Pemprov DKI Jakarta Dorong Optimalisasi Aset Velodrome untuk Tingkatkan Pendapatan
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tengah berupaya meningkatkan pendapatan Jakarta International Velodrome (JIV) melalui optimalisasi aset dan diversifikasi sumber pemasukan. Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, menekankan pentingnya pengelolaan yang profesional dan inovatif, mencontoh keberhasilan transformasi keuangan Gelora Bung Karno (GBK).
Dalam pertemuan dengan PT Jakarta Propertindo (Jakpro), BUMN yang mengelola JIV, Pramono Anung menginstruksikan untuk mengidentifikasi potensi pengembangan di sekitar Velodrome. Tujuannya adalah untuk mengurangi ketergantungan pada anggaran pemerintah daerah dan mencapai keberlanjutan finansial. Pramono Anung menekankan bahwa Velodrome, yang merupakan fasilitas olahraga berstandar internasional, memiliki potensi besar untuk dikembangkan menjadi pusat kegiatan yang lebih luas.
"Saya meminta Jakpro untuk berpikir kreatif tentang bagaimana memaksimalkan nilai Velodrome ini," ujar Pramono Anung. "Selain sebagai arena balap sepeda, kita harus melihat peluang lain untuk menarik pengunjung dan menghasilkan pendapatan."
Pramono Anung berkaca pada pengalaman sukses GBK. Dahulu, GBK mengalami kerugian dan kesulitan keuangan. Namun, melalui restrukturisasi manajemen, komersialisasi fasilitas, dan penyelenggaraan acara-acara besar, GBK berhasil mengubah kondisi keuangannya menjadi surplus. Strategi serupa diharapkan dapat diterapkan di Velodrome.
Beberapa opsi pengembangan yang diusulkan termasuk:
- Penyelenggaraan event non-olahraga: Mengadakan konser, pameran, festival, dan acara korporat di area Velodrome untuk menarik pengunjung dari berbagai kalangan.
- Pengembangan fasilitas komersial: Membangun restoran, kafe, toko merchandise, dan area ritel lainnya di sekitar Velodrome untuk memenuhi kebutuhan pengunjung dan meningkatkan pendapatan.
- Peningkatan fasilitas hospitality: Menyediakan akomodasi seperti hotel atau guest house di dekat Velodrome untuk menarik wisatawan dan peserta acara dari luar kota.
- Pemanfaatan ruang terbuka hijau: Mengembangkan taman, area rekreasi, dan ruang publik di sekitar Velodrome untuk menciptakan lingkungan yang menarik dan nyaman bagi pengunjung.
Direktur Utama Jakpro, Iwan Takwin, menyambut baik arahan dari Gubernur dan menyatakan komitmennya untuk melaksanakan strategi optimalisasi aset. Jakpro telah memiliki rencana untuk mengembangkan lahan seluas 5 hektare di sekitar Velodrome menjadi kawasan yang terintegrasi dengan berbagai fasilitas komersial dan hiburan.
"Kami akan bekerja keras untuk mengubah Velodrome menjadi pusat kegiatan yang hidup dan berkelanjutan," kata Iwan Takwin. "Dengan dukungan dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, kami yakin dapat mencapai tujuan ini."
Pengembangan Velodrome diharapkan tidak hanya memberikan manfaat finansial bagi Pemprov DKI Jakarta dan Jakpro, tetapi juga meningkatkan daya tarik Jakarta sebagai kota olahraga dan tujuan wisata.