dan Persija dapat kembali diundang untuk membawa piala juara ke Balai Kota di masa mendatang.

"Karena sudah lama terakhir saya datang ke sini itu 2021 mengantarkan piala Kemenpora, semoga ini bukan yang terakhir akan ada undangan ke sini lagi untuk mengantarkan piala ke Balai Kota. Kami juga ingin bermain di Jakarta selama 17 pertandingan penuh," kata Andritany.

Seluruh elemen Persija, mulai dari pemain, pelatih, manajemen, hingga suporter, menaruh harapan besar agar musim depan Persija dapat kembali bermain di Jakarta dan meraih hasil yang lebih baik. Dukungan dari Pemprov DKI Jakarta menjadi angin segar bagi tim Macan Kemayoran untuk mewujudkan ambisi tersebut.

Daftar hadir pada pertemuan tersebut: * Pentolan The Jakmania Ferry Indrasjarief atau Bung Ferry * Ketua The Jakmania Diky Soemarno * Manajer Persija Jakarta Bambang Pamungkas * Pelatih kepala Persija Jakarta Carlos Pena

Pemain Persija Jakarta: * Rizky Ridho * Witan Sulaiman * Syahrian Abimanyu * Muhammad Ferarri * Hansamu Yama * Andritany Ardhiyasa * Marko Simic * Ryo Matsumura * Maciej Gajos * Ondrej Kudela * Gustavo Almeida