Pemerintah Genjot Program Rumah Subsidi untuk Buruh, Seratus Unit Siap Diserahkan pada Hari Buruh 2025

Pemerintah terus berupaya meningkatkan kesejahteraan para pekerja di Indonesia melalui penyediaan perumahan yang terjangkau. Kabar baik datang bagi para buruh, dimana pemerintah berencana menyediakan 20.000 unit rumah subsidi sebagai bagian dari upaya pemenuhan kebutuhan dasar tempat tinggal.

Momentum penting dari program ini adalah penyerahan simbolis 100 unit rumah subsidi yang dijadwalkan pada tanggal 1 Mei 2025, bertepatan dengan peringatan Hari Buruh Internasional. Lokasi penyerahan masih dalam tahap finalisasi, dengan beberapa opsi di sekitar wilayah Jakarta yang sedang dipertimbangkan oleh Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera) dan Kementerian Ketenagakerjaan.

Komitmen pemerintah ini ditegaskan melalui penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP), Maruarar Sirait, dan Menteri Ketenagakerjaan, Yassierly. Penandatanganan ini menjadi simbol sinergi antar kementerian dalam mewujudkan program perumahan yang berpihak pada buruh. Menteri PKP, yang akrab disapa Ara, menyampaikan bahwa program ini merupakan wujud kehadiran negara dalam mendukung kesejahteraan buruh, dengan target awal penyediaan minimal 20.000 unit rumah subsidi.

Menteri Ketenagakerjaan Yassierly menyambut baik inisiatif ini, menekankan bahwa perumahan merupakan kebutuhan utama bagi para pekerja. Ia berharap program ini dapat dimaksimalkan oleh serikat buruh dan pekerja sebagai solusi atas permasalahan perumahan yang kerap dihadapi.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Amalia Hadininggar Widyasanti, turut menyatakan kesiapannya dalam menyediakan data yang diperlukan untuk memastikan program ini tepat sasaran. BPS akan menggunakan Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DT SEN) untuk memverifikasi calon penerima manfaat, memastikan bahwa mereka yang berhak adalah yang belum memiliki rumah dan termasuk dalam desil ekonomi 8 ke bawah. Syarat utama untuk mendapatkan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) adalah belum memiliki rumah atau rumah pertama.

Acara penandatanganan MoU ini dihadiri oleh sejumlah tokoh penting, termasuk Komisioner BP Tapera Heru Pudyo Nugroho, Direktur Consumer BTN Hirwandi Gafar, serta perwakilan dari berbagai konfederasi buruh. Kehadiran mereka menunjukkan dukungan luas terhadap program perumahan subsidi ini, yang diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi kesejahteraan buruh dan pembangunan nasional.

Rincian Program Rumah Subsidi untuk Buruh:

  • Target: 20.000 unit rumah subsidi
  • Penyerahan Awal: 100 unit pada 1 Mei 2025
  • Lokasi Penyerahan Awal: Sekitar Jakarta (masih dalam tahap penentuan)
  • Kriteria Penerima: Belum memiliki rumah atau rumah pertama, termasuk dalam desil ekonomi 8 ke bawah
  • Sumber Data: Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DT SEN) dari BPS
  • Fasilitas Pembiayaan: Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP)

Program ini diharapkan dapat menjadi solusi konkret bagi permasalahan perumahan yang dihadapi oleh banyak buruh di Indonesia, sekaligus meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan mereka. Pemerintah berkomitmen untuk terus mendukung dan mengembangkan program-program serupa di masa depan.